Skip to content
Tentang Tuhan dan Ketuhanan: Memaknai Ekspresi Tunggal dan Plural dalam Memahami Sifat Trinitas – Relift Media

Tentang Tuhan dan Ketuhanan: Memaknai Ekspresi Tunggal dan Plural dalam Memahami Sifat Trinitas Bacaan non-fiksi

Jika penafsiran kita atas istilah Ketuhanan, atau θεότης, adalah penafsiran yang benar, dan hal-hal yang terlihat konon dilihat, atau θεατά, dan apa yang melihat mereka dinamakan θεός, atau Tuhan, maka tak satupun dari Persona-persona dalam Trinitas bisa dikecualikan dari sebutan itu.

Sejarah dan Kehendak dalam Agama: Tinjauan Terhadap Keagamaan Semit, Kristus, Arya – Relift Media

Sejarah dan Kehendak dalam Agama: Tinjauan Terhadap Keagamaan Semit, Kristus, Arya Bacaan non-fiksi filsafat

Kita tidak menemukan bahwa, di luar Yudaisme, manusia pernah mencapai konsepsi hubungan personal intim dan terus-menerus antara Tuhan dan umat manusia... Sebenarnya Dewa-dewa Indo-Arya adalah kekuatan-kekuatan pemurah, bersahabat, kita hampir bisa katakan ramah; manusia adalah anak mereka, bukan hamba mereka.

Hubungan Manusia Dengan Tuhan Menurut Yudaisme – Relift Media

Hubungan Manusia Dengan Tuhan Menurut Yudaisme Bacaan non-fiksi religi

Kalian familiar dengan ekspresi “pria serupa Tuhan”, atau wanita “serupa Tuhan”. Tentang beberapa pahlawan ras kita, dikatakan “dia berjalan dengan Tuhan”. Kita semua dapat membentuk hidup kita dengan cara serupa Tuhan. Seluruh beban ajaran moral dalam Kitab Suci kita adalah seruan menuju Keilahiahan ini.

Pasal Yahudi dan Keesaan Tuhan: Rintangan Misi Kristen dengan Doktrin Tiga Pribadi Satu Ketuhanan – Relift Media

Pasal Yahudi dan Keesaan Tuhan: Rintangan Misi Kristen dengan Doktrin Tiga Pribadi Satu Ketuhanan Bacaan non-fiksi religi

Kaum Yahudi menganggap sebagai kewajiban besar atas mereka sebagai sebuah kaum untuk terus menentang Politeisme kaum pagan dan Trinitas umat Kristen; dan mereka berpikir bahwa di masa Mesias, doktrin keesaan tuhan mereka sendiri akan menjadi keimanan dunia. Saat itu, kata mereka, Tuhan akan esa/satu, dan nama-Nya akan satu.

Memahami Eksistensi Dengan Rupa dan Raba, Dalam Mengurai Ketunggalan Menurut Bahasa – Relift Media

Memahami Eksistensi Dengan Rupa dan Raba, Dalam Mengurai Ketunggalan Menurut Bahasa Bacaan non-fiksi sains

Untuk mengetahui makna inderawi dari unit kata dalam kasus tertentu, pancaindera kita harus memeriksa kasusnya, dan kita akan temukan bahwa ketunggalan bayangan berbeda dari ketunggalan emas; ketunggalan emas berbeda dari ketunggalan air; dan ketunggalan air berbeda dari ketunggalan jeruk.

Satu Ketuhanan Tiga Pribadi: Penafsiran Kristen atas Ekspresi Plural Tuhan dalam Alkitab Ibrani, Tradisi Kuno Yahudi, dan Bangsa-bangsa – Relift Media

Satu Ketuhanan Tiga Pribadi: Penafsiran Kristen atas Ekspresi Plural Tuhan dalam Alkitab Ibrani, Tradisi Kuno Yahudi, dan Bangsa-bangsa Bacaan non-fiksi religi

Jika kita perkenankan doktrin Trinitas, semua jelas, sebab bentuk jamak kata benda mengekspresikan lebih dari satu oknum dalam Ketuhanan; sementara kata kerja tunggal menunjukkan kesatuan mereka dalam tindakan; sehingga Trinitas dalam kesatuan/keesaan diisyaratkan dalam ayat pertama Alkitab.

Tidak Ada Kristologi dalam Alkitab Ibrani: Penjelasan Yahudi Terhadap Penafsiran Kristen Soal Tuhan dalam Ekspresi Plural – Relift Media

Tidak Ada Kristologi dalam Alkitab Ibrani: Penjelasan Yahudi Terhadap Penafsiran Kristen Soal Tuhan dalam Ekspresi Plural Bacaan non-fiksi religi

Orang Kristen menghampiri petikan tersebut dengan prasangka trinitas, sehingga baginya “kita” ini menandakan Tuhan tritunggal. Akan tetapi, orang non-Kristen mengamati di dalam petikan tersebut semua kata kerja ditulis dalam bilangan tunggal.

Satu Ketuhanan yang Esa: Bagaimana Kristen Menafsirkan Ekspresi Plural Tuhan dalam Menyatakan Keesaan – Relift Media

Satu Ketuhanan yang Esa: Bagaimana Kristen Menafsirkan Ekspresi Plural Tuhan dalam Menyatakan Keesaan Bacaan non-fiksi religi

Oleh sebab itulah di dalam Perjanjian Lama sering terdapat penyebutan Jehovah sang Alehim sebagai mendiami para kerub, dan oleh sebab itulah pula terdapat penerapan bayangan, sayap-sayap, bulu-bulu, dll, dari sosok-sosok simbolis itu kepada sang tuhan sendiri. Bahwa itu adalah bahasa terkini kaum beriman.