“Aku tak keberatan doktrin tersebut misterius; aku mempercayai banyak hal yang misterius; tapi aku tak ingin bahasa jadi misterius. Mungkin lebih baik kau gunakan kata Yunani, atau kata Ibrani, atau kata China, dan memintaku untuk percaya ada tiga hipostasis atau tiga prosopa dalam Ketuhanan.”
Seksi terakhir Lampiran ini dikhususkan untuk memeriksa dan mengupas khotbah Dr. Huntington, sejak saat itu telah dicetak, yang membela Trinitas. Jalannya argumen kita akan sebagai berikut. Kita akan menyampaikan alasan-alasan yang telah menyebabkan para Unitarian menolak doktrin Trinitas Gereja; juga memeriksa posisi dan argumen Dr. Huntington dalam mendukungnya.
Maka, alasan-alasan utama untuk menolak doktrin Trinitas Gereja, sebagaimana disebutkan oleh para Unitarian, adalah ini:
Maka, lanjut memeriksa alasan-alasan ini, kita katakan: I. Doktrin Trinitas Gereja tidak dinyatakan di manapun di dalam Perjanjian Baru. Untuk membuktikan ini, berhubung itu dalil penegasian, kita akan perlu menyelusuri seisi Perjanjian Baru. Tapi kita diselamatkan dari keharusan ini oleh fakta bahwa kita memiliki pernyataan tentang poin ini dari salah seorang saksi Dr. Huntington sendiri, dan orang yang paling dia andalkan. Dia mengajukan Neander, sejarawan besar Gereja, sebagai penganut Trinitas (hal. 361), dan sekali lagi (hal. 378), berdasarkan kekeliruan yang sejak saat itu telah dia akui dengan terus-terang; dia mengutip Neander berkata, “Ini adalah pasal fundamental dari keyakinan Kristen,” yang mana dia sangkal dalam petikan berikutnya. Namun, sekarang kita panggil Neander untuk memberi kesaksian tak tersangsikan sebagai seorang Trinitarian (dan seorang Trinitarian yang diklaim oleh Dr. Huntington dengan bangga) akan fakta bahwa doktrin Trinitas tidak dinyatakan di manapun di dalam Perjanjian Baru. Inilah yang Neander katakan tentang Trinitas, dalam volume pertama karya besarnya mengenai Sejarah Gereja (halaman 572, terjemahan Torrey): “Sekarang kita lanjut ke doktrin di mana Teisme, dalam kaitannya dengan esensi Kristen yang tepat dan fundamental, atau dengan doktrin penebusan, disempurnakan sesempurnanya—doktrin Trinitas. Doktrin ini tidak benar-benar termasuk ke dalam pasal-pasal fundamental keyakinan Kristen, sebagaimana cukup terbukti dari fakta bahwa itu tidak disebutkan secara tegas dalam satupun petikan Perjanjian Baru; sebab satu-satunya petikan di mana itu disebutkan, petikan berkenaan dengan ketiga [persona] yang memuat catatan, adalah jelas-jelas palsu, dan dalam bentuknya yang tak asli membuktikan fakta betapa asing sandingkata semacam itu dari gaya Injil-injil Perjanjian Baru. Di dalam Perjanjian Baru kita tidak menemukan pasal fundamental lain selain pasal yang rasul Paulus bicarakan, sehingga tak seorangpun bisa meletakkan fondasi lain selain yang diletakkan—anunsiasi Yesus sebagai Mesias.” Dengan sumber ini kita mungkin puas. Tapi Dr. Huntington berbeda dari Neander dalam berpikir bahwa Yesus sendiri menyatakan doktrin Trinitas, dan menyatakannya dengan jelas dan utuh, dalam formula pembaptisan (Matius 28: 19). Dia bilang ini adalah “deklarasi jelas dan utuh akan pasal fundamental kepercayaan Kristen”. Dia bilang, “Sekarang, jika sekiranya, Kristus akan dengan jelas mengumumkan doktrin Kristendom”; dan kemudian dia menyatakan bahwa Kristus, dalam petikan ini, menyuruh Gereja-nya untuk membaptis “dalam nama Tritunggal”. Bukan dalam nama Tritunggal tentu saja. Ini adalah asumsi teman kita. Dia mungkin berpikir ini tersirat; bahwa ini pasti tersimpulkan; bahwa inilah yang Kristus maksud; padahal tentu saja itu bukan yang Kristus katakan. Di sini Kristus memberi kita tiga objek pembaptisan, sudah pasti; tapi dia tidak mengatakan bahwa mereka satu. Sejauh mana formula pembaptisan ini merupakan “deklarasi jelas dan utuh” doktrin Trinitas, kelihatannya begini. Doktrin Trinitas menyatakan:
- Bahwa itu tidak diajarkan di manapun di dalam Perjanjian Baru.
- Bahwa setiap pernyataan Trinitas, yang pernah dibuat, adalah (1) Swa-kontradiktif; (2) Tak dapat dimengerti; (3) Triteistik; atau (4) Unitarian, dalam bentuk Sabelianisme atau Arianisme.
- Bahwa argumen-argumen yang mendukungnya tidaklah memadai.
- Bahwa argumen-argumen yang menentangnya sangatlah banyak.
- Bahwa kebaikan yang dinisbatkan padanya bukanlah miliknya, tapi milik kebenaran-kebenaran yang terletak di bawahnya.
- Bahwa keburukan-keburukan besar pada Gereja berasal darinya.
- Bahwa itu adalah doktrin filsafat, dan bukan doktrin keimanan.
- Bahwa kita bisa menelusuri pembentukan historis bertahapnya dalam Gereja Kristen.
- Bahwa itu bertentangan dengan kepercayaan pada ketuhanan nyata Kristus, dan dengan kepercayaan pada kemanusiaan nyata Kristus; sehingga terus-menerus meruntuhkan keyakinan Gereja terhadap kemanusiaan ilahi Tuhan Yesus Kristus.
Maka, lanjut memeriksa alasan-alasan ini, kita katakan: I. Doktrin Trinitas Gereja tidak dinyatakan di manapun di dalam Perjanjian Baru. Untuk membuktikan ini, berhubung itu dalil penegasian, kita akan perlu menyelusuri seisi Perjanjian Baru. Tapi kita diselamatkan dari keharusan ini oleh fakta bahwa kita memiliki pernyataan tentang poin ini dari salah seorang saksi Dr. Huntington sendiri, dan orang yang paling dia andalkan. Dia mengajukan Neander, sejarawan besar Gereja, sebagai penganut Trinitas (hal. 361), dan sekali lagi (hal. 378), berdasarkan kekeliruan yang sejak saat itu telah dia akui dengan terus-terang; dia mengutip Neander berkata, “Ini adalah pasal fundamental dari keyakinan Kristen,” yang mana dia sangkal dalam petikan berikutnya. Namun, sekarang kita panggil Neander untuk memberi kesaksian tak tersangsikan sebagai seorang Trinitarian (dan seorang Trinitarian yang diklaim oleh Dr. Huntington dengan bangga) akan fakta bahwa doktrin Trinitas tidak dinyatakan di manapun di dalam Perjanjian Baru. Inilah yang Neander katakan tentang Trinitas, dalam volume pertama karya besarnya mengenai Sejarah Gereja (halaman 572, terjemahan Torrey): “Sekarang kita lanjut ke doktrin di mana Teisme, dalam kaitannya dengan esensi Kristen yang tepat dan fundamental, atau dengan doktrin penebusan, disempurnakan sesempurnanya—doktrin Trinitas. Doktrin ini tidak benar-benar termasuk ke dalam pasal-pasal fundamental keyakinan Kristen, sebagaimana cukup terbukti dari fakta bahwa itu tidak disebutkan secara tegas dalam satupun petikan Perjanjian Baru; sebab satu-satunya petikan di mana itu disebutkan, petikan berkenaan dengan ketiga [persona] yang memuat catatan, adalah jelas-jelas palsu, dan dalam bentuknya yang tak asli membuktikan fakta betapa asing sandingkata semacam itu dari gaya Injil-injil Perjanjian Baru. Di dalam Perjanjian Baru kita tidak menemukan pasal fundamental lain selain pasal yang rasul Paulus bicarakan, sehingga tak seorangpun bisa meletakkan fondasi lain selain yang diletakkan—anunsiasi Yesus sebagai Mesias.” Dengan sumber ini kita mungkin puas. Tapi Dr. Huntington berbeda dari Neander dalam berpikir bahwa Yesus sendiri menyatakan doktrin Trinitas, dan menyatakannya dengan jelas dan utuh, dalam formula pembaptisan (Matius 28: 19). Dia bilang ini adalah “deklarasi jelas dan utuh akan pasal fundamental kepercayaan Kristen”. Dia bilang, “Sekarang, jika sekiranya, Kristus akan dengan jelas mengumumkan doktrin Kristendom”; dan kemudian dia menyatakan bahwa Kristus, dalam petikan ini, menyuruh Gereja-nya untuk membaptis “dalam nama Tritunggal”. Bukan dalam nama Tritunggal tentu saja. Ini adalah asumsi teman kita. Dia mungkin berpikir ini tersirat; bahwa ini pasti tersimpulkan; bahwa inilah yang Kristus maksud; padahal tentu saja itu bukan yang Kristus katakan. Di sini Kristus memberi kita tiga objek pembaptisan, sudah pasti; tapi dia tidak mengatakan bahwa mereka satu. Sejauh mana formula pembaptisan ini merupakan “deklarasi jelas dan utuh” doktrin Trinitas, kelihatannya begini. Doktrin Trinitas menyatakan:
- 1. Bahwa Bapak adalah Tuhan.
- 2. Bahwa Putera adalah Tuhan.
- 3. Bahwa Roh Kudus adalah Tuhan.
- 4. Bahwa Roh Kudus adalah persona/oknum, seperti halnya Bapak dan Putera.
- 5. Bahwa ketiga persona ini membentuk satu Tuhan.
Judul asli | : | Appendix §5. Defence of the Trinity, by Frederick D. Huntington, D. D.<i=1xZu_B47gomxfcfnJhjLWmp7xUakygBoz 706KB>Appendix §5. Defence of the Trinity, by Frederick D. Huntington, D. D. (1866) |
Pengarang | : | James Freeman Clarke |
Penerbit | : | Relift Media, Desember 2023 |
Genre | : | Religi |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |