Suara Cthulhu
Umat manusia tidak sepenuhnya sendirian di antara makhluk-makhluk sadar di bumi, sebab wujud-wujud berdatangan dari gelap untuk mengunjungi segelintir orang setia.
Umat manusia tidak sepenuhnya sendirian di antara makhluk-makhluk sadar di bumi, sebab wujud-wujud berdatangan dari gelap untuk mengunjungi segelintir orang setia.
Mereka sudah lama dikritik karena tidak bersepakat dalam hal apapun. Mereka membuat hukum hanya untuk melanggarnya; dan, yang lebih buruk, mereka melanggarnya dengan perasaan tak bersalah. Mereka mengadakan seratus dalih, seratus sofisme, untuk membenarkan pelanggaran mereka.
Alkisah, sebuah kapal yang mengangkut 70 pedagang, perajin, dan cendekiawan dari berbagai negeri dan budaya kandas di Pulau Blasaghoun, dekat khatulistiwa. Pulau itu subur, dipenuhi mata air dan air mancur, pohon-pohon buah dan taman-taman yang bermekaran lebat.
“Buat dirimu seukuran portir dan mendaftarlah di Droshky Hotel sebagai Pangeran Navi dari Baghdad dengan lima puluh sumur minyak Persia untuk dijual. Biarkan mereka melihat emas dan batu-batu permatamu. Dan ingat, kau akan bertanggungjawab atas duit berapapun yang kau lempar kepada para wanita dan godaan. Berangkat!”
“Saat aku pulang dalam keadaan terluka, setiap orang hanya mengasihani penampilan fisikku dan mencoba membuatku tetap bahagia untuk sementara, seraya menyembunyikan yang sebenarnya—tapi kupikir melakukan itu akan membawa kepada masa depan tak bahagia untuk kita berdua...”
Kita belum melakukan studi ilmiah sebab-sebab perang, dan, sebelum kita melakukannya, kita dapat menantikan perang-perang lagi. Jika kita akan mengalami perang-perang lagi, aku lebih suka negaraku berada di pihak yang menang.
Agama baginya adalah sesuatu yang menenangkan, yang membunuh diri, yang mengurangi jiwa sampai itu meluncur ke dalam kedamaian abadi—yakni Nirvana. Aku menyukai perjuangan, aksi, dan kerja—dari lidahku jatuh jargon tentang tugas, membantu mereka yang lemah, meninggalkan dunia dalam keadaan lebih baik.
Di sini terdapat petunjuk berharga untuk kita. Tidak mungkinkah kita di sini menemukan penjelasan paling meyakinkan untuk kekuatan nasionalisme modern, semangat rasul-rasulnya, dan pengabdian murid-muridnya? Bukankah sebuah fakta terbuktikan bahwa nasionalisme, bagi sejumlah besar orang, telah menjadi agama sungguhan.
Studi sejarah, sastra, sosiologi, filsafat dalam beraneka bentuknya adalah studi perubahan progresif terus-menerus, menuruti hukum tertentu, dan dengan kekuatan-kekuatan tetap. Apakah fenomena keagamaan juga berkarakter evolusioner? Apakah ilmu agama akan menerima sudutpandang ini?
Mereka sudah lama dikritik karena tidak bersepakat dalam hal apapun. Mereka membuat hukum hanya untuk melanggarnya; dan, yang lebih buruk, mereka melanggarnya dengan perasaan tak bersalah. Mereka mengadakan seratus dalih, seratus sofisme, untuk membenarkan pelanggaran mereka.
Din bukanlah agama di luar Islam, bukan pula potongan darinya. Seorang Ilahian tak pernah menganggapnya agama terpisah; seorang Ilahian seringkali sama ortodoksnya dengan seorang Mullah.
Ketika aku keluar dari tengah-tengah umat manusia dan berlalu ke dalam Malam melalui Kubur—di periode itu, jika aku tak salah ingat, bencana yang meliputimu sama sekali tak disangka-sangka. Tapi, sungguh, aku tak banyak tahu tentang filsafat spekulatif hari itu.
Bahwa kita agak bingung bagaimana harus menata hidup kita sendiri secara memuaskan, ini sama sekali tidak membuktikan kita memadai untuk tugas menyediakan tatanan memuaskan untuk kehidupan generasi-generasi mendatang; bahwa kita tidak mencukupi untuk fungsi manusiawi, ini hampir tidak memberi kita hak atas fungsi ilahi penciptaan.
Bahwa naturalisasi dalam mayoritas besar kasus adalah sandiwara lawak sempurna. Orang “ternaturalisasi” masih “berhati Jerman”. Naturalisasi biasanya diadopsi untuk memata-matai atau untuk tujuan bisnis; mengira fakta ini saja mengubah orang Jerman menjadi orang lain sama dengan menunjukkan kejahilan menyedihkan akan fitrah manusia.