Skip to content
Peringatan Terhadap Kaum Yahudi: Bagaimana Musa Mendeklarasikan Keesaan Tuhan – Relift Media

Peringatan Terhadap Kaum Yahudi: Bagaimana Musa Mendeklarasikan Keesaan Tuhan Bacaan non-fiksi religi

author _Ellis A. Davidson_; date _1877_ genre _Religi_; category _Skriptur_; type _Nonfiksi_ “Sebaliknya, beginilah yang harus kamu lakukan terhadap mereka: robohkanlah mazbah-mazbah, yaitu tempat-tempat pembakaran kurban mereka, hancurkanlah tiang-tiang berhala mereka, tebanglah patung-patung Dewi Asyera mereka, dan bakarlah habis patung-patung ukiran mereka.” Berikut ini adalah kata-kata yang Musa ucapkan kepada seluruh bani Israel di sisi sungai Yordan sebelah sini, di gurun, di dataran di sebelah Laut Merah, antara Paran dan Tophel, dan Laban, dan Hazeroth, dan Dizahab. (Ada perjalanan 11 hari dari Horeb, melalui gunung Seir, ke Kadesh-Barnea.) Dan pada tahun ke-40, bulan ke-11, hari pertama, Musa berbicara kepada bani Israel berdasarkan semua yang Tuhan berikan kepadanya dalam perintah untuk mereka. Dia mengingatkan mereka akan semua yang telah terjadi, dan dia menunjukkan kepada mereka bagaimana Tuhan, sepanjang pengembaraan mereka, mengawasi dan membimbing mereka. Dia tahu dirinya akan segera diambil ke hadirat-Nya, dan oleh karena itu dia mengulang-ulang hukum Tuhan kepada mereka. Dan dia berkata kepada mereka, “Sekarang, hai Israil, dengarkanlah ketetapan-kete­tapan dan peraturan-peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk kamu lakukan, supaya kamu dapat hidup dan selanjut­nya dapat memasuki serta menduduki negeri yang dikarunia­kan ALLAH, Tuhan nenek moyangmu, kepadamu. “Jangan menambahi ataupun mengurangi perkataan yang kusampaikan kepadamu. Dengan demikian, kamu meme­gang teguh perintah-perintah ALLAH, Tuhanmu, yang ku­sampaikan kepadamu. Matamu sendiri telah melihat apa yang dilakukan ALLAH sehubungan dengan Dewa Baal-Peor. Semua orang yang mengikuti Dewa Baal-Peor telah dibinasa­kan oleh ALLAH, Tuhanmu, dari antaramu. Sedangkan kamu semua yang berpaut kepada ALLAH, Tuhanmu, masih hidup sampai hari ini. “Ingatlah, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh ALLAH, Tuhanku, aku telah mengajarkan kepadamu keteta­pan-ketetapan dan peraturan-peraturan untuk dilaksanakan di negeri yang akan kamu masuki serta duduki. Peganglah teguh semua itu dan lakukanlah, karena semua itu akan men­jadi hikmatmu dan kepandaianmu di depan mata bangsa-bangsa. Ketika mereka mendengar segala ketetapan ini, mereka akan berkata, Sungguh, bangsa yang besar ini adalah orang-orang yang bijak dan pandai! Bangsa besar manakah yang ilahnya begitu dekat padanya seperti ALLAH, Tuhan kita, kapan pun kita berseru kepada-Nya? Bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan-ketetapan dan peratu­ran-peraturan yang adil seperti seluruh hukum Taurat yang kusampaikan kepadamu pada hari ini? “Hanya, berhati-hatilah dan jagalah dirimu baik-baik. Jangan sampai kamu melupakan hal-hal yang telah kamu lihat dengan matamu sendiri, dan jangan sampai semua itu hilang dari hatimu seumur hidupmu. Ceritakanlah kepada anak cucumu (5) tentang hari ketika kamu menghadap hadirat ALLAH, Tuhanmu, di Horeb. Pada waktu itu ALLAH berfirman kepadaku, Kumpulkanlah bangsa itu di hadapan-Ku. Aku akan memperdengarkan firman-Ku, supaya mereka dapat belajar bertakwa kepada-Ku seumur hidup mereka di bumi dan dapat mengajarkannya pula kepada anak-anak mereka. “Kemudian kamu mendekat dan berdiri di kaki gunung itu, sementara gunung itu menyala dengan api sampai ke pusat langit di tengah kegelapan, awan, dan kelam pekat. Lalu berfirmanlah ALLAH kepadamu dari tengah-tengah api itu. Bunyi firman itu kamu dengar, tetapi kamu tidak melihat suatu wujud pun. Hanya ada suara saja. Ia menyatakan kepadamu perjanjian-Nya dan memerintahkan kamu untuk melakukannya, yaitu Kesepuluh Firman, yang kemudian dituliskan-Nya pada dua loh batu. Pada waktu itu, ALLAH memerintahkan aku untuk mengajarkan ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan ini kepadamu, supaya kamu melak­sanakannya di negeri yang akan kamu masuki serta duduki. “Kamu tidak melihat suatu wujud pun pada hari ALLAH berfirman kepadamu dari tengah-tengah api di Horeb. Oleh karena itu, jagalah dirimu baik-baik; jangan sampai kamu berlaku busuk dan membuat bagimu patung berhala ukiran dalam wujud apa pun, baik berupa sosok laki-laki atau perempuan; sosok suatu binatang yang ada di darat, sosok suatu unggas bersayap yang terbang di udara; sosok suatu binatang yang merayap di tanah, maupun sosok suatu ikan yang ada di laut, di bawah bumi. Jangan pula kamu me­layangkan pandang ke langit untuk memperhatikan mata­hari, bulan, dan bintang-bintang – semua benda langit – lalu kamu terdorong untuk sujud menyembah serta beribadah kepada benda-benda itu. Semua itu telah diberikan ALLAH, Tuhanmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka. Tetapi kamu, ALLAH telah meng­ambil dan membawa kamu keluar dari dapur peleburan besi, yaitu Mesir, untuk menjadikanmu umat milik-Nya sendiri seperti yang terjadi pada hari ini. “ALLAH murka kepadaku karena kamu sehingga Ia bersumpah bahwa aku tidak akan menyeberangi Sungai Yordan dan tidak akan masuk ke negeri yang baik yang dikaruniakan ALLAH, Tuhanmu, kepadamu sebagai milik pusaka. Aku akan mati di negeri ini, dan aku tidak akan menyeberangi Sungai Yordan. Tetapi kamu akan menyebe­ranginya dan akan menduduki negeri yang baik itu. Hati-hati, jangan sampai kamu melupakan perjanjian ALLAH, Tuhan­mu, yang telah diikat-Nya dengan kamu, dan membuat bagi­mu patung ukiran dalam wujud apa pun yang dilarang oleh ALLAH, Tuhanmu. ALLAH, Tuhanmu, adalah api yang menghanguskan, Tuhan yang tidak mau diduakan. “Apabila kamu telah beranak cucu dan menjadi tua di negeri itu lalu kamu berlaku busuk serta membuat patung ukiran dalam wujud apa pun, juga melakukan hal yang jahat dalam pandangan ALLAH, Tuhanmu, sehingga kamu mem­bangkitkan murka-Nya, maka pada hari ini aku memanggil langit dan bumi untuk menjadi saksi atas kamu bahwa pasti kamu segera binasa dari negeri yang akan kamu miliki setelah kamu menyeberangi Sungai Yordan. Umurmu tidak akan lanjut di sana, dan kamu pasti punah. ALLAH akan mencerai-beraikan kamu ke antara bangsa-bangsa, dan jumlahmu akan tinggal sedikit saja di antara bangsa-bangsa tempat ALLAH menggiring kamu. Di sana kamu akan beribadah kepada berhala-berhala buatan tangan manusia, yaitu kayu dan batu yang tidak dapat melihat, tidak dapat mendengar, tidak dapat makan, dan tidak dapat mencium bau. “Di sana pula kamu akan mencari hadirat ALLAH, Tuhanmu, dan kamu akan tetap menemukan-Nya, asal kamu mencari hadirat-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. “Dalam kesesakanmu, ketika segala hal ini menimpamu di kemudian hari, kamu akan kembali kepada ALLAH, Tuhan­mu, dan akan mematuhi-Nya. ALLAH, Tuhanmu, adalah Tuhan Yang Maha Penyayang. Ia tidak akan menelantarkan atau memusnahkan kamu. Ia tidak akan melupakan perjan­jian dengan nenek moyangmu yang dibuat-Nya dengan ber­sumpah kepada mereka. Cobalah tanyakan dari ujung langit sampai ke ujung langit tentang zaman dahulu, zaman yang telah ada sebelum engkau. Sejak ALLAH menciptakan manusia di bumi, pernahkah terjadi hal sebesar ini atau pernahkah terdengar hal seperti ini? “Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ALLAH ber­firman dari tengah-tengah api, seperti yang telah kau dengar, dan tetap hidup? Atau, pernahkah suatu ilah berupaya untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa lainnya dengan memberi berbagai cobaan, tanda ajaib, muk­jizat, dan peperangan, serta dengan tangan yang kuat, kuasa yang nyata, dan kedahsyatan yang besar, seperti semua yang dilakukan bagimu oleh ALLAH, Tuhanmu, di Mesir, di depan matamu? “Hal-hal itu diperlihatkan kepadamu supaya engkau tahu bahwa ALLAH adalah Tuhan. Tidak ada yang lain selain Dia. “Dari langit Ia memperdengarkan suara-Nya kepadamu untuk mengajar engkau, sementara di bumi Ia memper­lihatkan api-Nya yang besar, dan firman-Nya kau dengar dari tengah-tengah api itu. Karena Ia mengasihi nenek moyang­mu, maka Ia memilih keturunan mereka. Ia menuntun kamu keluar dari Mesir dengan hadirat-Nya, yaitu dengan kuasa-Nya yang besar, dan menghalau dari hadapanmu bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripadamu, untuk membawa kamu masuk ke negeri mereka serta mengarunia­kan negeri itu kepadamu sebagai milik pusaka, seperti yang terjadi pada hari ini. “Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah dalam hatimu bahwa ALLAH adalah Tuhan yang ada di surga, di atas, dan yang ada di bumi, di bawah. Tidak ada yang lain. “Peganglah teguh ketetapan-ketetapan-Nya dan perintah-perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini supaya baik keadaanmu serta keadaan anak-anakmu kelak, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang dikaruniakan ALLAH, Tuhanmu, kepadamu sepanjang masa.”
Judul asli : Chapter I. Moses Admonishes the People–The Unity of God, Chapter II. The Unity of God<i=1xFIqUTSD5Odd_l5_5MYSuF0EDftLoi6_ 356KB>Chapter I. Moses Admonishes the People–The Unity of God, Chapter II. The Unity of God
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, November 2023
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Peringatan Terhadap Kaum Yahudi: Bagaimana Musa Mendeklarasikan Keesaan Tuhan

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2023)