Orang yang masuk tanpa izin akan dituntutDia Raksasa yang sangat egois. Anak-anak malang itu kini tak punya tempat untuk bermain. Mereka coba bermain di jalan, tapi jalan sangat berdebu dan penuh batu-batu keras, dan mereka tidak suka itu. Mereka biasa mengelilingi tembok tinggi itu ketika pelajaran selesai, dan membicarakan taman indah di dalamnya. “Betapa bahagia kita di sana dahulu,” kata mereka pada satu sama lain. Musim Semi datang, seluruh desa diliputi bunga-bunga kecil dan burung-burung kecil. Hanya di taman Raksasa Egois yang masih musim dingin. Burung-burung tak mau bernyanyi di situ karena tak ada anak-anak, dan pohon-pohon lupa berbunga. Suatu kali setangkai bunga cantik mengeluarkan kepalanya dari rumput, tapi ketika melihat papan pengumuman, ia sangat kasihan pada anak-anak sehingga menyelinap kembali ke dalam tanah, dan pergi tidur. Satu-satunya orang yang senang adalah Salju dan Embun Beku. “Musim Semi sudah melupakan taman ini,” pekik mereka, “jadi kita akan tinggal di sini setahun penuh.” Salju menutupi rumput dengan jubah putih besarnya, dan Embun Beku mengecat semua pohon dengan warna perak. Terus mereka mengundang Angin Utara untuk menginap, dan ia datang. Ia berbalut bulu-bulu, dan ia menderu seharian ke seantero taman, dan meniup pipa-pipa cerobong. “Ini tempat yang menyenangkan,” ujarnya, “kita harus undang Hujan Es untuk berkunjung.”
| Judul asli | : | The Selfish Giant<i=1kAhO7nhwNVfrsS90JWGGLS8JjAr8Roce 233KB>The Selfish Giant |
| Tahun | : | 1888 |
| Pengarang | : | Oscar Wilde |
| Penerbit | : | Relift Media, Januari 2020 |
| Genre | : | Fantasi |
| Kategori | : | Fiksi, Cerpen |
Unduh
Taman Raksasa.pdf
Koleksi Sastra Klasik (2020)