“Tapi tidak ada tiga persona; Tuhan adalah satu/esa dalam pengertian yang ketat; sebab hukum alam adalah sebuah unit/satuan di semesta dan mengungkap satu kehendak saja. Tiga pengungkapan Tuhan adalah satu persona saja. Nah, apakah itu bersifat mistik? Atau apakah penggunaan metode saintifik secara terus-terang itu memberi pandangan lebih kaya terhadap sejarah manusia, pandangan lebih kaya terhadap jiwa manusia, pandangan lebih kaya terhadap alam eksternal dibanding yang bisa dihadirkan kepada kalian oleh deisme, atau teisme, atau materialisme, atau panteisme belaka?”Pernyataan di atas mencukupi. Itu tak salah lagi ekspresi kepercayaan Tn. Cook. Betul dia mungkin bukan seorang deis, materialis, atau panteis, tapi dia tidak lebih Trinitarian atau Kristiani ortodoks dibanding Dr. Channing atau Theodore Parker. Menjalankan metodenya, Tn. Cook terpaksa mengabaikan doktrin-doktrin esensial sistem evangelis, misalnya penebusan vikarius Kristus dan justifikasi melalui keimanan kepada kebenaran Kristus. Tidak sulit untuk menunjukkan ini melalui kutipan berlimpah dari kuliah-kuliahnya. Tapi itu akan membuat bab ini terlalu panjang, dan tidak ada kebutuhan untuk itu. Sekarang aku lanjut ke metode Injili pembuktian doktrin. Dalam melakukan ini, aku akan hadirkan argumen di bawah dua tajuk umum, pertama, argumen yang diambil dari fitrah esensial Kristen; dan kedua, argumen yang dilandaskan pada pernyataan tegas dan lugas Alkitab. I. Maka, argumen pertama yang mendukung Trinitas persona-persona dalam Ketuhanan diambil dari fitrah esensial Kristen. Jika doktrin tersebut tidak benar, tidak mungkin ada yang namanya Kristen di dunia. Sebab, apa itu Kristen? Singkatnya, itu adalah sistem Yesus Kristus. Tapi siapa atau apa Kristus? Andai Kristus hanya manusia alami, akankah ada Kristen di dunia? Kita sudah simak di bab sebelumnya, sebagaimana juga dalam bab “A Mixed Dispensation”, bahwa Kristen adalah sistem atau skema Rahmat yang dengannya Tuhan memutuskan untuk menyelamatkan, melalui penderitaan dan kematian Kristus, semua orang yang beriman pada Kristus. Itu sesuatu yang jauh melampaui nalar manusia, meski tidak bertentangan dengannya. Sudah ditunjukkan bahwa penyelamatan adalah mustahil di bawah hukum yang rusak kecuali melalui seorang Penebus Ilahi, Swa-eksis, Mahakuasa, dan bahwa Yesus, karena memiliki kualifikasi ini, adalah sanggup, dan bahwa tak ada orang lain di semesta yang sanggup, untuk melakukan penebusan untuk ras [umat manusia] yang tersesat. Dalil ini sudah diuraikan panjang-lebar, dan jika pembaca lupa argumennya, sebaiknya membaca bab-bab itu lagi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, tampaknya sebuah majelis diadakan untuk menimbang pertanyaan ini, “Bagaimana manusia hendak diciptakan?” Dan jawaban untuk pertanyaan ini, “Marilah Kita membuat manusia dalam citra Kita, menurut rupa Kita”, dengan jelas menyiratkan terdapat KEJAMAKAN persona-persona Ilahi, bukan Tuhan-tuhan, dalam majelis itu. Dan ketika manusia jatuh, majelis tersebut bersidang lagi, “Mungkinkah kita tidak percaya?” Dan ketika pertanyaannya adalah “bagaimana manusia hendak diselamatkan?” maka suara salah seorang dari persona-persona Ilahi itu (sebab Dia mampu dan bersedia melakukan tugas berat itu) terdengar berkata: “Aku sudah menemukan tebusan”—“Aku datang, di dalam gulungan kitab telah tertulis mengenai Aku, untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah.” Yesus sendiri berkata, setelah Dia hadir dalam daging: “Sebab Allah demikian mengasihi dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan dapat memperoleh hidup kekal.” Inilah Kristen. Inilah intisari dan substansi Injil. Menghapuskan doktrin penebusan melalui darah Kristus sama dengan menghancurkan sistem. Itu sama dengan mengeluarkan isi perut dari tubuh alami dan mencabut nyawanya. Tapi tidak mungkin ada penebusan melalui darah Kristus jika Dia hanya manusia alami, seperti diyakini semua rasionalis. Sebab tentu saja bertentangan dengan nalar jika dikatakan manusia alami bisa dijadikan pengganti untuk seluruh ras makhluk berdosa (yang terdiri dari berjuta-juta individu), mengambil kedudukan mereka dalam hukum, dan membuat pendamaian untuk mereka, yang akan diterima oleh Tuhan, dan memenuhi tuntutan hukum.
| Judul asli | : | Doctrine of the Trinity<i=1Va1hN5HM5TNvqRUhAnTDdwEsy9yHwpKl 375KB>Doctrine of the Trinity |
| Tahun | : | 1882 |
| Pengarang | : | Stephen Alexander Hodgmann |
| Penerbit | : | Relift Media, Agustus 2024 |
| Genre | : | Religi |
| Kategori | : | Nonfiksi, Esai |
Unduh
Tiada Kristen Tanpa Trinitas: Tiga Persona Ketuhanan yang Esa.pdf
Koleksi Sastra Klasik (2024)