Skip to content
Bagaimana Menjadi Jurnalis – Relift Media

Bagaimana Menjadi Jurnalis Bacaan non-fiksi jurnalisme

author _William T. Stead_; date _1891_ genre _Jurnalisme_; category _Esai_; type _Nonfiksi_ Pilih subjekmu sendiri; pilihan itu sendiri akan membantu menunjukkan apakah kau memiliki mata jurnalistik di kepalamu, dan kemudian jangan menulis tentang itu jika tak ada yang bisa kau katakan. Hampir tidak ada pekan berlalu di mana aku tidak menerima surat dari orang-orang yang merasakan cita-cita untuk menjadi seorang jurnalis, dan menanyakan apa yang mereka harus lakukan untuk menginjakkan kaki pada anak tangga pertama jenjang jurnalistik. Maka di sini aku memadatkan beberapa tinjauan yang kutulis untuk Young Man dengan tajuk di atas.

Jurnalis Sebagai Mata Pencaharian

Jika kau ingin menjadi sekadar apa yang disebut jurnalis mata pencaharian—dengan kata lain, jurnalis yang mema­suki jurnalisme seperti seorang pria memasuki bisnis toko atau seorang wanita memasuki bisnis jahit—prosedur yang harus diikuti sangat sederhana. Belajarlah menulis tulisan tangan yang dapat dibaca, kuasai prinsip-prinsip dasar karangan gramatis, buat dirimu efisien dalam stenografi, dan kemudian melamar posisi sebagai reporter magang di surat­kabar yang diterbitkan di lingkunganmu sendiri. Bila suatu kali kau mendapat pijakan dalam kapasitas itu—bila kau, katakanlah, berumur delapan belas atau sembilas tahun—segalanya tergantung pada dirimu sejauh mana kau naik. Jika kau teliti dalam hal-hal kecil, kau akan dipromosi­kan ke tugas-tugas lebih penting. Kau akan maju dan meng­hasilkan nafkah, dan berhubung itu adalah sasaran dan tujuan ambisimu, kau akan puas dengannya. Aku pikir seseorang tidak bakal bermimpi menjadi jur­nalis—kecuali karena mata pencaharian—sebagaimana dia tidak bakal bermimpi menjadi pendeta, kecuali jika dia me­miliki vokasi.

Apa Pesanmu?

Pertama-tama, orang tersebut harus bertanya pada dirinya sendiri sebelum memutuskan menjadi jurnalis, “Jika aku mau mengajar, Apa yang akan kuajarkan? Apa pesanku? Apa yang layak kukatakan? Mengapa aku, di antara jutaan sau­dara setanah air, harus dipilih untuk mengisi posisi peng­khotbah publik untuk jemaat harian?” Dia mungkin tak punya pesan yang sangat jelas. Dia harus serius dengan sesuatu; dan semakin luas cakupan hal-hal yang dia seriusi, semakin mungkin dia akan sukses dalam jurnalisme, semakin besar kenikmatan yang akan dia per­oleh dari pekerjaannya, dan semakin mungkin dia akan me­narik dan menguntungkan pembacanya.

Kualifikasi Pertama Sebagai Jurnalis

Oleh karena itu, kualifikasi seorang jurnalis, jika dia ingin menjadi jurnalis sungguhan, adalah memiliki hati. Makanya aku ingin berkata kepada siapapun yang ingin menjadi jur­nalis sukses: Bersimpatilah. Hindari sinisme dan ketidak­acuhan layaknya iblis. Pandang ketidakacuhan terhadap subjek apapun sebagai bukti ketidaktahuan, dan karenanya ketidakcakapan. Sentuh kehidupan pada sebanyak mungkin titik yang kau bisa, dan selalu sentuh itu dengan maksud menerima dan mempertahankan kesan-kesan terbaiknya. Jika kau tidak merasakan dengan kuat, biasanya kau tidak akan bisa menulis dengan kuat, dan jika simpatimu mati, dan mata pemahamanmu tumpul, kau akan menjadi orang membosankan dan menjijikkan, yang naskahnya akan turun ke dalam keranjang sampah kertas. Sebab tugas pertama seorang jurnalis adalah menjadi hidup, dan barangsiapa tidak merasakan berarti tidak hidup.

Alat-alat Keterampilan

Tapi sekiranya kau merasakan dengan cukup kuat, dan termasuk bagian dari syaraf peradaban yang simpatik, maka mulailah ketahui fakta-faktamu, dan belajarlah menguasai alat-alatmu. Alat pertama adalah kemampuan untuk menga­takan secara jelas—dengan penekanan dan ketepatan yang dimungkinkan oleh keadaan—persis apa yang ingin kau katakan, dan kemudian selesai. Belajar pula menulis dengan jelas. Pokoknya belajar mem­baca bahasa Prancis dan, jika mungkin, bahasa Jerman. Jika kau juga bisa menguasai stenografi dan mahir dengan mesin ketik, itu jauh lebih baik untuk peluang suksesmu. Hal-hal ini termasuk di antara alat-alat jurnalis, dan orang yang bisa memegangnya dengan cakap akan merasa semakin cakap untuk itu di setiap belokan lomba.
Judul asli : How to Become a Journalist<i=1hk-CdciLvbHiEy2JMigzOEEWxY5_w8lc 265KB>How to Become a Journalist
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Oktober 2022
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Bagaimana Menjadi Jurnalis

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2022)