Tulisan si redaktur terlihat sangat mudah untuk diurai jika kau memegangnya agak jauh, tapi, seperti tabel perkalian, itu tidak sesederhana kelihatannya. Yang bikin jengkel, dia menulis Ndintpile Pont dengan satu goresan pena, seolah-olah itu sangat dikenal sehingga aku tak mungkin salah paham.
