Tujuan manusia adalah menjadikan dirinya serupa dengan Tuhan. Manusia masa depan akan harus menjadikan dirinya serupa dengan Tuhan. Manusia masa depan akan harus menjadikan dirinya lebih seperti Tuhan, tapi kita tidak tahu kita akan seperti apa.
Rahasia besar Kristen—Trinitas—kini menampakkan diri sebagai sebuah antropologi agung. Bapak, Roh, dan Putera adalah tiga tahap evolusi jenis manusia (mankind) (kulit putih) yang lebih tinggi. Mereka ini adalah tiga prosopa, tiga wujud, tiga genus; namun mereka satu di dalam diri mereka. “Bapak” adalah tahap tertua, “Roh” lebih muda, sementara “Putera” sedang cepat mendekati genus manusia di mana jenis udumu (udumu-kind) telah mendominasi. Kebangkitan harus terjadi sekali lagi dari dalam spesies manusia, dan Kebangkitan Yesus adalah tiada lain keberangkatan Tannhauser dari Gunung Horsel Lady Venus.
Injil-injil sama sekali tidak menceritakan apa-apa tentang kematian Tuhan. Yesus menghilang dalam “awan-awan”. Dia menarik diri ke issuri (“awan-awan”) sebagaimana sebelumnya menarik diri ke gurun sebelum memulai periode pengajarannya. Dia bahkan kembali dua kali setelah “kenaikannya ke surga”. Kali pertama (Kisah Para Rasul II) dia menguatkan komunitas rasul yang berkumpul, kali kedua dalam lautan api kemuliaan dia menjumpai Paulus di luar Damaskus dan mengubah seorang persekutor mengamuk menjadi seorang pengabar bersemangat tentang penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya yang paradigmatik.
Ekklesia—Kongregasi Dewa-dewa
Kita tak usah menengok ke belakang dan mencari “api-api neraka” di tempat lain selain di dalam diri kita. Seluruh jenis manusia, termasuk tanah-tanah Jermanik, hari ini sedang mati seperti Sodom, kita sedang tenggelam dalam kendi percampuran Pelacur Babilonia, yang telah mengisap sumsum dari tulang kita dan otak dari tengkorak kita. Kita tahu Api Sodom adalah Iblis—manusia binatang. Dia ada di neraka; dia adalah cacing yang tak pernah mati (Markus ix:44). Dalam Kredo XVI Rasul-rasul, dikatakan bahwa di akhir zaman jenis manusia akan diuji oleh api. Semua keturunan Sodom, semua manusia-kera, akan terbakar dalam oven api perzinaan. Kegatalan sensual, yang berasal dari darah manusia-kera, dari “air yang bergelora”, adalah api, yang tidak bisa dipadamkan; itu adalah neraka di mana hari ini hampir semua anggota jenis manusia merana sambil menangis dan bergemeretuk. Teman-teman, hari “Penghakiman terakhir” (krisis), yakni pemecahbelahan manusia, sedang mendekat! Para malaikat, mereka yang akan menuai panen manusia, masih tidak bisa dilihat—tapi orang-orang yang punya telinga sudah bisa mendengar bagaimana mereka sedang mengasah sabit-sabit untuk membabat seluruh bangsa-bangsa. Krisis, “Penghakiman”, sebetulnya berarti “pembagian” atau “seleksi”. Kristus, manusia-Tuhan, manusia kulit putih masa depan yang sekali lagi dibiakkan secara murni dan ditransfigurasi, akan memecah-belah mereka ke kanan dan ke kiri. Yesus datang untuk memecah-belah (Lukas xii:51) dan dia akan datang lagi ketika manusia Sodomit telah menampakkan diri (2 Tesalonika ii:3). Waktunya telah tiba! Anak-anak Sodomit lama di Timur Tengah dan seluruh Mediterania adalah bejat dan naas, apa yang dulunya padang-padang Surgawi dieksploitasi dan dijarah total seperti ladang gandum di mana segerombolan kera pencuri mengambil tempat tinggal. Tubuh-tubuh kita dijangkiti kudis yang, terlepas dari segala jenis sabun, tetap ter-udumu-sasi, ter-pagutu-sasi, dan ter-baziat-sasi. Tak pernah kehidupan manusia sesengsara hari ini—terlepas dari semua kemajuan teknisnya. Binatang-binatang manusia iblis menindas kita dari atas, membantai jutaan orang dalam perang-perang pembantaian tanpa sadar yang dilakukan untuk memperkaya kantong-kantong uang pribadi mereka. Binatang-binatang manusia barbar merobohkan pilar-pilar kebudayaan dari bawah. Jenis manusia adalah tengik seperti Lazarus dan sudah memancarkan bau busuk kematian Sodomit. Apa yang kalian inginkan dengan Neraka di Akhirat?! Bukankah neraka yang kita tinggali sekarang, dan yang di dalamnya kita sedang terbakar, cukup mengerikan? Sebuah masa telah datang sekali lagi ketika Penciptaan menanti dengan tak sabar kedatangan seorang manusia-Tuhan (Roma viii:10). “Ratapan-ratapan Mesianik” ini juga mengumumkan kedatangan “Kerajaan Surga” (basileia ton oyranon atau toy theoy). Sibylline Oracles (II.25) memberitahu kita kapan itu akan datang: “Akan ada kelangkaan manusia di seluruh dunia sehingga jika seseorang melihat jejak kaki manusia di tanah, dia akan heran... kala itu Tuhan maha besar yang tinggal di langit akan menjadi Juru Selamat orang-orang saleh dalam semua hal. Kala itu juga akan ada perdamaian dan pemahaman mendalam, dan bumi subur akan kembali menghasilkan banyak buah, tidak lagi terbelah atau diperbudak. Setiap pelabuhan, setiap dermaga akan bebas untuk orang-orang seperti sebelumnya.” Oleh karenanya, “Kerajaan Surga” adalah konsep bumi—sebuah negara ide, sosial, dan secara rasial higienis!
Judul asli | : | Ekklesia—The Congregation of the Gods<i=1oMXWF3e82zbwJdr5yWk6hrCUNs5sV60T 579KB>Ekklesia—The Congregation of the Gods (1905) |
Pengarang | : | Jörg Lanz von Liebenfels |
Penerbit | : | Relift Media, September 2024 |
Genre | : | Sosial |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |