Skip to content
Andai Kita Miliarder – Relift Media

Andai Kita Miliarder Cerita fiksi satir

author _Charles Heber Clark_; date _1907_ genre _Satir_; category _Cerpen_; type _Fiksi_ Kau bisa memberi kebebasan kepada perasaanmu dan menganugerahkan dermamu dengan kelimpahan semaunya. Kau mendapatkan hampir semua nikmatnya menyumbang besar tanpa biaya berapapun. Kau merasa hampir sama bahagianya seolah betul-betul melakukan amal baik. Salah satu kemewahan keluarga Grimes adalah menim­bang-nimbang apa yang akan mereka lakukan seandai­nya mereka kaya. Berkali-kali George dan isterinya, sambil duduk bersama pada malam musim panas di atas beranda rumah cantik mereka di Susanville, memandangi rumah-tanah milik Jenderal Jenkins yang sudah lama tak ditempati, persis di seberang jalan, dan berandai-andai mereka punya cukup uang untuk membeli tempat itu dan menyumbang­kannya ke desa untuk dijadikan taman. Ny. Grimes sering bilang, andai dia punya uang satu juta dolar, hal pertama yang akan dia lakukan adalah membeli tempat Jenkins. Ide George adalah membongkar pagar-pagarnya, agar semuanya terbuka, dan mempersembahkan pekarangannya untuk publik. Ny. Grimes ingin mendirikan perpustakaan besar gratis di rumah itu dan mengadakan klub untuk kaum wanita pekerja miskin di ruang-ruang lantai dua. George menaksir seratus ribu dolar akan cukup untuk melaksanakan rencana mereka. Katakanlah lima puluh ribu dolar untuk uang pembelian, dan lima puluh ribu lagi diinvestasikan enam persen untuk memelihara tempat itu. “Tapi andai kita punya satu juta dolar,” kata George, “kupikir aku harus menyumbang seratus lima puluh ribu ke proyek ini dan melakukan hal yang benar. Akan selalu ada reparasi dan buku-buku baru untuk dibeli dan hal-hal se­macam itu.” Tapi ini bukan satu-satunya impian bajik orang-orang berhati baik ini. Mereka suka membayangkan sukacita yang akan mengisi hati pastor miskin dan susah itu, Tn. Borrow, jika mereka bilang padanya akan membayar seluruh utang Gereja Presbiter, enam ribu dolar. “Dan aku akan naikkan gajinya, George,” kata Ny. Grimes. “Sungguh memalukan memaksa pria malang itu hidup de­ngan seribu dolar.” “Keterlaluan,” kata George. “Aku akan tanggung seribu dolar lagi untuknya, dan mungkin lebih; tapi kita harus laku­kan itu sembunyi-sembunyi, takut dia terluka.” “Hipotek Gereja Metodis itu,” kata Ny. Grimes. “Bayangkan bahagianya orang-orang malang itu kalau itu dicabut! Dan begitu mudah untuk dilakukan andai kita punya satu juta dolar.” “Sok pasti, dan aku akan beri Gereja Baptis orgel pipa yang bagus sebagai ganti melodeon mencuit-cuit itu. Jelek sekali, bukan?” “Kau bisa dapat orgel bagus seharga $2.000,” kata Ny. Grimes. “Ya, tentu saja, tapi aku takkan pelit soal itu; tak pelit dengan satu juta dolar. Biarlah mereka punya orgel yang sangat bagus, katakanlah seharga $3.000 atau $3.500, dan kemudian membangunkan untuk mereka sebuah rumah pendeta juga.” “Nyatanya,” kata Ny. Grimes, “orang-orang seperti kita harusnya punya kekayaan besar, sebab kita tahu cara meng­gunakannya dengan benar.” “Aku sering berpikir begitu,” sahut George. “Kalau aku kenal jiwaku sendiri, aku rindu untuk berbuat baik. Hatiku berdarah melihat kesengsaraan di sekitar kita, kesengsaraan yang sama sekali tak sanggup kuringankan. Aku yakin, kalau aku benar-benar punya satu juta dolar, aku tak bakal ingin menghamburkannya untuk kesenangan diri sendiri belaka, begitu juga kau. Kebahagiaan terbesar siapapun terletak dalam membuat orang lain bahagia, dan aku heran kenapa orang-orang kaya kita tidak mengerti ini. Bayangkan pak Jenderal Jenkins dan dua puluh juta dolarnya, dan apa yang akan kita lakukan untuk tetangga kita dengan sedikit saja dari jumlah itu!” “Kita memang tak butuh banyak untuk diri kita,” kata Ny. Grimes. “Kita seratus persen puas dengan apa yang kita punya di rumah mungil cantik ini dan dengan gaji $2.000-mu dari bank.” “Hampir seratus persen,” kata George. “Ada beberapa hal kecil yang kita mungkin akan tambahkan—cuma beberapa; tapi dengan satu juta dolar kita bisa dengan mudah men­dapatkan mereka dan lain-lain dan menyisakan uang yang begitu besar.” “Hal pertama yang akan kulakukan,” kata Ny. Grimes, “adalah membayarkan nafkah yang cukup untuk selamanya untuk Isaac Wickersham malang. Orang itu, George, karena pincang, hidup hampir tanpa sepeserpun. Aku yakin dia tak memperoleh dua ratus dolar setahun.” “Well, kita bisa beri dia seribu dua ratus dan jangan me­leset dari itu dan kemudian memberikan jumlah yang sama kepada Janda Clausen. Dia hampir tidak bisa menyambung hidup.” “Dan ada satu hal lain yang akan kulakukan,” kata Ny. Grimes. “Jika kita punya kereta kuda, aku takkan pernah berkendara sendirian dari stasiun atau untuk bersenang-senang. Aku akan selalu mencari orang miskin atau lemah untuk pergi denganku. Bagaimana orang-orang bisa begitu kikir dengan kuda-kuda dan kereta-kereta kuda mereka seperti beberapa orang kaya, itu di luar pemahamanku.” Itu hiburan waktu senggang yang menyenangkan, ber­khayal membelanjakan banyak uang yang tak kau miliki. Kau tak perlu mengindahkan pertimbangan-pertimbangan bijak. Kau bisa memberi kebebasan kepada perasaanmu dan me­nganugerahkan dermamu dengan kelimpahan semaunya. Kau mendapatkan hampir semua nikmatnya menyumbang besar tanpa biaya berapapun. Kau merasa hampir sama bahagianya seolah betul-betul melakukan amal baik berupa anak-anak dari khayalanmu.
Judul asli : The Millionaires<i=10lnVI91V7ZncJ1Fnhfx4IbXUDq1ma_Ki 225KB>The Millionaires
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Maret 2023
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Andai Kita Miliarder

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2023)