Wejangan Untuk Diktator dan Calon Diktator Bacaan non-fiksi politik

Kediktatoran harus mampu bertahan hidup di atas kehati-hatian rohaninya sendiri. Itu tidak akan berhasil jika apa yang baik dalam ide-idenya berasal dari lawan-lawannya, dan apa yang berasal dari selain lawan-lawannya adalah buruk. 1. Kediktatoran menuntut tiga hal: orang, ide, dan pengikut yang siap untuk hidup demi orang dan ide tersebut, dan kalau perlu mati untuk mereka. Jika tak ada orang, itu tak punya harapan; jika tak ada ide, itu mustahil; jika tak ada pengikut, kediktatoran hanyalah lelucon jelek. 2. Ketika diperlukan, kediktatoran bisa memerintah melawan parlemen, tapi tak pernah melawan rakyat. 3. Duduk di atas bayonet tidaklah nyaman. 4. Tugas pertama seorang diktator adalah mempopulerkan apa yang diinginkannya, menyelaraskan kemauan bangsa dengan kemauannya. Hanya dengan begitulah massa luas akan mendukungnya dalam jangka panjang dan bergabung dengan barisannya. 5. Tugas tertinggi seorang diktator adalah keadilan sosial. Jika rakyat merasa diktator hanya mewakili segelintir kelas atas yang tak ada kaitannya dengan mereka, mereka akan me­mandangnya sebagai musuh yang dibenci dan cepat-cepat menggulingkannya. 6. Kediktatoran akan menyelamatkan sebuah bangsa ketika ia mengetahui cara-cara lebih baik daripada bentuk peme­rintahan terdahulu yang ia perangi, dan ketika kekuasaannya terjangkar begitu kuat pada rakyat sehingga ia tidak meng­andalkan senjata, melainkan pengikutnya. 7. Seorang diktator tidak perlu mengikuti kemauan mayo­ritas. Namun dia harus punya kemampuan untuk meng­gunakan kemauan rakyat. 8. Memimpin partai-partai dan massa sama dengan meme­rintah sebuah bangsa. Barangsiapa menghancurkan sebuah partai akan memimpin sebuah bangsa ke dalam jurang. Kecakapan politik tidak diperagakan dengan menggunakan metode-metode khianat untuk naik ke sebuah kursi kemen­terian atas kerja keras orang lain. 9. Kediktatoran harus mampu bertahan hidup di atas kehati-hatian rohaninya sendiri. Itu tidak akan berhasil jika apa yang baik dalam ide-idenya berasal dari lawan-lawannya, dan apa yang berasal dari selain lawan-lawannya adalah buruk. Penerjemahan atas seizin Randall L. Bytewerk.