Anti-Kristus adalah aspek ibu dari ketuhanan yang mencoba mempertahankan kekuasaan atas Putera, lupa bahwa Putera Tuhan harus melangkah maju dengan bebas dan tak dikekang oleh Ibu, tak dihalangi oleh wujud.
Dua premis utama telah menentukan pemikiran keagamaan umat manusia sepanjang berabad-abad. Salah satu dari mereka adalah fakta pencarian manusia akan Tuhan, dan satu lagi adalah perwujudan pencarian Tuhan akan manusia. Yang satu dibuktikan oleh keseluruhan tren ajaran dan simbologi sekte-sekte keagamaan besar, dan satu lagi oleh kemunculan terus-menerus para rasul di antara manusia, membawakan Firman dari Tuhan kepada putera-putera-Nya yang mengembara, mendorong mereka untuk mencari sampai mereka menemukan-Nya, untuk kembali secepatnya ke rumah mereka bersama-Nya, dan untuk tidak beristirahat sampai mereka menemukan tempat peristirahatan di dada-Nya. Dua garis ajaran yang sejajar ini bisa ditemukan mengalir seperti benang emas dan perak di antara susunan dan pola semua agama. Mereka mengindikasikan sebuah kebenaran fundamental—barangkali kebenaran fundamental menyangkut anak-anak manusia.
Bahwa ajaran ini telah dialegorikan hingga kesederhanaan aslinya hilang, hal itu tentu saja memang demikian; bahwa ini telah dipelintir oleh para teolog, diputarbalik oleh para doktriner akademis, dan disembunyikan di balik kekanakan akal manusia, hal itu tentu saja benar; tapi di belakang semua alegori, dogma dan doktrin, perdebatan dan ulasan para teolog, terdapat sebuah kebenaran jernih dan sederhana, dengan penerapan umum yang luas. Seiring abad-abad berlalu perlahan-lahan, kebenaran ini muncul semakin jernih, dan hukum-hukum yang menentukan pencarian timbal-balik ini akan semakin kentara.
Kebenaran ini dapat dirangkum untuk kita dalam formula singkat berikut ini:
Setiap manusia adalah putera Tuhan, sebab semua jiwa adalah satu dengan jiwa-Atas.
Di dalam masing-masing putera Tuhan terdapat kemampuan untuk berkembang dan bertumbuh, sebagaimana di dalam bayi terdapat potensialitas orang dewasa.
Ketika pertumbuhan penuh atau kesempurnaan tercapai, seorang putera Tuhan melangkah maju, dengan hak untuk berdiri di Hadirat Bapak.
Dari Hadirat itu Dia lagi-lagi maju ke tempat di mana saudara-saudara-Nya yang lebih muda bergulat dalam kegelapan untuk membantu perkembangan mereka.
Ketika putera Tuhan yang kembali itu adalah Dia yang telah mencapai tempat tinggi di rumah Bapak, Dia sering membawa pesan khusus dan membawa jenis kekuatan khusus. Dalam hal ini Dia dinamakan seorang Guru-Dunia, seorang Avatar, seorang Juru Selamat ras.
Ini adalah pernyataan paling sederhana dari kebenaran okult ini, tapi ini melibatkan isu-isu besar, dan hasil-hasil dari kedatangan semacam itu begitu banyak dan signifikan sampai-sampai sejarah banyak membahas mereka, dan pengakuan seluruh dunia menyusul. Cerita familiar—keyakinan Umat Kristen berkisar pada cerita ini—memberi kita gambaran seorang putera Tuhan semacam itu, sulung di dalam sebuah keluarga besar berisi banyak saudara, Master di antara semua Master, dan Guru-nya para malaikat dan juga manusia.
Selama dua ribu tahun pesan kasih dan pelayanan yang Dia bawa telah bersuara di telinga orang-orang, dan penantian akan kembalinya Dia telah senantiasa menyertai kita. Selama dua puluh lima tahun terakhir penantian ini telah digantikan oleh keyakinan akan kesegeraan perdekatan-Nya, dan di setiap tempat proklamasi telah keluar: Lihat, Dia di sini! Lihat, Dia di sana! Gereja Kristen memproklamirkan kembali-Nya yang dekat; okult-okult di India memberinya nama dan mengatakan Dia sudah bersama kita; kaum-kaum Muslim hidup dalam pengharapan akan kemunculan Imam Mahdi, dan para Buddhis mengharapkan kemunculan Buddha lain, sementara Perkumpulan Teosofis, segaris dengan yang lain, mengumumkan kehadiran Guru-Dunia bersama kita dalam oknum Krishnamurti. Bahais menyatakan Dia sudah datang dan pergi.
Apa kebenaran dalam persoalan ini? Bagaimana kita bisa tiba pada kepastian mengenai veritas-veritas abadi di tengah huru-hara suara-suara dan tuntutan para pengklaim? Apa prinsip-prinsip yang terlibat, yang, ketika ditemukan, akan bertindak seperti benangnya Ariadne dan menuntun kita ke luar dari labirin spekulasi ke dalam terangnya siang? Apa arti kemunculan pengharapan ini pada waktu ini? Mungkinkah ada kebenaran dan fakta yang mendasari selubung ilusi, glamor, dan galat? Pasti ada.
Judul asli | : | Christ and Anti-Christ<i=1-PEEuv2fKPPF_sWankG6i_nEqkLyjGBO 371KB>Christ and Anti-Christ (1928) |
Pengarang | : | Alice A. Bailey |
Penerbit | : | Relift Media, Juni 2022 |
Genre | : | Filsafat |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |