Rasanya memuaskan untuk dicatat bahwa tanda-tanda keruntuhan politisi profesional dan penciptanya, si bos partai, sudah terasa. Pembebasan itu tidak boleh terlambat demi kebaikan umum negara ini. Pengusaha sedang berangsur-angsur tampil di semua badan legislatif kita.
Bentuk pemerintahan kita memberi hak kepada semua orang untuk berpartisipasi di dalamnya, dan berasumsi semua orang akan melakukan itu.
Pemerintahan adalah sebuah ilmu—ilmu tertinggi; itu ada kaitan dengan urusan bisnis. Tanpa pemerintahan, kita adalah orang barbar; dengan pemerintahan bagus, kita adalah kaum berkemajuan, tercerahkan, berpendidikan, makmur, dan bahagia.
Pemerintahan kita didirikan di atas teori bahwa ia adalah pemerintahan terbaik yang lahir langsung dari rakyat yang diperintah. Ilmu pemerintahan sangatlah ruwet. Para filsuf dan negarawan telah mempelajarinya selama berabad-abad; tapi hanya sedikit dari prinsip-prinsip fundamentalnya telah ditetapkan secara tegas untuk dapat diterima universal. Berhubung pemerintahan berkaitan erat dengan kebahagiaan dan kemakmuran rakyat, maka orang-orang yang mengelolanya mesti tak hanya patriotis, tapi juga terampil dalam ilmu pemerintahan melalui jalan pelatihan dan studi secara menyeluruh.
Ilmu pemerintahan sudah sangat diabaikan di masa lalu di semua sekolah dan perguruan tinggi kita; baru belakangan itu dimasukkan dalam kurikulum segelintir sekolah negeri kita. Prinsip-prinsip fundamental pemerintah kita semestinya diajarkan di semua SMA dan perguruan tinggi. Banyak dari kekacauan dan kondisi tak tentu saat ini di negara ini disebabkan oleh tak sempurnanya pemahaman atau pengertian akan tugas-tugas dan wewenang pemerintahan. Banyak teori liar dan komunistik diusung oleh orang-orang yang boleh jadi tulus dan jujur menurut perspektif mereka, tapi mereka takkan pernah berpikir menyuguhkannya andai mereka mendapat manfaat pendidikan cermat terkait prinsip-prinsip pemerintahan yang tepat dan fundamental. Anarkisme, sosialisme, komunisme, nihilisme, dan semua bentuk doktrin jahat tumbuh subur di negara-negara lalim, di mana rakyat sengaja dibuat tetap jahil akan ilmu pemerintahan, dan tidak diizinkan memiliki suara apapun dalam pengelolaan urusan. Penguasa-penguasa otokratis semacam itu akan selalu dihadapkan dengan elemen-elemen berseteru dan berbahaya ini selama mereka meneruskan kebijakan penjahilan rakyat. Kecerdasan adalah pemberadab yang paling hebat. Didiklah massa rakyat sebuah negara, dan aku akan tunjukkan padamu sebuah negara berpemerintahan baik.
Kita tidak bebas dari sosialisme, anarkisme, dan kerabat-kerabat jahat mereka di negara ini, tapi mereka ada di sini dalam bentuk-bentuk yang tidak terlalu parah. Atmosfer kita tidak kondusif untuk pertumbuhan mereka di sisi perairan sebelah sini. Bahwa doktrin-doktrin palsu ini bisa memperolah pijakan di sini sama sekali, itu harus diambil sebagai bukti bahwa banyak dari masyarakat kita benar-benar tak paham prinsip-prinsip sejati ilmu pemerintahan. Mereka mesti dididik apa yang semestinya dan tak semestinya dilakukan oleh pemerintah. Kita belum mencapai tahap tertinggi perkembangan ilmu pemerintahan. Kita menyaksikan partai-partai berbeda mengusung teori-teori perpajakan berbeda dan ide-ide dan prinsip-prinsip lain. Barangkali kita takkan pernah melihat masa ketika setiap orang akan berkata: “Akhirnya pemerintahan kita sempurna. Kita tidak bisa membuatnya lebih baik lagi.” Tapi semakin rakyat kita berpendidikan dalam prinsip-prinsip fundamental pemerintahan, semakin tinggi standar kita dan semakin besar kemakmuran dan kebahagiaan kita kelak. Legislasi liar dan ugal-ugalan yang dijumpai hari ini di banyak badan legislatif kita akan menghilang dengan semakin luasnya pendidikan rakyat. Nah, maka dari itu, hendaklah prinsip-prinsip fundamental pemerintahan dimasukkan dalam kurikulum semua sekolah, perguruan tinggi, dan universitas kita, sebagamana cabang-cabang pengetahuan penting lain. Itu adalah mata pelajaran terpenting yang bisa diajarkan kepada generasi muda.
Orang sering mendengar pernyataan bahwa pemerintah mesti turun tangan dan mengatur tarif upah, dan melakukan ini dan itu, mengadakan pengawasan kebapakan kepada rakyat. Itu semua keliru. Salah satu efek bagus dari pendidikan lebih liberal kepada massa rakyat perihal prinsip-prinsip fundamental pemerintahan adalah menyingkirkan banyak doktrin-doktrin palsu ini. Modal dan buruh memiliki hak timbal-balik yang mesti dihormati. Kebebasan kontrak antara satu orang dan satu orang lain tidak boleh diganggu.
Teori yang kadang dikemukakan bahwa siapapun layak memegang sebuah jabatan publik, teori tersebut keliru. Orang-orang yang memegang jabatan di bawah kota, negara bagian, atau negara mesti punya kemampuan dan kelayakan khusus untuk posisi mereka masing-masing. Alasan kenapa ada lebih banyak pengacara daripada golongan lain dalam jabatan-jabatan publik kita di masa lalu adalah karena pelatihan mereka membuat mereka lebih akrab dengan seni pemerintahan; dan mereka barangkali lebih memenuhi syarat untuk bergulat dengan persoalan hukum dan konstitusi yang timbul selama dua puluh atau tiga puluh tahun terakhir dibanding orang-orang dalam profesi lain manapun.
Tapi tidak ada lagi keharusan atau alasan untuk lebih memilih pengacara dalam menyeleksi orang-orang untuk memegang jabatan-jabatan publik dan untuk mewakili kita di badan-badan legislatif. Kita sudah tiba pada sebuah masa ketika semua persoalan fundamental dan konstitusional besar praktisnya selesai, dan saat ini semua persoalan itu tidak ada dalam politik sama sekali. Tidak ada persoalan konstitusional yang menuntut kehadiran seorang [Daniel] Webster atau seorang Joseph Story di dewan-dewan nasional kita; semua persoalan itu sudah selesai dan sudah ditangani.
Permasalahan besar generasi negarawan masa kini untuk menerapkan bakat mereka adalah persoalan komersial dan bisnis. Menurutku, kita sudah mencapai sebuah era dalam perkembangan kita di mana orang-orang profesional murni di badan legislatif negara bagian maupun nasional semestinya digantikan oleh orang-orang bisnis praktis dan berpengalaman. Mereka lebih kompeten untuk mengurus persoalan saat ini dibanding golongan lain manapun. Dalam persoalan konstitusional murni, aku tentu lebih suka menerima keputusan Webster atau Story, tapi dalam urusan komersial atau bisnis, opini pengusaha praktis bakal lebih bernilai daripada yang dihasilkan oleh putusan talenta hukum tertinggi.
Orang-orang yang menggeluti manufaktur, perdagangan, dan transportasi, orang-orang cerdas dan berpendidikan, adalah lebih kompeten untuk mengesahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan bisnis mereka dibanding orang-orang profesional yang tidak terkait dengan industri-industri tersebut. Persoalan pemerintahan hari ini menurutku adalah persoalan hak-hak konstitusional di bawah hukum, perpajakan, dan perkembangan industri-industri negara ini. Tentu saja seorang pengusaha sama kompetennya untuk menimbang persoalan-persoalan ini seperti halnya pengacara (tak peduli seberapa berbakat) yang tidak punya pengetahuan praktis tentang industri-industri besar—jika tidak lebih kompeten. Persoalan semisal kolonisasi dan pembukaan tanah di Barat, tarif, pertambangan, maritim, bisa ditindaklanjuti secara lebih cerdas oleh orang-orang yang sudah akrab dengan subjek-subjek ini melalui pendidikan dan pengalaman mereka dibanding oleh golongan lain manapun, tak peduli seperti apa pencapaian mereka.
Pendek kata, di sebuah negara besar seperti kita mesti ada orang-orang yang mewakili semua industri besar di semua badan legislatifnya, baik di negara bagian maupun nasional. Setidaknya untuk generasi berikutnya, pengusaha cakap berpikiran sehat bisa jauh lebih berjasa untuk negara di badan-badan legislatif kita dibanding hampir semua golongan profesional manapun; dan hal ini bisa dikatakan tanpa meremehkan siapapun.
Satu golongan yang menurutku perlu pensiun permanen dan sepanjang masa adalah politisi profesional. Dia memang sudah melewati masa kegunaannya, jika pernah memiliki kegunaan—yang mana betul-betul kuragukan. Kepada politisi profesional kita berutang atas legislasi terburuk dan terjahat di dalam kitab-kitab perundangan kita. Dia tak punya keinginan untuk melayani negaranya, dan dia mungkin tak pernah merasakan satupun impuls patriotik seumur hidupnya. Dia masuk ke politik demi apa yang ada di dalamnya untuk dirinya pribadi dan untuk teman-temannya. Dalam semua perkara yang mempengaruhi kesejahteraan umum masyarakat dan kemakmuran negara, dia tidak berkonsultasi dengan para konstituennya tentang keinginan mereka; dia bahkan tidak berkonsultasi dengan dirinya sendiri, tapi mematuhi secara membabi-buta—dan dengan kesetiaan yang pantas untuk sebuah perkara yang lebih mulia—perintah-perintah seorang bos partai yang duduk di belakang layar dan berdalang. Pertunjukan semacam itu sangat menyusahkan, dan paling menghinakan bagi semua pecinta pemerintahan jujur dan bersih. Rakyat Amerika lama menderita, tapi aku percaya mereka sudah sampai pada titik di mana mereka akan memperlakukan politisi profesional murni sebagaimana patut dia rasakan. Kelanjutannya dalam kehidupan publik adalah aib untuk negara ini.
Judul asli | : | Business Men in Politics<i=1wrCuKcHKtykGt-2QnVOrwZqVfZseJf7q 280KB>Business Men in Politics (1890) |
Pengarang | : | Warner Miller |
Penerbit | : | Relift Media, Maret 2023 |
Genre | : | Politik |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |