Seorang komrad partai yang menjadi propagandis aktif mesti memiliki pemahaman menyeluruh tentang pandangan keduniaan Sosialis Kebangsaan (Nazi) dan permasalahan dan tantangan politik era kita.
Urusan melatih calon propagandis untuk partai dan afiliasi-afiliasinya selalu menjadi pusat perhatian kita. Satu alasan pentingnya adalah kenyataan yang tampak di mana-mana: propagandis-propagandis Kampfzeit berpengalaman yang memperoleh banyak pengalaman propaganda dalam pertempuran dengan lawan-lawan domestik kita tidak lagi tersedia penuh untuk kegiatan propaganda. Setelah 1933, orang-orang ini umumnya diamanahi tugas-tugas dan jabatan-jabatan tinggi dan sarat tanggungjawab. Mereka hari ini memiliki kedudukan sarat tanggungjawab di pemerintahan, administrasi, badan publik, bisnis, dan tak kurang di militer baru. Pengalaman luas mereka secara umum masih tersedia untuk gerakan kita. Banyak dari mereka masih aktif sebagai propagandis untuk gerakan kita.
Namun, harus dicatat, hari ini terdapat bahaya bahwa pengetahuan dan pengalaman propaganda yang kita peroleh selama perjuangan meraih kekuasaan tidak selalu diikuti sebagaimana seharusnya. Sebagai contoh, keputusan Reichspropagandaleiter yang sudah lama Dr. Goebbels terbitkan yang melarang segala bentuk paksaan untuk menambah kehadiran di rapat-rapat publik kita dan pertemuan publik lainnya. Komrad-komrad partai yang tak berpengalaman dalam kerja propaganda tidak bisa memikirkan cara lain untuk memenuhi rapat-rapat mereka selain menggunakan paksaan agar komrad rakyat hadir. Namun, propagandis berpengalaman tahu bahwa dalam jangka panjang itu tidak akan berhasil untuk memenuhi rapat-rapat atau untuk mengerjakan kegiatan propaganda lain. Mempersiapkan rapat publik menuntut lebih dari sekadar kemampuan untuk memerintah dan mengancam.
Propagandis Kampfzeit memiliki banyak sekali pengalaman yang bisa dia gunakan untuk membantu komrad rakyat menerima ide tertentu. Dia sudah belajar beraneka metode propaganda dan mengujinya dalam pertempuran. Dia tahu efektivitasnya dan bagaimana menggunakannya.
Semua direktur propaganda berpengalaman harus berusaha mewariskan seluruh pengalaman ini kepada mereka yang aktif dalam propaganda hari ini, dan kepada mereka yang akan menjadi propagandis di masa depan.
Tugas ini bisa dicapai hanya dengan latihan. Lektur-lektur, diskusi-diskusi teoritis, buku-buku tebal dan berat, atau metode lain, tak peduli seberapa bagus niatnya, tidak bisa membantu di sini.
Bagaimana mengerjakan pelatihan praktis tersebut?
Prinsipnya adalah bahwa kita tidak berurusan dengan propagandis profesional, tapi lebih dengan komrad-komrad partai yang, di luar pekerjaan mereka, aktif sebagai propagandis di grup-grup lokal, kabupaten-kabupaten, dan Gau-gau. Seperti biasa, pelatihan terbaik adalah kegiatan politik sehari-hari.
Sudah jelas, seorang komrad partai yang menjadi propagandis aktif mesti memiliki pemahaman menyeluruh tentang pandangan keduniaan Sosialis Kebangsaan (Nazi) dan permasalahan dan tantangan politik era kita.
Yang sama-sama esensial adalah dia dipenuhi hasrat untuk bekerja dan berjuang demi gerakan kita. Hanya komrad partai dengan karakteristik ini yang mesti dilatih sebagai propagandis.
Pertama-tama, komrad partai harus ditempatkan di tengah-tengah keadaan. Propagandis berpengalaman mesti membantu dan membimbingnya selagi dia mengemban tugas propaganda yang diberikan. Berangsur-angsur, bimbingan dan pengalaman pribadi dan pengamatan akan memungkinkan dia untuk memahami metode-metode dan kemungkinan-kemungkinan propaganda. Baru ketika dia sudah mencapai titik itulah tiba saatnya untuk pelatihan sistematis.
Penerjemahan atas seizin Randall L. Bytwerk.
Judul asli | : |
Training Our Propagandists: Ways to Train Future Propagandists Ausbuildung unserer Propagandisten<i=1A-gHfdOnTA4wY4fBfdvL_388qIrnSFAm 377KB>Training Our Propagandists: Ways to Train Future Propagandists<br/> Ausbuildung unserer Propagandisten (1939) |
Pengarang | : | Joachim Paltzo |
Penerbit | : | Relift Media, November 2022 |
Genre | : | Politik |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |