Yesus Terlahir Sebagai Yahudi Bacaan non-fiksi religi

Kita mesti ingat bahwa kita hanyalah non-Yahudi, sementara orang Yahudi berasal dari silsilah Kristus. Kita adalah orang asing dan ipar; mereka adalah kerabat darah, sepupu, saudara dari Tuhan kita. Sebuah kebohongan baru sedang berseliweran di sekitar­ku. Aku diduga telah mengkhotbahkan dan menulis bahwa Maria, bunda Tuhan, bukanlah seorang perawan sebelum ataupun sesudah kelahiran Kristus, tapi bahwa dia mengandung Kristus melalui Yusuf, dan memiliki anak-anak lain setelah itu. Di atas dan di luar semua ini, aku diduga telah mengkhotbahkan sebuah bid’ah baru, bahwa Kristus [melalui Yusuf] adalah benih Ibrahim. Bagaimana kebohongan-kebo­hongan ini menggelitik teman-teman baikku, para papis! Bahkan, karena mereka menyalahkan injil, sudah sepantas­nya bagi mereka untuk memuaskan dan menyuapi kese­nangan dan kegembiraan hati mereka dengan kebohongan. Aku siap mempertaruhkan leherku bahwa tak seorangpun di antara para pembohong itu, yang menuduhkan hal-hal besar tersebut demi menghormati bunda Tuhan, di dalam hatinya mempercayai satupun dari artikel-artikel ini. Tapi dengan kebohongan-kebohongan mereka, mereka berpura-pura sangat peduli pada agama Kristen. Tapi biar bagaimanapun, kebohongan itu sedemikian buruk dan menyedihkan sampai aku jijik terhadapnya dan tidak mau menjawabnya. Dalam tiga tahun belakangan ini aku jadi agak terbiasa mendengar kebohongan-kebohongan, bahkan dari tetangga terdekat kita. Dan mereka pada giliran­nya jadi terbiasa dengan kebajikan mulia yaitu tidak meme­rah ataupun merasa malu ketika mereka di depan umum dinyatakan bersalah telah berbohong. Mereka membiarkan diri mereka dicaci sebagai pembohong, tapi terus berbohong. Tetap saja mereka Kristiani terbaik, yang berusaha dengan segala yang mereka punya dan dengan jati diri mereka untuk mengganyang Turki dan memberantas semua bid’ah. Namun, karena aku terpaksa menjawab kebohongan-kebohongan ini demi orang lain, aku berpikir aku juga akan menulis sesuatu yang berguna sebagai tambahan, agar aku tidak sia-sia mencuri waktu pembaca dengan urusan busuk kotor seperti itu. Oleh karenanya, aku akan mengutip dari Injil alasan-alasan yang mendorongku untuk percaya bahwa Kristus adalah seorang Yahudi yang dilahirkan dari seorang perawan, agar aku dapat pula memenangkan hati beberapa orang Yahudi ke agama Kristen. Orang-orang bodoh kita, para paus, uskup, sofis, dan biarawan—para idiot kasar—hingga kini telah memperlakukan orang-orang Yahudi sede­mikian rupa sehingga siapapun yang ingin menjadi seorang Kristiani yang baik hampir harus menjadi seorang Yahudi. Andai aku seorang Yahudi dan melihat orang-orang tolol dan goblok seperti itu memerintah dan mengajarkan agama Kristen, aku lebih sudi menjadi babi daripada Kristiani. Mereka menghadapi orang-orang Yahudi seolah-olah orang Yahudi itu anjing, alih-alih manusia; mereka tidak ber­buat banyak selain mencemooh orang Yahudi dan menyita propertinya. Ketika mereka membaptis orang Yahudi, mereka tidak menunjukkan kepadanya doktrin atau kehi­dupan Kristen, tapi hanya menundukkannya pada kepausan dan kebiarawanan. Ketika orang Yahudi lantas melihat bahwa Yudaisme memiliki dukungan begitu kuat di dalam Injil, dan bahwa Kristen telah menjadi ocehan belaka tanpa bersandar pada Injil, bagaimana mungkin mereka bisa menenangkan diri dan menjadi Kristiani yang baik dan benar? Aku sendiri sudah mendengar dari orang-orang Yahudi saleh dan ter­baptis bahwa seandainya mereka tidak mendengar injil di masa kita, mereka akan tetap sebagai Yahudi di bawah selu­bung Kristen selama sisa umur mereka. Sebab mereka mengakui belum pernah mendengar apapun tentang Kristus dari orang-orang yang membaptis dan mengajari mereka.