“Sang Mata! yang baginya waktu dan jarak bukan apa-apa, yang menelanjangi pikiran manusia dan menusuk hati nuraninya! Kekuatan Sang Mata tidak terbatas—pembalasannya dahsyat!”
“Bagaimana pekerjaanmu hari ini, puteriku? Ahh...kau pasti membudak di kantor!”
“Budak? Tidak, ayah. Aku suka pekerjaanku...aku suka Amerika...kita harus lupakan masa lalu!”
“Kehidupan di Afghanistan memang asyik. Tapi itu sudah berakhir sekarang. Kita harus lihat ke depan!”
“Ada kebahagiaan yang akan ditemukan di sini! Selamat tidur. Jangan bergadang.”
“Selamat tidur, Ann.”
“Betapa ironis! Baru beberapa bulan lalu aku adalah E.D. Mattes, penguasa sebuah kekaisaran dagang Asiatik yang luas. Sekarang E.D. Mattes pengangguran, jauh dari segelintir teman yang tetap setia!”
“Dan semua gara-gara kepercayaanku pada satu orang, Islam Herat...ular licik! Kini dia punya segalanya--aku tak punya apa-apa...selain Ann. Betapa bodohnya aku ini!!”
“Apa itu! Apa—siapa kau?”
“Aku Sang Mata!”
“Sang Mata! yang baginya waktu dan jarak bukan apa-apa, yang menelanjangi pikiran manusia dan menusuk hati nuraninya! Kekuatan Sang Mata tidak terbatas—pembalasannya dahsyat!”
“Aku temanmu, Mattes. Patuhi aku, dan segalanya jadi mungkin. Aku harus pergi, ada pekerjaan yang harus dilakukan!”
“Ayah! Ada apa?”
“Tunggu! Kembali! Dia sudah pergi!”
“Sang Mata! Dia di sini tadi! Dia bicara padaku!”
