“Sejarah itu mungkin mata rantai yang hilang dalam cerita peradaban! Kalimantan punya kaum paling percaya takhayul di dunia! Setiap langkah yang mereka ambil dipandu oleh pertanda baik atau buruk!”
Menuju Kalimantan paling gelap Red Rover bertualang mencari negeri misterius gua-gua berlukis! Bersamanya ada Knuckles, Tomato, dan Dr. Aloysius Meeker, dan sebuah ancaman tak kasat mata...Kutukan Burung Taladjang!
“Layanan pos pulau ini memang lamban! Ini surat pertama yang kita terima dalam dua pekan!”
“Aku penasaran dari siapa!”
“Itu dari teman lama kita, Dr. Aloysius Meeker! Dia ingin kita memandunya dalam ekspedisi ilmiah ke Kalimantan!”
“Asyik! Aku sudah ingin keseruan! Kapan dia tiba?”
“Dia bilang sepuluh hari lagi, tapi petugas pos sudah sembilan hari sampai ke sini!”
“Ada kapal datang di sekitar titik itu! Sepertinya
yacht Dr. Meeker, dan jika benar, aku ikut kalian!”
“Tak boleh ada gadis dalam perjalanan ini! Titik!”
“Halo, kawan-kawan! Kalian terima suratku?”
“Tentu saja, dan kami akan siap berangkat besok pagi!”
Esok paginya...
“Hei, Knuckles, ada apa denganmu?”
“Tak ada! Aku dan Tomato membahasnya, dan kupikir ide bagus mengajaknya sebagai koki!”
“Jika wajahmu jadi seperti itu setelah berdebat dengan Tomato, aku akan bilang ya sebelum dia berdebat denganku!”
“Aku juga!”
“Aku ikut kau pergi ke Kalimantan dengan damai, atau kau pergi ke rumah sakit di sini?”
“Kau boleh ikut, Tomato! Letakkan tongkat itu!”
“Aku senang kau kembali, Dr. Meeker. Kita banyak bersenang-senang di Papua! Apa yang kita kejar kali ini?”
“Kita akan memburu gua-gua berlukis Kalimantan!”
“Apa itu gua-gua berlukis!?”
“Mereka ada di Apo-Kajan atas sini! Berabad-abad lampau sebuah ras penghuni gua melukis sejarah mereka pada tembok gua-gua dan sejarah itu mungkin mata rantai yang hilang dalam cerita peradaban!
“Kalimantan punya kaum paling percaya takhayul di dunia! Setiap langkah yang mereka ambil dipandu oleh pertanda baik atau buruk!”
“
Well, kita akan sampai menjelang fajar, dan kuharap pertandanya menguntungkan!”
“Kami ingin menyewa pemandu dan kano untuk perjalanan ke hulu sungai! Siapa mau ikut denganku!”
“Aku! Aku!”
“Aku!”
“Aku! Aku!”
Tapi saat itu juga...
“Burung Taladjang tak menempuh sungai panjang!”
“Burung Taladjang menempuh laut panjang!”
“Pertanda buruk! Aku tak ikut! Aku tak ikut!”
“Jadi itu burung Taladjang! Aku dengar itu pertanda sangat kuat untuk baik maupun buruk di Kalimantan!”
“
Well, kelihatannya buruk untuk kita! Belum lama kita sampai, ia menjatuhkan kutukan pada kita!”
