“Perang macam apa ini, jika kau tak boleh menembak musuh? Jika aku memancing tembakan, kita akan tahu di mana mereka!”
Di hutan Papua, Letnan Jenderal Robert L. Eichelberger menunjukkan kepada dunia dan Jepang—arti sejati kepemimpinan.
Saat Robert berumur 12-an...
“Perhatikan bagaimana kukadali bocah Eichelberger itu!”
“Kutantang kau ketok keping ini dari bahuku.”
“Jika kuketok itu, dia akan memukulku lebih dulu...”
“Jadi mungkin lebih baik dia merasakannya sekarang!”
Hari ini, sang jenderal masih percaya pentingnya mendahului orang lain.
Eichelberger lulus dari West Point pada 1909 di mana dia membuktikan diri mampu membuat keputusan cepat dan logis. Di Canal Zone tahun 1913...
“Itu gadis tercantik di sini. Aku akan menyela dan berdansa dengannya!”
“Kau gadis tercantik yang pernah kutemui—kita akan menikah!”
“Tapi belum satu jam kita saling kenal!”
“Ini pasti cinta pada pandangan pertama. Kenapa menunggu?”
Mereka bertunangan malam itu!
Pada 1918, Eichelberger dikirim ke Siberia untuk pengalaman pertamanya dengan Jepang.
“Kita di sini untuk mengawal jalan kereta Siberia. Jepang harusnya sekutu kita, tapi mereka tak bisa dipercaya.”
“Kita tunjukkkan pada mereka kita serius!”
“Jepang inginkan kendali jalan kereta yang kita kawal.”