Surat Untuk India Bacaan non-fiksi religi

Kasih adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan umat manusia dari semua kejelekan, dan di dalamnya kau juga mendapat satu-satunya metode menyelamatkan bangsamu dari perbudakan. Aku sudah menerima suratmu dan dua terbitan maja­lahmu, yang dua-duanya sangat menarik perhatianku. Penindasan kaum mayoritas oleh kaum minoritas, dan demoralisasi yang niscaya berakibat darinya, adalah sebuah fenomena yang telah senantiasa menyita pikiranku, ter­utama belakangan ini. Aku akan coba jelaskan padamu apa pendapatku tentang subjek ini secara umum, dan terutama tentang penyebab yang telah melahirkan dan terus melahir­kan kejahatan-kejahatan hebat yang kau tuliskan dalam suratmu, dan dalam majalah Hindu yang kau kirim padaku. Alasan untuk fakta mengherankan bahwasanya sebagian besar kaum pekerja tunduk pada segelintir pemalas yang mengendalikan tenaga kerja mereka dan hidup mereka adalah sama di setiap waktu dan tempat—entah si penindas dan si tertindas berasal dari satu ras, atau entah, seperti di India dan tempat lain, si penindas berasal dari bangsa berbeda. Fenomena ini terutama aneh di India, sebab ada lebih dari dua ratus juta orang, sangat berbakat secara fisik maupun mental, mendapati diri mereka dalam kekuasaan sekelompok kecil orang yang sungguh asing dengan mereka dalam hal pemikiran, dan tak terkira rendahnya dibanding mereka dalam hal moralitas keagamaan. Dari suratmu dan artikel-artikel dalam Free Hindustan di samping dari tulisan-tulisan menarik Swami Hindu Vivekananda dan lain-lain, kelihatan bahwa, sebagaimana penyakit semua bangsa di zaman kita, alasannya terletak pada tiadanya ajaran keaga­maan rasional yang—dengan menjelaskan makna hidup—akan menyediakan hukum tertinggi untuk bimbingan peri­laku dan akan menggantikan tuntunan agama-semu dan sains-semu yang sangat diragukan beserta kesimpulan amoral yang ditarik darinya dan secara lazim disebut “peradaban”. Suratmu, di samping artikel-artikel dalam Free Hindustan dan literatur politik India secara umum, menunjukkan bahwa sebagian besar pemimpin opini publik di kalangan bangsamu tidak lagi membubuhkan nilai penting pada ajaran keagamaan yang dulu dan sedang diakui oleh suku-suku India, dan tidak mengakui kemungkinan membebaskan bangsa dari penindasan yang mereka pikul kecuali dengan mengadopsi penataan sosial yang tak agamis dan sangat amoral yang di bawahnya bangsa Inggris dan bangsa-bangsa Kristen-semu lain hidup hari ini. Akan tetapi sebab utama, jika bukan satu-satunya, dari perbudakan suku-suku India oleh Inggris terletak pada tiadanya kesadaran keagamaan dan bimbingan perilaku yang mengalir darinya—kekurangan yang lazim hari ini pada semua bangsa Timur dan Barat, dari Jepang hingga Inggris dan juga Amerika.