Dengan bantuan keponakanmu, aku akan siapkan kamar ini! Terus kau akan masuk kamar ini sekali sebulan... Tanggal tiga setiap bulan... Dan pada cermin di dalam kamar, kau akan melihat apa yang akan kau lihat!
13 Maret 1896... Satu lagi misteri tak terbayangkan di sebuah tempat yang belum dijelajahi! Dari balik awan-awan tebal yang mengaburkan puncak gunung terpencil, sebuah suara menggemuruh marah...
“Itu tak boleh terjadi lagi... Tak boleh!”
Angin yang sejenak lalu berhembus cepat di atas puncak gunung, kini berteriak menembus udara bawah, mengangkut muatan beberapa butir pasir! Angin ini terus melaju ke arah barat...
Dan di arah barat terdapat tumpukan batu muram, Dexter Hall, yang berisi kamar terlarang!
“Tolong, Tn. Philip, kami mohon! Jangan masuk kamar terkutuk itu!”
“Kenapa tidak? Ini rumahku sekarang! Pemilik rumah berhak pergi ke mana saja dia suka!”
“Tentu saja, tuan! Tapi hanya orang gila yang mau masuk ke sana!”
“Kau tahu apa yang menimpa pamanmu di kamar itu, tuan!”
“Belum ada yang melewati ambang pintunya sejak hari naas itu!”
“Percayalah padaku—aku hargai kecemasan kalian! Tapi lihatlah dengan caraku! Jika kamar itu tetap terkunci, itu akan seperti pedang yang tergantung dengan benang tipis di atas kepalaku selama aku tinggal di sini!”
“...Tapi cara ini, dengan sekadar membuka pintu, memberi kamar itu hawa dan membersihkannya, aku akan...”
“Tidak! Tidak!”
Para pembantu terus memohon kepada si pemuda necis! Tapi Philip Dexter tidak lagi mendengarkan mereka! Dia ingat dengan kegelian suram...
“Hari ketika pamanku memanggilku ke kamar kerjanya...”
“Ah, kau datang, Philip!”
“Siap melayanimu, paman!”
