Skip to content
Thérèse & Germaine – Relift Media

Thérèse & Germaine Cerita fiksi detektif

author _Maurice Leblanc_; date _1922_ genre _Detektif_; category _Cerpen_; type _Fiksi_ Bagaimana seseorang yang dilindungi pintu terkunci utuh bisa dibunuh dalam rentang beberapa menit di depan dua puluh saksi, atau boleh dibiliang dua puluh penonton. Tak ada yang masuk ke dalam pondok. Tak ada yang keluar darinya. Musim gugur ini cuaca terasa sejuk sekali. Pagi 12 Oktober beberapa keluarga yang masih bertahan di villa mereka di Étretat berhamburan ke pantai. Menghampar antara karang-karang terjal dan awan-awan di kaki langit, lautnya mungkin akan menyerupai danau gunung di lembah cadas kalau bukan karena garingnya hawa dan pucatnya warna-warna lunak tak menentu di langit yang memberi pesona khusus untuk hari-hari tertentu di Normandy. “Enaknya,” gumam Hortense. Tapi tak lama kemudian dia menambahkan, “Tapi tetap saja kita datang kemari bukan untuk menikmati pemandangan alam atau bertanya-tanya apakah batu raksasa Jarum di sebelah kiri itu betul-betul pernah menjadi rumah Arsène Lupin.” “Kita datang ke sini,” kata Pangeran Rénine, “karena percakapan yang tak sengaja kudengar dua minggu lalu, di gerbong makan, antara seorang pria dan seorang wanita.” “Percakapan yang tak kutangkap sepatah kata pun.” “Kalau dua orang itu tahu bahwa obrolan mereka kedengaran, mereka tidak akan bicara, mengingat genting dan pentingnya percakapan mereka. Tapi telingaku sangat tajam. Meski tak mampu mengikuti setiap kalimatnya, aku yakin akan dua hal. Pertama, pria dan wanita itu bersaudara, mereka ada janji bertemu pada jam 11:45 siang ini, 12 Oktober, di tempat yang dikenal sebagai Trois Mathildes, dengan orang ketiga yang sudah menikah dan ingin mendapatkan kembali kemerdekaan dirinya. Kedua, pertemuan ini, di mana mereka akan mencapai kesepakatan akhir, akan diikuti dengan jalan-jalan di sepanjang karang sore ini. Orang ketiga akan mengajak suami, atau isterinya, entahlah, yang hendak mereka singkirkan. Begitu inti ceritanya. Nah, karena aku tahu tempat bernama Trois Mathildes tak jauh di atas Étretat dan karena itu bukan nama sehari-hari, kita datang kemarin untuk menggagalkan rencana orang-orang tak baik ini.” “Rencana apa?” tanya Hortense. “Biar bagaimanapun itu cuma asumsimu, bahwa akan ada korban, bahwa korban akan dihempaskan dari puncak karang. Kau sendiri bilang, tak ada yang menyinggung-nyinggung pembunuhan.” “Memang betul. Tapi aku mendengar beberapa kata amat jelas yang menyebut-nyebut pernikahan si pria atau wanita dengan isteri atau suami sosok ketiga tersebut, yang meng­isyaratkan perlunya tindak kejahatan.” Mereka duduk di teras kasino, menghadap tangga yang memanjang turun ke pantai. Karenanya mereka dapat memandang beberapa pondok privat di tanah kerikil, di mana empat pria sedang bermain bridge, sementara sekelompok wanita duduk mengobrol dan merajut. Tak jauh dari situ, lebih dekat ke laut, terdapat satu pondok lain, berdiri sendirian dan tertutup. Setengah lusin anak-anak tanpa alas kaki sedang berkayuh-kayuh di air. “Tidak,” kata Hortense, “semua kemanisan dan pesona musim gugur ini gagal menarik perhatianku. Aku sangat percaya pada semua teorimu, jadi mau tak mau aku terus memikirkan masalah mengerikan ini. Di antara orang-orang di sana, mana yang terancam? Kematian sudah memilih korbannya. Siapa? Apa wanita muda berambut indah itu, yang bergoyang dan tertawa-tawa? Apa pria jangkung di sana itu, yang mengisap cerutu? Terus, mana di antara mereka yang menyembunyikan ide pembunuhan di dalam hatinya? Semua orang itu sedang bersenang-senang. Padahal kematian meng­endap-endap di antara mereka.” “Bagus!” seru Rénine. “Kau juga jadi antusias. Apa kubilang? Hidup adalah petualangan, dan tak ada yang bernilai selain petualangan. Setiap syarafmu menggigil pada hembusan pertama kejadian. Kau sama-sama merasakan semua tragedi di sekelilingmu. Perasaan misteri bangkit di dalam jiwamu. Lihat, betapa cermat kau mengamati pasangan yang baru datang. Kau tak bisa pastikan: mungkinkah pria itu yang mengusulkan menghabisi isterinya? Atau mungkin wanita itu yang ber­maksud menyingkirkan suaminya?”
Judul asli : Thérèse and Germaine
Thérèse et Germaine<i=1AAUM_Grk159byloNpEoARcskRRgNNKqU 298KB>Thérèse and Germaine<br /> Thérèse et Germaine
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Juni 2015
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Thérèse & Germaine

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2015)