“Kau adalah kepunyaan Dia Sang Negara sebagaimana kepunyaan ibumu sendiri. Setialah pada-Nya, nak, sebagaimana kau setia pada ibumu, meski setan-setan di sana menguasai-Nya hari ini!”

“Kau adalah kepunyaan Dia Sang Negara sebagaimana kepunyaan ibumu sendiri. Setialah pada-Nya, nak, sebagaimana kau setia pada ibumu, meski setan-setan di sana menguasai-Nya hari ini!”
Orang ini tidak punya nurani. Dia menyembunyikan sesuatu, kalau tidak, dia takkan berbohong tentang hal seremeh itu. Aku tak pernah memintanya menghapus namaku dari buku tamu. Justru akulah yang menulis namaku juga nama ibuku di situ.