Untuk pertanyaan yang sering diajukan, terutama oleh orang-orang di luar Wall Street, “Bagaimana aku bisa menghasilkan uang di Wall Street?” barangkali tidak ada jawaban lebih baik daripada yang diberikan oleh Meyer Rothschild kepada seseorang yang bertanya serupa padanya. Dia berkata, “Aku membeli ‘domba’ dan menjual ‘rusa’.”
Bagaimana memanfaatkan kepanikan berkala dalam rangka menghasilkan uang—Nasehat berfaedah untuk para spekulan muda—Dugaan “petunjuk” dari para spekulan besar berujung pada kerugian atau petaka—Nasehat profesional adalah yang paling pasti dan paling murah, dan bagaimana dan di mana mendapatkannya.
Tapi tak banyak orang mendapat cukup pengalaman di Wall Street untuk meraih sukses, sampai mereka mencapai periode hidup di mana satu kaki mereka sudah di dalam kubur. Ketika masa ini datang, para veteran tua Wall Street ini biasanya menghabiskan selang istirahat panjang di rumah nyaman mereka, dan di masa panik, yang berulang kadang lebih dari sekali setahun, para lansia ini akan terlihat di Wall Street, berjalan pincang dengan tongkat mereka ke kantor broker mereka.
Lalu mereka selalu membeli saham bagus sampai batas saldo bank mereka, yang dibiarkan bertumpuk untuk keadaan darurat semacam itu. Kepanikan biasanya mengamuk sampai ada cukup pembelian saham secara tunai ini untuk mendatangkan “kedukan” besar. Ketika kepanikan telah kehabisan tenaganya, para lansia ini, yang dengan bijaksana mengendorkan diri seraya menantikan peristiwa tak terelakkan itu (biasanya datang lagi dengan keberaturan musim-musim), segera menyadari, mempercayakan laba mereka atau kelebihannya pada bankir setelah membeli real estat lain yang sedang jaya, untuk investasi permanen, dan menarik diri selama musim berikutnya ke rumah megah yang tenteram dan ke tengah keluarga yang bahagia.
Andai saja para pemuda sabar mengamati tanda-tanda spekulatif zaman, yang terjelmakan dalam keluarnya para spekulan nubuatik tua ini secara berkala dari tempurung aman mereka, mereka bakal menghasilkan lebih banyak uang di selang-selang waktu ini daripada dengan mengikuti “kiat-kiat” licin dari “para penunjuk” profesional Bursa Saham setahun suntuk, dan mereka bakal tak merasakan keharusan untuk berkeliling hotel-hotel membuntuti jas para penipu muluk itu, yang berpura-pura sibuk di dewan-dewan para operator besar dan semua “kelompok” baru yang sedang terbentuk. Oleh karenanya, kukatakan kepada spekulan-spekulan muda, amati kunjungan-kunjungan pertanda buruk para orang tua ini ke [Wall] Street. Mereka pasti akan terlihat di malam menjelang kepanikan seperti laba-laba yang merayap diam-diam dan tanpa suara dari jaring mereka persis sebelum hujan. Jika saja kalian menunggu untuk melihat mereka membeli, kemudian memasang marjin yang adil untuk kalian, menjauhi “toko ember” dan juga “ruang sampel”, dan hanya mengunjungi Delmonico’s untuk makan siang ringan di jam kerja, kau hampir tidak bisa tidak mendapatkan banyak laba dari spekulasimu.
Kebiasaan mengikuti petunjuk-petunjuk yang diduga berasal dari para operator besar hampir selalu berujung pada kerugian dan kadang pada bencana bagi para spekulan muda. Mereka ini jadi membudak dalam metode berpikirnya; pikiran mereka sepenuhnya tunduk pada orang lain, yang dikira berpikir untuk mereka, dan alhasil mereka tidak memupuk kemandirian yang sangat diperlukan untuk kesuksesan bisnis jenis apapun.
Untuk pertanyaan yang sering diajukan, terutama oleh orang-orang di luar Wall Street, “Bagaimana aku bisa menghasilkan uang di Wall Street?” barangkali tidak ada jawaban lebih baik daripada yang diberikan oleh Meyer Rothschild kepada seseorang yang bertanya serupa padanya. Dia berkata, “Aku membeli ‘domba’ dan menjual ‘rusa’.”
Orang-orang yang mengikuti metode ini selalu sukses. Sepanjang ingatanku, yang merentang ke belakang hampir 30 tahun, hampir tidak ada satu tahun di mana tidak ada dua atau tiga badai di [Wall] “Street” pada tahun tersebut, ketika dimungkinkan untuk membeli saham-saham di bawah nilai intrinsik mereka. Badai biasanya berlalu dalam beberapa hari, dan kemudian para pembeli saham yang mujur pada harga panik datang mengambil laba mereka yang berkisar dari 5 sampai 10 persen dari keseluruhan spekulasi.
Maka, persoalan menghasilkan uang menjadi urusan kalkulasi belaka, tergantung pada jumlah badai yang mungkin terjadi pada tahun tertentu.
Jika spekulasi dilakukan di waktu yang tepat—di momen mujur, boleh dikatakan—dan masing-masing spekulasi berturutan itu beruntung, sebagaimana sering terjadi pada orang-orang yang menggunakan pertimbangan dengan cara terbaik, maka memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan bersih 50 persen per tahun dari agregat investasi-investasi tahun tersebut.
Dengan begini, tidak sulit untuk memahami bagaimana si kaya akan bertambah kaya, dan si miskin akan bertambah miskin.