Skip to content
Salon Kecantikan Madame – Relift Media

Salon Kecantikan Madame Cerita fiksi detektif

author _Arthur B. Reeve_; date _1916_ genre _Detektif_; category _Cerpen_; type _Fiksi_ series_title _Geng Politik_; series_no _#14_ “Aku berpikir dia punya segalanya untuk mengimbangi salon kecantikan itu. Kau tahu, itu lebih dari salon pijat. Mereka melakukan operasi bedah dekoratif sungguhan, begitu sebutannya. Mereka akan berjanji memberimu kulit baru selembut dan semerah muda kulit bayi.” “Rasanya aneh,” komentar Kennedy keesokan pagi saat kami bertemu di laboratoriumnya untuk rapat harian untuk me­rencanakan kampanye, “walaupun sepertinya kita ada di jalur yang benar, kita belum dengar kabar soal Betty Blackwell. Carton baru saja telepon bahwa ibunya Betty, wanita malang, sangat mencemaskannya dan menjadi lemah.” “Kita harus dapat kabar,” tegas Nona Kendall. “Kesenya­pan ini hampir seperti senyapnya kematian.” “Kurasa aku harus membebankan tugas itu padamu,” kata Kennedy kepadanya sambil berpikir. “Tampaknya tidak ada jalan terbuka untuk kita selain mengalihkan pemantauan kita dari Dr. Harris kepada Marie ini. Tentu saja terlalu dini untuk mendengar kabar dari pencarian kita lewat sketsa wajah. Tapi kita berdua melihat Dr. Harris dan Marie masuk ke salon kecantikan Madame Margot. Nah, aku tak bermaksud menje­lekkan paras indahmu sendiri, Nona Kendall. Itu adalah jenis yang tak bisa disaingi oleh salon kecantikan kecuali Alam.” Tipe gadis selain Claire barangkali akan sudah menanam­kan setengah lusin makna ke dalam pujian tulusnya. Akan tetapi, aku merenung bahwa tipe pria selain Craig tidak bakal membuat komentar itu tanpa menyangka Claire akan berbuat demikian. Ada keterusterangan di antara mereka yang, harus kuakui, sangat melegakanku. Aku tidak siap kehilangan Kennedy, bahkan kepada Nona Kendall. Dia tersenyum. “Kau ingin aku mencoba rangkaian pen­cantikan artifisial, bukan?” “Ya. Walter tak butuh itu, dan adapun aku, tak ada yang bisa menjadikanku Adonis modern. Tapi, sungguh, seorang pria tak bisa masuk ke sana, kukira. Sekurangnya itu salah satu dari banyak hal yang aku ingin kau caritahu. Dalam kea­daan sekarang, kau satu-satunya orang yang cukup kuper­cayai bisa menggapai fakta-fakta di sana. Caritahu semua yang kau bisa tentang karakter tempat itu dan orang-orang yang sering mengunjunginya. Dan jika kau bisa tahu sesuatu tentang Madame Margot yang menjalankan tempat itu, jauh lebih baik.” “Akan kucoba,” ujarnya sederhana.
Kennedy meneruskan uji serbuk dalam paket-paket yang dibagikan Dr. Harris, dan aku berusaha sebisa mungkin tidak mengganggu. Baru di ujung petang sebuah taksi datang dan menurunkan Nona Kendall di pintu. “Betapa beruntung!” sambut Kennedy antusias saat dia masuk. “Apa kau merasa dipercantik seratus persen?” “Jangan buat aku tersenyum,” sahutnya sambil masuk dengan suasana yang bakal mendatangkan pujian kepada bintang di sebuah opera gembira. “Aku benci meretakkan atau bahkan mengerutkan enamel di wajahku. Aku habis diuap dan dibekukan, diaduk dan dicat dan—” “Maaf akulah penyebab hukuman kejam dan tak biasa itu,” Craig meminta maaf. “Tidak, sungguh. Ah, aku menikmatinya. Biar kuceritakan tempat itu.” Dia bersandar pada meja laboratorium, tentu saja gam­baran yang tak cocok dalam peran barunya jika dibandingkan dengan latar belakang perlengkapan investigasi medis-legal yang kotor dan bernoda. Mau tak mau aku merasa andai Claire Kendall sampai memutuskan untuk berkecimpung dalam hal semacam itu, Marie sendiri bakal harus berhati-hati dengan ketenarannya. “Saat kau masuk tempat itu,” dia memulai, “kau merasa­kan kehangatan mengenakkan dan ada bau parfum mawar di udara. Ada karpet-karpet tebal setengah inchi yang membuat jalanmu terasa nikmat dan kursi-kursi goyang Sleepy Hollow yang membuat itu serasa mustahil. Semua sangat menga­gumkan. “Ada kekisi hijau pudar, gerbang-gerbang kecil bermawar, enamel putih dengan kaca berlian kecil imut untuk jendela, punjung-punjung bunga artifisial yang mengundang dan lampu-lampu kuning redup. Melihatnya saja membuatmu seperti seorang adonis. Itu adalah Arkadia kosmetik untuk si feminin fundamental yang mendambakan kecantikan. “Well, pertama-tama ada ruang-ruang rias kecil, masing-masing dengan tempat tidur, lemari rias, dan cermin, dan segalanya bercitarasa sangat bagus. Setelah meninggalkan mereka, kau pergi ke sebuah kamar putih beruap dan di situ mereka memanggangmu. Proses mandi lembut yang lama, panas dan dingin, sesudah itu, dan pijat.
Judul asli : The Ear in the Wall: Chapter 14. The Beauty Parlour<i=1G1scXPnOhT22vGV8ghqhT_lMqdktiKIC 413KB>The Ear in the Wall: Chapter 14. The Beauty Parlour
Pengarang :
Seri : Geng Politik #14
Penerbit : Relift Media, Januari 2025
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Salon Kecantikan Madame

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2025)