Skip to content
Hasan al-Bashri – Relift Media

Hasan al-Bashri Bacaan non-fiksi sejarah

‘Wahai Hasan... Jika aku jatuh dalam lumpur, tak ada bahaya besar yang timbul, aku bisa menyingkirkannya dengan mencuci; tapi jika kau jatuh ke dalam lubang kemegahan diri, kau takkan pernah keluar dalam keadaan bersih dan keselamatan abadimu akan hancur seluruhnya.’

Kerahasiaan – Relift Media

Kerahasiaan Bacaan non-fiksi filsafat

Kita mendapati karya-karya Tuhan semuanya dilakukan dengan cara misterius yang tak bisa dicaritahu. Dia menciptakan dunia, dan segala isinya, dengan cara-Nya yang rahasia, dan hingga saat ini misteri-misteri-Nya di luar pengetahuan manusia atau kelompok manusia manapun.

Al-Jili – Relift Media

Al-Jili Bacaan non-fiksi religi

Al-Jili, seperti para Sufi dan mistikus lain, menyatakan kesatuan semua eksistensi, tapi memandang eksistensi sebagai dua jenis: Eksistensi Absolut, Ke-ada-an Murni, yakni Tuhan sebagaimana Dia dalam Diri-Nya sendiri; dan Eksistensi yang tergabung dengan non-eksistensi.

Sufisme Panteistik – Relift Media

Sufisme Panteistik Bacaan non-fiksi sosial

Tendensi ekstatik para asketik Islam dan para Sufi belakangan timbul dari permulaan-permulaan ini. Kala itu, seperti saat ini, fase-fase perasaan yang berasal dari diri sendiri dinisbatkan pada sebab-sebab luar; sejak zaman paling lampau manusia telah mencari di luar mereka Tuhan yang mereka kandung di dalam.

Al-Hallaj – Relift Media

Al-Hallaj Bacaan non-fiksi religi

Para Sufi abad-abad berikutnya melihat dalam dirinya seorang teosofis tulen, orang yang dimabukkan oleh cintanya kepada Tuhan sampai tergirang-girang sedemikian rupa sehingga dia yakin dirinya menyatu dengan Esensi Ilahi, dan dia disalahkan hanya karena mengungkapkan misteri Ketuhanan.

Al-Ghazali – Relift Media

Al-Ghazali Bacaan non-fiksi sejarah

Walaupun terutama terkenal di Barat sebagai filsuf, dia sendiri tidak bakal mau mengakui gelar itu. Dia berkata bahwa tujuannya dalam mempelajari filsafat adalah untuk menyangkal para filsuf. Elemen sejati miliknya bukanlah filsafat tapi agama, yang mempenetrasi seluruh eksistensinya.