Skip to content
Peran Intelijen dan Reporter Dalam Mengelola Urusan Umat – Relift Media

Peran Intelijen dan Reporter Dalam Mengelola Urusan Umat Bacaan non-fiksi politik

author _Nizam al-Mulk_; date _1092_ genre _Politik_; category _Esai_; type _Nonfiksi_ “Para pejabat tidak bisa mencegah para petani mengucapkan hujatan-hujatan ini, pun para petani tidak bisa berkata apa-apa tentang keingkaran, tirani, dan kefasikan para pejabat; kedua pihak sama-sama berasyik-masyuk dalam kedurjanaan.” Adalah kewajiban raja untuk menanyakan kondisi kaum tani dan bala tentaranya, jauh maupun dekat, dan untuk mengetahui segala hal yang terjadi. Jika tidak mela­kukan ini dia bersalah dan rakyat akan menuduhnya lalai, malas, dan tiran, dan mengatakan, “Entah raja tahu peninda­san dan pemerasan yang berlangsung di negeri ini, atau dia tidak tahu. Jika dia tahu dan tidak berbuat apa-apa untuk mencegahnya dan mengobatinya, itu karena dia seorang pe­nindas seperti yang lain-lain dan mendiamkan penindasan mereka; dan jika dia tidak tahu, dia sangat lalai dan jahil.” Kedua tuduhan ini tidak dikehendaki. Oleh karenanya, mau tak mau dia harus memiliki kepala kantor pos; dan di setiap zaman pada masa jahiliah dan masa Islam, para raja memiliki kepala kantor pos, yang melaluinya mereka men­dengar segala sesuatu yang berlangsung, baik dan buruk. Sebagai contoh, jika siapapun dengan zalim mengambil se­kadar seekor ayam atau sekantong jerami dari orang lain—dan itu jauhnya lima ratus frasang—raja akan tahu tentang itu dan memerintahkan agar si pelanggar dihukum, sehingga orang-orang lain tahu bahwa raja waspada dan menempat­kan informan di mana-mana. Aktivitas para penindas ter­batasi sehingga orang-orang menikmati keamanan dan ke­adilan untuk menempuh keterampilan dan pertanian. Tapi ini urusan sulit yang melibatkan keadaan tak mengenakkan; itu harus diamanatkan ke tangan, lidah, dan pena orang-orang yang sama sekali tidak dicurigai dan tidak punya ke­pentingan pribadi, sebab untung atau malangnya negeri ber­gantung pada mereka. Mereka harus bertanggungjawab langsung kepada raja dan tidak kepada siapapun; dan mereka harus menerima gaji bulanan secara teratur dari baitulmal agar mereka dapat bekerja tanpa kekhawatiran apapun, dan tak ada siapapun selain raja yang boleh tahu apa yang mereka laporkan. Dengan cara ini raja akan tahu setiap peristiwa yang terjadi dan akan bisa memberikan perintah sebagaimana pantasnya, membagikan ganjaran, hukuman, atau penghar­gaan tak terduga kepada orang-orang yang bersangkutan. Ketika seorang raja seperti ini, orang-orang selalu ingin taat, khawatir raja tidak senang, dan tak ada siapapun yang akan lancang untuk tidak menaati raja atau merencanakan ke­jahatan apapun. Dengan demikian pemekerjaan agen inte­lijen dan reporter berkontribusi pada keadilan, kewaspadaan, dan kehati-hatian raja, dan pada kemakmuran negeri.
Pada masa penaklukan Irak oleh Sultan Mahmud, para penyamun di Dair Gachin mencuri barang bergerak milik seorang wanita yang sedang bepergian dengan kafilah. Para penyamun ini berasal dari Kuch Baluch, sebuah distrik yang tergabung dengan provinsi Kirman. Wanita itu pergi ke hadapan Sultan Mahmud untuk mengadu, berkata, “Para penyamun mencuri barang bergerakku di Dair Gachin. Dapatkan kembali barang-barangku dari mereka, atau beri aku ganti rugi.” Mahmud berkata, “Di mana Dair Gachin itu?” Si Wanita berkata, “Jangan ambil teritori lebih dari yang bisa kau ketahui luasnya dan bisa kau pertanggungjawabkan dan bisa kau urus dengan benar.” Dia berkata, “Kau benar; tapi apa kau tahu seperti apa penyamun-penyamun ini dan dari mana mereka berasal?” Dia berkata, “Mereka dari Kuch Baluch dan berasal dari daerah Kirman.” Dia berkata, “Tempat itu sangat jauh dan di luar teritoriku; aku tak bisa berbuat apa-apa pada mereka.” Si wanita berkata, “Pengelola dunia macam apa kau yang tidak bisa mengelola barang milikmu sendiri? Dan peng­gembala macam apa kau jika tidak bisa melindungi domba dari serigala? Lihat aku dalam kelemahan dan kesendirianku dan kau dengan semua bala tentara dan kekuasaanmu.” Mahmud berlinang air mata dan dia berkata, “Kau benar; aku akan memberimu ganti rugi untuk barang bergerakmu dan menangani orang-orang ini sebaik yang kubisa.” Lalu dia memberikan sejumlah uang kepada wanita itu dari baitulmal, dan dia menulis surat kepada Abu Ali Ilyas, amir Kirman dan Tiz, berkata, “Tujuan kedatanganku ke Irak bukanlah penaklukan, sebab waktu itu aku sedang berperang total di Hindustan; tapi aku datang karena sering menerima surat-surat dari umat Muslim yang mengadukan bahwa kaum Daylam menyebar kerusakan, penindasan, dan bid’ah di Irak; bahwa mereka menyergap jalan raya dan menyambar setiap wanita cantik atau anak laki-laki rupawan yang datang dan membawa mereka masuk dan melakukan perbuatan asusila; mereka melukis dan mencelup dengan henna lengan dan kaki anak laki-laki belia, menahan mereka selama yang mereka suka dan melepas mereka sekehendak hati; mereka terang-terangan mengutuk para Sahabat Rasul (shalallahu alaihi wasallam) dan menyebut Aisyah yang Jujur, yakni Ummul Mukimin (radiyallahu anha), sebagai pezina; para pejabat berbuat semaunya dan mengambil upeti dari para petani dua atau tiga kali setahun; raja mereka, bernama Majid ad-Daula, memiliki sembilan isteri, semua dalam ikat­an perkawinan, dan senang disebut Raja Diraja; terlebih para petani menyebarkan doktrin-doktrin ateistik dan Batiniah; mereka menghina Allah dan Rasul; mereka mengingkari Sang Khalik di depan umum, dan meninggalkan, shalat, shaum, haji, dan zakat; para pejabat tidak bisa mencegah para petani mengucapkan hujatan-hujatan ini, pun para petani tidak bisa berkata apa-apa tentang keingkaran, tirani, dan kefasikan para pejabat; kedua pihak sama-sama ber­asyik-masyuk dalam kedurjanaan.
Judul asli : Concerning intelligence agents and reporters...
اندر صاحب خبران و منهیان و تدبیر کارهای مملکت داری<i=1hycgPhWgKLb_B5VQobMvFnJDwLQ84EDp 411KB>Concerning intelligence agents and reporters...<br/> اندر صاحب خبران و منهیان و تدبیر کارهای مملکت داری
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, April 2023
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Peran Intelijen dan Reporter Dalam Mengelola Urusan Umat

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2023)