Skip to content
Mencari Jurnalis Kompeten – Relift Media

Mencari Jurnalis Kompeten Bacaan non-fiksi jurnalisme

author _John LaPorte Given_; date _1907_ genre _Jurnalisme_; category _Esai_; type _Nonfiksi_ Orang yang bisa menganalisa berita dan mengenali poin indah atau vital dari sebuah cerita adalah orang kompeten sampai taraf ini, tapi dia tidak akan diakui sebagai reporter bagus sampai dia membuktikan bisa melaksanakan ide-idenya dari awal sampai akhir. Ketika seorang redaktur, kecuali redaktur kota, keluar sementara dari sebuah kantor suratkabar, terdapat sedikit pergeseran dan penghentian pangkat-pangkat, dan koran sampai ke jalan seusai jadwal, tanpa diketahui oleh lebih dari sepertiga orang-orang di kantor. Tapi anggaplah salah seorang reporter bintang yang telah mengerjakan se­buah misteri pembunuhan (yang sedang menyita perhatian kota) tidak hadir pada saat dia ditunggu-tunggu; anggaplah reporter politik sendiri absen pada hari ketika Gubernur datang ke kota; atau anggaplah petugas lintasan pacu ber­hadiah mengirim kabar bahwa dirinya sakit pada hari ketika pacuan besar akan diadakan; maka seketika lembaga terpe­ngaruh. Redaktur pelaksana dan redaktur kota menyatukan pikiran dan membahasnya; asisten redaktur pelaksana dan asisten redaktur kota mulai meninjau kapasitas berbagai re­porter yang memiliki peminatan khusus; para pemeriksa naskah, kendati mereka cuma penonton, memandang situasi dengan gelisah jika bukan dengan takut dan berkata pada diri mereka sendiri bahwa kini waktunya bekerja hati-hati dan menghindari kesalahan; dan setengah pengumpul berita sisanya bertanya-tanya apakah peluang yang sudah lama mereka cari-cari sudah dekat. Entah bagaimana celah selalu terisi, tapi—kecuali jika kejadian tersebut menandai lahirnya sebuah bintang baru, atau seorang pekerja (yang sudah men­jadi bintang di bidangnya sendiri) menunjukkan bahwa diri­nya setara dengan profesi-profesi yang selama ini tidak di­sangka—si pengganti sementara selalu menyisakan sesuatu untuk diinginkan. Para redaktur merasa beruntung jika me­lewati hari tanpa kekalahan serius, dan, kalaupun meraih kemenangan, mereka bertanya-tanya bukankah mereka bakal bekerja lebih baik jika mendapat pelayanan dari si orang hilang. Reporter-reporter kelas satu itu langka. Ada banyak reporter buruk dan ada berlimpah reporter sedang, tapi per­sediaan reporter yang tergolong terbaik tidak pernah me­menuhi permintaan. Koran yang memiliki setengah lusin staf kelas satu sangat mampu mengurus dirinya sendiri, dan pasti membuat risau para kompetitornya; kebanyakan koran memiliki dua atau tiga saja staf kelas satu, dan banyak sekali koran tidak punya satupun. Di beberapa kantor besar, para redaktur mencoba memproduksi bintang-bintang mereka sendiri dari bahan mentah; tapi terlepas dari fakta bahwa mereka menyeleksi kandidat dengan hati-hati, memilih se­tiap orang dari kira-kira dua kodi pelamar, mereka mencapai sedikit sekali kesuksesan; tidak cukup banyak untuk mem­bayar kerepotan mereka, kata orang yang tidak tahu betapa langkanya reporter bagus. Ada satu koran New York, satu koran paling dikenal, yang setiap tahun memilih sekitar se­kodi pemuda dari serombongan pelamar kerja, kebanyakan lulusan perguruan tinggi, dan memberi kesempatan kepada masing-masing untuk menunjukkan kebisaannya. Setiap usaha dilakukan untuk mengembangkan orang-orang yang menunjukkan prospek. Tapi, jika dari jumlah total yang di­pekerjakan itu para redaktur memperoleh satu orang bagus, mereka menyelamati diri mereka sendiri. Bertahun-tahun mereka terpaksa menyapu bersih para pendatang baru, karena tak satupun memenuhi persyaratan. Tak diragukan lagi, sungguh ada benarnya pepatah bahwa reporter bagus itu dilahirkan dan bukan dibentuk. Seseorang dapat belajar bagaimana mengumpulkan beberapa jenis berita, dan dia dapat belajar bagaimana menulis dengan benar, tapi jika dia tidak bisa melihat poin indah atau vital dari sebuah insiden dan mengekspresikan apa yang dilihat­nya sehingga orang lain akan melihat melalui matanya, maka terbitannya, meskipun tidak ditemukan kesalahan tertentu di dalamnya, tidak akan memuat tanda keunggulan sejati; dan jika kita berhenti sejenak untuk berpikir, terdapat per­bedaan besar antara sesuatu yang kosong dari kesalahan dan sesuatu yang sarat poin bagus. Kualitas yang menghasilkan seorang jurnalis bagus harus, menurut pendapat banyak redaktur, eksis sejak awal. Tapi ketika itu benar-benar eksis, itu biasanya bisa dikembangkan, tak peduli berapa banyak rintangan menghadang. Kualifikasi utama untuk seorang reporter bagus, dan ini berarti pekerja manapun yang menangani berita (sebab redaktur hanyalah reporter yang dipromosikan, mengerucut pada prinsip-prinsip dasar), adalah kemampuan untuk melihat berita ketika itu eksis, dan untuk membedakan keping berita apapun dan mengenali fitur di dalamnya yang paling patut diperhatikan atau dieksploitasi. Akan tetapi, ke­mampuan untuk menentukan inti sebuah cerita tidak de­ngan sendirinya menjamin bahwa seseorang akan menjadi reporter jadi; sebab pada reporter, sebagaimana pada pelukis dan musisi, konsepsi dan intuisi tidaklah seberapa kecuali jika itu diaksikan dengan baik. Kalau tidak, seniman riil dan jurnalis bagus bakal jauh lebih berlimpah. Orang yang bisa menganalisa berita dan mengenali poin indah atau vital dari sebuah cerita adalah orang kompeten sampai taraf ini, tapi dia tidak akan diakui sebagai reporter bagus sampai dia membuktikan bisa melaksanakan ide-idenya dari awal sam­pai akhir. Oleh karenanya, kualifikasi untuk seorang reporter bagus adalah kemampuan untuk menentukan informasi apa yang dibutuhkan; untuk mendapatkan informasi ini; dan ter­akhir untuk menuliskan informasi ini secara enak. Kemam­puan mengumpulkan informasi menuntut keawasan, ke­banyak-akalan, antusiasme, cinta kerja keras, ingatan bagus, kesehatan bagus, dan ambisi. Kemampuan menulis secara menghibur menuntut bakat alami, dirangkai dengan pen­didikan atau daya tinjau luar biasa. Tidak heran reporter-reporter kelas satu langka. Kekurangan satu saja kualifikasi yang disebutkan di sini, seseorang terhambat, meskipun dia bisa melihat berita di tempat di mana orang lain tidak bisa.
Judul asli : Qualification for Journalism<i=1OElSnxgLRbQN3zToVKMmedzsVfer_-qn 319KB>Qualification for Journalism
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Maret 2023
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Mencari Jurnalis Kompeten

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2023)