Agen hakiki (al-fa‘il al-haqq) adalah yang memberi kesan padanya [rincinya pada apa yang menerima kesan: al-mu’attar fihi] tanpa menerima kesan macam apapun. Maka dari itu, agen hakiki adalah agen yang menghasilkan aksi-aksinya tanpa diaksi sama sekali.
Kita harus perlihatkan apa itu “aksi”, dan dalam berapa banyak arti “aksi” dikatakan. Kita katakan aksi hakiki dan pertama adalah mewujudkan wujud-wujud dari tak wujud (
ta’yis al-’aysat ‘an lays). Jelas bahwa aksi ini adalah khas Allah, Yang Maha Agung, yang merupakan ujung setiap sebab/kausa. Tak ada siapapun selain Dia yang memiliki kemampuan mewujudkan wujud-wujud dari tak wujud. Aksi ini secara rinci dinamakan “pemulaian” (
’ibda‘).
Aksi hakiki tapi sekunder yang mengikuti aksi [pertama] ini adalah kesan yang diberikan oleh apa yang memberi kesan pada apa yang menerima kesan. Agen hakiki (
al-fa‘il al-haqq) adalah yang memberi kesan padanya [rincinya pada apa yang menerima kesan:
al-mu’attar fihi] tanpa menerima kesan macam apapun. Maka dari itu, agen hakiki adalah agen yang menghasilkan aksi-aksinya tanpa diaksi sama sekali. Tapi, makhluk/ benda yang diaksi menerima kesan dari pemberi kesan, dengan kata lain, itu merupakan akibat/efek dari si agen. Jadi, agen hakiki yang tidak diaksi sama sekali adalah sang Pencipta, sang Pembuat (
fa‘il) alam semesta, Yang Maha Terpuji.
Tapi apa yang ada di bawah-Nya, yakni semua ciptaan, disebut agen hanya secara kias, bukan secara sebenarnya. Maksudku, mereka semua sebenarnya diaksi. Yang pertama dari mereka [rincinya agen-agen kiasan] [diaksi] oleh Pencipta-nya, Yang Maha Agung, dan [sesudah itu] mereka [diaksi] oleh satu sama lain. Berhubung yang pertama dari mereka diaksi, maka yang satu lagi diaksi oleh kediaksian [efek pertama], dan yang lain lagi diaksi oleh kediaksian [efek kedua], dan seterusnya sampai efek paling akhir tercapai. Efek pertama secara kiasan disebut “agen” [yang beraksi] terhadap makhluk/benda yang “diaksi” olehnya, karena ia [rincinya agen kiasan pertama] adalah sebab terdekat efeknya. Demikian pula [agen kiasan] kedua, karena ia adalah sebab terdekat [efek] ketiga dalam kediaksiannya, [dan seterusnya] sampai efek paling akhir tercapai.