
Waktunya? Sudah pasti sekitar tengah hari kemarin, pak. Lelaki malang itu berada di jalan raya dari Sekiyama menuju Yamashina. Dia sedang berjalan ke arah Sekiyama bersama seorang wanita yang menemaninya di atas kuda, yang kemudian kuketahui sebagai isterinya. Selendang yang bergantung dari kepala menyembunyikan wajahnya. Yang kulihat hanya warna pakaiannya, setelan berwarna lilak. Kudanya cokelat kemerahan, dengan bulu tengkuk halus. Tinggi nona itu? Oh, kira-kira empat kaki lima inchi. Karena aku pendeta Buddha, aku tak terlalu memperhatikan detil-detilnya. Well, lelaki itu bersenjatakan pedang, busur, dan anak panah. Dan aku ingat, dia membawa sekitar lebih dari dua puluh anak panah di wadahnya. Tak kusangka dia akan menemui nasib seperti itu. Sesungguhnya hidup manusia sefana embun pagi atau kilasan halilintar. Ucapanku tak cukup untuk mengekspresikan rasa simpatiku terhadapnya.
Judul asli | : |
In a Grove 藪の中<i=1HyKK0EFkCjF3ODBweaSt-YvKvq0PIjTS 199KB>In a Grove<br /> 藪の中 (1922) |
Pengarang | : | Ryūnosuke Akutagawa |
Penerbit | : | Relift Media, Mei 2014 |
Genre | : | Kriminal |
Kategori | : | Fiksi, Cerpen |