Skip to content
Tentara Asing – Relift Media

Tentara Asing Cerita fiksi perang

author _Franz Kafka_; date _1919_ genre _Perang_; category _Cerpen_; type _Fiksi_ Tapi mereka ini bukan tentara kita, mereka jelas-jelas nomaden dari Utara. Dengan suatu cara yang tak bisa kumengerti, mereka sudah mendesak masuk ke ibukota, padahal itu jauh sekali dari perbatasan. Pokoknya, di sinilah mereka; tampaknya setiap pagi mereka lebih banyak. Kelihatannya banyak yang telah diterlantarkan dalam sistem pertahanan negeri kita. Baru sekarang kita mengurusi itu dan kita sibuk dengan pekerjaan sehari-hari kita; tapi hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini mulai menyu­sahkan kita. Aku punya bengkel sol di alun-alun yang terletak di depan istana Kaisar. Baru saja menurunkan kerai, ketika cahaya redup pertama menyingsing, tahu-tahu aku melihat tentara-tentara bersenjata sudah ditempatkan di mulut setiap jalan menuju alun-alun. Tapi mereka ini bukan tentara kita, mereka jelas-jelas nomaden dari Utara. Dengan suatu cara yang tak bisa kumengerti, mereka sudah mendesak masuk ke ibukota, padahal itu jauh sekali dari perbatasan. Pokoknya, di sinilah mereka; tampaknya setiap pagi mereka lebih banyak. Sesuai sifat dasar mereka, mereka berkemah di bawah langit terbuka, karena mereka benci rumah tinggal. Mereka sibuk mengasah pedang, meraut anak panah, dan berlatih kuda. Alun-alun damai ini, yang kebersihannya selalu dijaga dengan teliti, mereka jadikan sebuah istal. Kami memang mencoba sesekali untuk keluar dari toko-toko kami dan mem­bersihkan sekurangnya kotoran paling buruk, tapi ini sema­kin jarang dilakukan, karena usaha itu sia-sia dan terlebih membuat kami terancam jatuh ke bawah kuku kuda liar atau dipincangkan dengan cambukan pecut. Bicara dengan orang-orang nomaden itu mustahil. Mereka tidak paham bahasa kami, bahkan mereka hampir tak punya bahasa sendiri. Mereka berkomunikasi dengan satu sama lain seperti burung-burung jackdaw. Decitan jackdaw selalu terdengar di telinga kami. Mereka tidak paham atau­pun tidak mau paham cara hidup kami dan institusi kami. Jadi mereka tak bersedia memahami bahkan bahasa isyarat kami. Kau bisa bergestur kepada mereka sampai rahang dan pergelangan tanganmu lepas, dan tetap saja mereka tidak akan memahamimu dan takkan pernah paham. Mereka sering menyeringai; lalu putih mata mereka nampak dan busa berkumpul di bibir mereka, tapi mereka tidak bermak­sud apa-apa dengan itu, bahkan tidak ancaman; mereka melakukannya karena melakukannya adalah sifat dasar mereka. Apapun yang mereka butuhkan, mereka ambil. Kau tak bisa menyebut itu mengambil dengan paksa. Mereka menjambret sesuatu dan kau hanya minggir dan membiarkan mereka. Dari stok milikku, mereka juga sudah mengambil banyak sekali barang. Tapi aku tak bisa mengeluh saat melihat bagaimana tukang jagal, misalnya, menderita di seberang jalan. Begitu dia membawa daging apapun, para nomaden itu merampas semua darinya dan menelannya dengan cepat. Bahkan kuda-kuda mereka melahap daging; cukup sering se­orang pekuda dan kudanya berbaring berdampingan, kedua­nya menggerogoti tulang sendi yang sama, masing-masing di setiap ujung. Tukang jagal gelisah dan tak berani meng­hentikan kiriman-kiriman dagingnya. Namun kami memak­lumi itu, dan menyumbang uang agar dia tetap berjalan. Jika para nomaden itu tak mendapat daging, siapa yang tahu apa yang mereka bakal lakukan; toh siapa yang tahu apa yang mereka pikirkan, meski mendapat daging setiap hari.
Judul asli : An Old Manuscript
Ein altes Blatt<i=1JAvd0zJSyBcd3DJRjjrPGceMIkIQKd2i 316KB>An Old Manuscript<br/> Ein altes Blatt
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Januari 2025
Genre :
Kategori : ,

Unduh