Skip to content
Upaya Untuk Menaksir Kepurbakalaan Manusia – Relift Media

Upaya Untuk Menaksir Kepurbakalaan Manusia Bacaan non-fiksi sosial

author _William Denison_; date _1868_ genre _Sosial_; category _Pamflet_; type _Nonfiksi_ Persoalan ini tidak bersangkutpaut dengan persoalan umum kepurbakalaan manusia, kecuali melalui penambahan jumlah pasti tahun-tahun pada jumlah yang ditentukan oleh pertimbangan akan waktu yang dihabiskan untuk menghasilkan populasi yang ada saat ini, sejak periode eksodus Nuh dari Bahtera. Sekitar 2 tahun lalu laju pertambahan populasi menjadi subjek yang menarik bagiku, karena saat itu aku sedang asyik membaca karya Dr. Colenso yang sangat tak bermutu mengenai Pentateukh. Setelah menyelidiki, aku puas bahwa tafsir-tafsirnya terhadap bagian cerita Musaik yang menetapkan jumlah bangsa Yahudi pada waktu Ekso­dus/Keluaran dari Mesir dipenuhi kekeliruan dan miskons­truksi menyimpang atas teks Alkitab, sama seperti kebera­tannya yang lain terhadap ketepatan cerita Alkitab, dan aku menyudahi subjek ini. Namun, belakangan, setelah perhati­anku tertarik pada berbagai spekulasi terkait kepurbakalaan ras manusia, terlintas dalam benakku bahwa fakta-fakta yang diungkap dalam hasil-hasil statistik kelahiran, kematian, dan perkawinan, dapat menjadi dasar sebuah induksi yang, biar bagaimanapun, akan memberikan taksiran waktu berdiam­nya manusia di muka bumi sehingga memungkinkan siapa saja untuk membentuk estimasi angka berbagai spekulasi terkait “Kepurbakalaan Manusia” yang telah disodokkan kepada khalayak belakangan ini, sebagai hasil tak terelakkan dari penerimaan terhadap suatu teori geologi atau fisiologi. Usai menyelidiki cermat, setelah puas bahwa kesulitan dalam menelusuri manusia ke waktu awalnya disebabkan bukan oleh kependekan hidupnya di bumi, tapi kepanjangan hidupnya, aku berpikir sebuah uraian ringkas proses pe­nyimpulanku itu mungkin menarik bagi orang lain. Setahuku belum ada upaya untuk menerapkan fakta-fakta statistik pada sebuah persoalan yang selama ini dipandang ber­gantung pada asumsi-asumsi sembarang tertentu yang di­dasarkan pada spekulasi geologi, fisiologi, atau etnologi; oleh karenanya, sebuah tinjauan sepintas pada subjek ini dari sudutpandang berbeda tidak bakal diterima.
Para filsuf, jika tepat memuliakan para spekulan masa kini dengan gelar tersebut, belakangan memusingkan persoalan “Kepurbakalaan Manusia”; tujuan mereka adalah membukti­kan periode eksistensi ras manusia yang jauh lebih panjang di muka bumi daripada yang dideduksikan dari catatan Alkitab. Motif beberapa spekulan ini, contohnya Dr. Williams dalam ulasan terhadap “Biblical Researches”-nya Bunsen, tampaknya adalah untuk mendiskreditkan cerita Alkitab secara umum, dengan mempertanyakan ketepatan kronologi yang dideduksikan darinya. Motif para spekulan lain, contohnya Tn. Darwin, adalah untuk menyingkirkan beberapa rintangan (yang ditolak oleh kronologi standar) bagi pembuktian modifikasi teori per­kembangan Lamarck miliknya, dengan memberi kelonggaran waktu terlalu pendek untuk rentetan transmutasi yang meng­ubah Gorila menjadi manusia, menurut dia atau para peng­ikutnya. Yang lain lagi, contohnya Sir Charles Lyell, telah menemu­kan suatu keniscayaan geologis untuk masa tinggal manusia lebih panjang di muka bumi, dan bersedia menguntungkan para pengusung ide perkembangan [ras manusia], yang, walaupun saling berselisih dalam banyak poin penting, menghadiahkan cek dari Bank Waktu kepada para geolog, bank di mana para geolog sudah biasa menarik besar-besaran. Namun, pada kesempatan ini aku tidak bermaksud mem­pertanyakan bukti yang menurut Dr. Williams telah didapat­kan oleh Bunsen dari catatan Mesir yang mendukung teori-teori terkait waktu yang dibutuhkan untuk perkembangan Perdagangan, Pemerintahan, dan Bahasa; pun aku tidak ingin memasuki persoalan kekerabatan kita dengan Gorila; aku lebih suka menisbatkan nasabku pada Adam dan Hawa, tapi jika Tn. Darwin ingin terjun ke hutan-hutan Afrika untuk mencari kakeknya, betapapun aku cenderung mempertanya­kan seleranya, aku sama sekali tidak mengingkari haknya untuk memperturutkan itu; dan walaupun aku mengira Sir Charles Lyell (dalam spekulasi-spekulasinya yang timbul dari penemuan perkakas dan senjata batu pada lapisan purba yang diakui) bisa saja mengambil resiko untuk menebak bahwa para pengguna perkakas tersebut menemukannya sudah jadi dan tersedia (sebagaimana dia sendiri menemu­kannya demikian), saat ini aku takkan berusaha membahas masalah eksistensi atau non-eksistensi perusahaan-perusa­haan manufaktur di zaman pra-adam. Yang kuusulkan pada kesempatan ini adalah mencaritahu apakah, dengan perujukan sederhana pada fakta-fakta diakui dan tak terpungkiri, aku tidak bisa menunjukkan bahwa pro­babilitas-probabilitas menyokong periode lebih pendek lagi daripada yang diberikan dalam margin Alkitab kita sebagai periode masa tinggal manusia di muka bumi, dan karenanya bahwa semua teori berlandaskan perpanjangan-perpanjang­an periode ini dengan sendirinya tidak probabel untuk men­justifikasi penolakan mereka. Fakta-fakta diakui yang disinggung di atas diekstrak dari laporan-laporan statistik yang telah dikumpulkan dan disatu­kan oleh individu-individu selain Pemerintah-pemerintah selama bertahun-tahun ke belakang. Sehubungan dengan banyak negara dan lokalitas, lapor­an-laporan ini memberikan jumlah kelahiran, kematian, dan perkawinan, jenis kelamin orang-orang yang lahir atau mati, usia terjadinya perkawinan dan kematian, dll. Dari data seperti ini, beranekaragam kesimpulan bisa dideduksikan, menyangkut hidup manusia; misalnya durasi hidup rata-rata, kans yang mendukung seorang individu mencapai usia tertentu, laju pertambahan komunitas di bawah bermacam-macam keadaan, sebab-sebab yang ber­pengaruh untuk menghasilkan pertambahan ini atau meng­ubah-ubah lajunya, dll. Fakta sederhana pertama yang diungkap oleh laporan-laporan ini adalah kesetaraan, atau hampir kesetaraan, jum­lah jenis kelamin pria dan wanita. Alkitab mengatakan Tuhan menciptakan manusia seba­gai pria dan wanita; dan laporan-laporan menunjukkan bahwa, meski kelahiran pria sedikit melebihi kelahiran wanita, selisihnya tidak cukup untuk mengimbangi penyu­sutan hidup pria, sehingga jumlah wanita, pada waktu kapanpun dan di negara manapun, sedikit melebihi jumlah pria. Oleh karenanya, pernyataan umum bahwa untuk setiap manusia terdapat pendamping sepadan pada hakikatnya tepat. Fakta berikutnya yang diungkap oleh laporan-laporan itu adalah bahwa, secara umum, manusia menemukan pen­damping sepadan sejak awal kehidupan. Usia ketika manusia menikah tentu saja bervariasi menurut karakter iklim dan kesempatan mendapat nafkah penghidupan. Di negara-negara Timur yang hangat, tubuh mencapai kedewasaan lebih awal daripada di iklim-iklim Eropa yang lebih dingin, dan alhasil perkawinan terjadi lebih awal; bukanlah kejadian luar biasa seorang pria menjadi ayah di usia 16; sementara di Inggris laporan-laporan menunjukkan sejauh ini sebagian besar perkawinan terjadi ketika pihak-pihak berusia antara 20 dan 25. Fakta tak terpungkiri berikutnya adalah bahwa, kecuali di bawah keadaan yang sangat khusus, jumlah kelahiran di tahun berapapun melebihi jumlah kematian di tahun terse­but. Laporan-laporan sensus Inggris menunjukkan angka kela­hiran 3,34 persen, sementara kematian hanya 2,247 persen dari populasi; selisihnya (yakni 1,093 persen) merupakan per­tambahan tahunan; sehingga, terlepas dari kepadatan popu­lasi dan eksodus emigran terus-menerus, laju pertambahan akan melipatgandakan populasi dalam kurang dari 50 tahun; sementara laporan-laporan serupa dari Amerika Utara mem­buktikan fakta bahwa, sebelum perang sipil, laju pertam­bahan hampir dua kali lebih cepat daripada Inggris, dan waktu pelipatgandaan sekitar 25 rahun. Di beberapa desa sehat di Andes, Humboldt menjadi saksi akan pertambahan populasi yang melipatgandakan populasi dalam 19 tahun. Ada beberapa fakta sederhana lain yang diungkap oleh laporan Catatan Sipil kelahiran, kematian, dan perkawinan, misalnya jumlah rata-rata anak pada setiap perkawinan, proporsi pembagian angka kematian antara orang-orang dari usia berbeda-beda, dll; tapi kita tak perlu memperhatikan lebih rinci selain yang diperinci di atas. Kesimpulan-kesim­pulan yang dapat ditarik dari fakta-fakta di atas adalah sebagai berikut: 1) Pertambahan populasi dunia disebabkan oleh kelebihan kelahiran dibanding kematian. Secara lokal, Emigrasi atau Imigrasi pasti cenderung mengubah laju pertambahan, tapi pengaruh Emigrasi atau Imigrasi, ketika populasinya besar, hanya sepele; tapi perpindahan orang dari satu bagian dunia ke satu bagian lain ini tidak berpengaruh langsung terhadap jumlah seluruh ras manusia. 2) Laju pertambahan populasi sangat bervariasi di negara-negara berbeda, dan bahkan di bagian-bagian berbeda di satu negara yang sama. Kelebihan kelahiran dibanding kematian, yang menjadi dasar pertambahan ini, mungkin diakibatkan oleh suburnya perkawinan atau kurangnya kematian, dan berhubung dua sebab ini mungkin berpengaruh secara independen dari atau gabungan dengan satu sama lain, jelas bahwa kekhususan-kekhususan lokal pasti berpengaruh sangat kuat terhadap laju pertambahan lokal dan bahwa laju tinggi atau rendah di lokalitas manapun mungkin cukup konsisten dengan eksistensi laju sebaliknya sebagai rerata negara tersebut secara luas. 3) Populasi bertambah dalam rasio geometris, melipat­gandakan jumlahnya dalam periode-periode yang bervariasi di negara-negara berbeda. 4) Pertambahan tersebut, ketika tidak dihambat oleh kesu­litan mencari penghidupan, yang secara moral beroperasi sebagai penghambat kecenderungan alami untuk menikah, atau oleh kehancuran yang ditimbulkan perang atau wabah, kemungkinan besar berada pada laju yang akan melipat­gandakan populasi dalam sekitar 25 tahun. Tentu saja ada beranekaragam kesimpulan lain yang dapat ditarik dari fakta-fakta tersebut, tapi kita tak perlu menyinggung selain empat ini. Menerapkan fakta-fakta dan kesimpulan-kesimpulan ini pada data yang kita miliki terkait populasi bumi yang ada, aku bermaksud menelusuri umat manusia ke waktu awalnya.
Judul asli : An Attempt to Approximate to the Antiquity of Man<i=1th9nNJJTAFuHuq1rM3nL31A1oYEIiSRq 332KB>An Attempt to Approximate to the Antiquity of Man
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Februari 2024
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Upaya Untuk Menaksir Kepurbakalaan Manusia

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2024)