Ada sebuah pintu di situ tapi tak seorangpun pernah melihatnya terbuka. Itu adalah misteri yang membingungkan seluruh Yukon.
Simple Sam bilang tahu di mana tambang emas Denny berada. Benarkah? Ada banyak pertanyaan terkait Simple Sam.
Denny Lee adalah seorang penduduk Yukon sejak lama. Tak ada yang tahu sudah berapa lama dia tinggal di Yukon, atau kapan dia tiba di sana. Sekitar masa penyerbuan ‘98. Tak ada yang tahu berapa umurnya. Sangat tua.
Denny punya janggut putih panjang dan alis besar seperti burung pipit yang lepas landas. Dia bermata biru sangat dingin dan berwatak kasar. Digigit embun beku, kata orang.
Tapi satu hal yang mereka tahu tentang Denny: Dia punya setumpuk emas dan bongkah emas. Dia pasti punya; dia mengerjakan sebuah klaim rahasia selama bertahun-tahun ini, datang ke Skagway dua kali setahun untuk menyisihkan persediaan bahan makanan. Tim anjingnya selalu terbaik di Teritori.
Ketika Denny masuk ke toko umum penuh asap, obrolan jadi terdiam seperti biasa saat dia muncul. Denny adalah semacam enigma, dan orang-orang berhenti mengerjakan apapun yang mereka kerjakan saat dia hadir.
Denny bukan pembaur; tak pernah menghamburkan percakapan. Dia memesan persediaan, menuangkan tumpuk kecil debu kuning, yang pemilik toko timbang, lalu mengembalikan secubit ke dalam kantong. Ini Denny jatuhkan ke dalam saku, lalu dia memungut karung besar persediaannya, dan melangkah ke luar tanpa menengok pada siapapun.
“Hm,” kata salah satu pesantai, “pak Denny memang banyak tutup mulut, sekarang, bukan?”
“Kata orang dia menyembunyikan satu debu emas di perbukitan di suatu tempat,” kata seorang lain iseng-iseng. “Pasti benar juga, sudah lama dia kotor-kotoran mencari barang itu.”
“Tidakkah dia mengirimnya ke bank?”
“Tak bakalan dia,” sahut yang lain lagi, seorang penjebak hewan. “Tak percaya bank, dia tak percaya.”
Simple Sam, si Eskimo penjebak hewan, masuk ke toko dan menanyakan jarum.
Pemilik toko tertawa. “Isterimu sedang menjahit kulit anjing laut, Sammy?”
Sam tak menyahut. Dia membayar jarum-jarumnya, dan sedang berjalan ke luar ketika salah satu dari orang-orang itu memanggil, “Hei, Sam, kau tahu di mana tambang emas Denny berada?”
Si Eskimo berhenti, menyorotkan mata mengancam pada orang itu. “Tentu. Tapi aku tak mau beritahu di mana,” katanya, dan berjalan angkuh dari toko.
“Aku penasaran, apa si Esky kecil itu sungguh tahu?” renung salah satu penjebak hewan.
“Kenapa kau begitu tertarik?” tanya seorang teman.
Si penjebak hewan bangkit, menguap. “Tak ada alasan,” jawabnya sambil lalu. “Cuma penasaran.”
Kabin pak Denny Lee setengah mil dari desa. Itu berdiri di samping sebuah lintasan kayu terbengkalai. Denny sudah tinggal di sana lebih dari 30 tahun. Tak banyak orang pernah memasukinya.
Yang cukup ganjil, tak seorangpun pernah melihat Denny memasukinya. Mereka mengikutinya kadang-kadang, tapi selalu kehilangannya di semak-semak rimbun. Ini biasanya terjadi pada malam hari. Kejadian-kejadian ini tak membuktikan apa-apa selain bahwa Denny entah bagaimana masuk ke kabinnya melalui suatu rute berliku-liku, sebab cuma beberapa menit setelah para pelacaknya kehilangan dia, sebuah lampu akan bersinar dari jendelanya.
Bagaimana Denny masuk ke kabinnya? Ada sebuah pintu di situ tapi tak seorangpun pernah melihatnya terbuka. Itu adalah misteri yang membingungkan seluruh Yukon.
Simple Sam bilang tahu di mana tambang emas Denny berada. Benarkah?
Judul asli | : | Was Simple Sam Crazy?<i=13fPCJFYUcPysr5tkU2v3cGTqNQgn_x5s 446KB>Was Simple Sam Crazy? (1947) |
Pengarang | : | Anonim |
Penerbit | : | Relift Media, September 2023 |
Genre | : | Kriminal |
Kategori | : | Fiksi, Cerpen |