“Lalu itu datang. Cahaya menyilaukan yang belum pernah dilihat oleh siapapun. Pohon-pohon jadi terang, berlompatan. Gunung-gunung menyala hidup. Belakangan, suara gerubuk lamban panjang. Ada yang terjadi, sudah pasti, entah hasilnya baik ataupun buruk.”
Pada Senin pagi 16 Juli 1945, dunia berubah untuk selamanya saat bom atom pertama diujicoba di sebuah area terpencil di gurun New Mexico. Dijalankan di bulan terakhir Perang Dunia II oleh Manhattan Engineer District yang sangat rahasia, ujicoba ini diberi nama kode Trinity. Ujicoba Trinity berlangsung di Alamogordo Bombing and Gunnery Range, sekitar 230 mil di selatan markas Proyek Manhattan di Los Alamos, New Mexico. Hari ini, lapangan seluas 3.200 persegi ini, yang sebagian terletak di Jornada del Muerto Valley tandus, dinamai White Sands Missile Range dan aktif digunakan untuk ujicoba senjata-senjata non-nuklir.
Sebelum perang, lapangan ini adalah tanah gembala publik dan privat yang selalu jarang penduduk. Semasa perang, itu lebih sepi dan lengang lagi karena para pengusaha peternakan telah setuju untuk mengosongkan rumah-rumah mereka pada Januari 1942. Mereka pergi karena Departemen Perang menginginkan tanah itu untuk dipakai sebagai area latihan artileri dan pengeboman. Pada September 1944, satu porsi terpencil seluas 18 kali 24 mil persegi di sudut timurlaut Bombing Range disisihkan untuk Proyek Manhattan dan ujicoba Trinity oleh militer.
Lokasi terpencil ini di Jornada del Muerto Valley untuk ujicoba Trinity dipilih dari daftar awal sebanyak delapan situs ujicoba potensial. Selain Jornada, tiga di antara tujuh situs lain juga berlokasi di New Mexico: Tularosa Basin dekat Alamogordo, dataran lava (kini El Malpais National Monument) di selatan Grants, dan sebuah area di baratdaya Kuba dan utara Thoreau. Situs-situs potensial lain yang tidak berlokasi di New Mexico adalah: sebuah area pelatihan AD di utara Blythe, California di Gurun Mojave; San Nicolas Island (salah satu dari Kepulauan Channel California) di lepas pantai California Selatan; dan di Padre Island di selatan Corpus Christi, Texas, di Teluk Meksiko. Pilihan terakhir untuk ujicoba adalah di San Luis Valley cantik di Colorado selatan-tengah, dekat Great Sand Dunes National Monument hari ini.
Berdasarkan sejumlah kriteria yang meliputi ketersediaan, jarak dari Los Alamos, cuaca bagus, sedikit atau nihil permukiman, dan bahwa tak ada tanah Indian yang akan digunakan, pilihan untuk situs ujicoba dipersempit menjadi dua pada musim panas 1944. Pilihan pertama adalah area pelatihan militer di California selatan. Pilihan kedua adalah Jornada del Muerto Valley di New Mexico. Pemilihan situs final dilakukan pada akhir Agustus 1944 oleh Mayor Jenderal Leslie R. Groves, kepala militer Proyek Manhattan. Ketika Jenderal Groves menemukan bahwa untuk menggunakan lokasi California dia akan butuh izin komandannya, Jenderal George Patton, Groves cepat-cepat memutuskan pilihan kedua, Jornada del Muerto. Ini karena Jenderal Groves tidak ingin berurusan dengan si flamboyan Patton, yang suatu kali Groves lukiskan sebagai “orang paling tak menyenangkan yang pernah kutemui”. Meski menjadi pilihan kedua, Jornada yang terpencil adalah lokasi bagus untuk ujicoba, karena ia menyediakan keterisoliran untuk kerahasiaan dan keamanan, hanya 230 mil di selatan Los Alamos, dan sudah berada di bawah kontrol militer. Plus, Jornada menikmati cuaca relatif bagus.
Sejarah Jornada itu sendiri cukup mempesona, karena namanya diberikan oleh para penakluk New Meksiko dari Spanyol. Jornada adalah jalan pintas di Camino Real, King’s Highway yang menyambungkan Meksiko lama ke Santa Fe, ibukota New Mexico. Camino Real memanjang ke utara dari Mexico City sampai itu bergabung dengan Rio Grande dekat El Paso, Texas. Kemudian jalan kecil itu mengikuti lembah sungai lebih jauh ke utara menuju titik di mana sungai berbelok ke barat, dan lembahnya menyempit dan menjadi tak terlalui untuk wagon-wagon pasokan. Guna menghindari rintangan ini, wagon-wagon mengambil jalan memutar tak pasti ke utara menyeberangi Jornada del Muerto. Enam puluh mil padang pasir, sedikit sekali air, dan banyak suku Apache musuh. Karena itulah namanya Jornada del Muerto, yang sering diterjemahkan sebagai perjalanan kematian atau sebagai rute orang mati. Juga menarik untuk dicatat bahwa pada akhir abad 16, Spanyol menganggap provinsi New Mexico mereka mencakup sebagian besar Amerika Utara di sebelah barat Mississippi!
Asal-usul nama kode Trinity untuk situs ujicoba juga menarik, tapi sumber sesungguhnya tidak diketahui. Satu cerita populer menisbatkan nama ini pada J. Robert Oppenheimer, kepala ilmuwan Proyek Manhattan. Menurut versi ini, Oppenheimer yang berpengetahuan luas itu mendasarkan nama Trinity pada Soneta Kudus ke-14 karya John Donne, seorang penyair dan penulis khotbah asal Inggris abad 16. Soneta itu diawali dengan, “Batter my heart, three-personed God.” (“Pukul hatiku bertubi-tubi, wahai Tuhan beroknum tiga.”) Satu versi lain perihal asal-usul nama ini datang dari sejarawan Universitas New Mexico, Ferenc M. Szasz. Dalam bukunya tahun 1984, The Day the Sun Rose Twice, Szasz mengutip Robert W. Henderson, kepala Engineering Group di Explosives Division of the Manhattan Project. Henderson berkata kepada Szasz bahwa nama Trinity berasal dari Mayor W. A. (Lex) Stevens. Menurut Henderson, dia dan Stevens ada di situs ujicoba sedang mendiskusikan cara terbaik menyeret Jumbo (lihat bawah) tiga puluh mil dari sepur-simpang rel terdekat ke situs ujicoba. “Sebagai seorang Katolik Roma yang saleh, Stevens mengamati bahwa sepur-simpang rel itu disebut ‘Sepur-simpang Paus’. Dia [lantas] berkomentar bahwa Paus punya akses khusus ke Trinitas, dan bahwa para ilmuwan akan butuh semua bantuan yang bisa diperoleh untuk memindahkan Jumbo seberat 214 itu ke tempat seharusnya.”
Ujicoba Trinity mulanya dijadwalkan 4 Juli 1945. Namun, persiapan akhir untuk ujicoba, yang mencakup perakitan inti plutonium bom, baru dimulai sungguh-sungguh pada Kamis 13 Juli. George McDonald Ranch House yang ditinggalkan yang berlokasi dua mil di selatan situs ujicoba berfungsi sebagai titik perakitan untuk inti alat tersebut. Setelah perakitan, inti plutonium diangkut ke Situs Trinity untuk disisipkan ke dalam benda atau gawai, demikian alat atom itu disebut. Tapi, pada percobaan pertama untuk menyisipkan inti, itu macet! Setelah menyamakan suhu inti dan gawai, inti itu pas sempurna sehingga melegakan semua orang yang hadir. Alat rampung itu diangkat ke puncak sebuah menara baja 100 kaki pada Sabtu 14 Juli. Selama proses ini para pekerja menumpuk matras-matras di bawah gawai guna membantali kemungkinan jatuh. Ketika bom mencapai puncak menara tanpa kecelakaan, pemasangan detonator ledak dimulai. Menara 100 kaki (sebuah surplus menara pemantau kebakaran Dinas Kehutanan) ditunjuk sebagai Point Zero. Ground Zero ada di dasar menara.
Sebagai akibat dari semua kecemasan seputar kemungkinan kegagalan ujicoba, sebuah sajak gubahan seorang pengarang tak dikenal beredar di Los Alamos. Bunyinya:
From this crude lab that spawned a dud. Their necks to Truman's ax uncurled Lo, the embattled savants stood, and fired the flop heard round the world.Arisan taruhan juga dimulai oleh para ilmuwan di Los Alamos untuk kemungkinan daya ledak ujicoba Trinity. Daya ledak dari 45.000 ton TNT hingga nol TNT dipilih oleh beragam petaruh. Fisikawan peraih Hadiah Nobel (1938) Enrico Fermi bersedia bertaruh dengan siapapun bahwa ujicoba itu bakal memusnahkan seluruh kehidupan di Bumi, dengan probabilitas khusus hanya kehancuran seluruh Negara Bagian New Mexico! Sementara itu di situs ujicoba, para teknisi memasang peralatan seismograf dan fotografi dalam berbagai jarak dari menara. Instrumen-instrumen lain didirikan untuk merekam radioaktivitas, suhu, tekanan udara, dan data serupa yang dibutuhkan oleh para ilmuwan proyek. Menurut Lansing Lamon dalam bukunya tahun 1965, Day of Trinity, kehidupan di Trinity kadang sangat menggairahkan. Suatu sore selagi para ilmuwan sibuk mendirikan instrumen-instrumen ujicoba di gurun, prajurit senapan ekor dari sebuah pesawat pengebom B-29 yang terbang rendah melihat beberapa antelop yang sedang merumput dan menampakkan diri dengan senapan mesin kembar kaliber 50-nya. “Selusin ilmuwan,...di bawah pesawat dan di luar garis pandang prajurit senapan, menjatuhkan instrumen mereka dan tiarap ketakutan saat peluru-peluru bergedebuk di sekitar mereka.” Belakangan, sejumlah orang dari ilmuwan-ilmuwan ini mengancam akan keluar dari proyek. Para pekerja membangun tiga titik pengamatan 5,68 mil (10.000 yard) di utara, selatan, dan barat Ground Zero. Bernama kode Able, Baker, dan Pittsburg, bunker-bunker kayu yang dibangun tebal ini diperkuat dengan beton, dan ditutupi dengan tanah. Bunker yang dinamai Baker atau Selatan 10.000 berfungsi sebagai pusat kontrol untuk dua lainnya. Di sinilah kepala ilmuwan J. Robert Oppenheimer akan berada untuk ujicoba. Titik pengamatan keempat adalah Base Camp ujicoba (Dave McDonald Ranch yang ditinggalkan), berlokasi sekitar 10 mil barat daya Ground Zero. Titik pengamatan utama ada di Compania Hill, berlokasi sekitar 20 mil di baratlaut Trinity dekat Stallion Range Gate hari ini, di luar New Mexico 380. Ujicoba mulanya dijadwalkan jam 4 pagi, Senin 16 Juli, tapi ditunda ke jam 5:30 pagi karena adanya badai petir yang bakal meningkatkan jumlah luruhan radioaktif, dan bakal mengganggu hasil ujicoba. Hujan akhirnya berhenti dan pada 5:29:45 pagi, Mountain War Time, alat meledak dengan sukses dan terlahirlah Zaman Atom. Letusan nuklir menciptakan sekilas cahaya yang lebih terang daripada selusin matahari. Cahaya itu terlihat di atas seluruh negara bagian New Mexico dan di wilayah Arizona, Texas, dan Meksiko. Awan cendawan yang dihasilkan membumbung ke lebih dari 38.000 kaki dalam hitungan menit, dan panas dari ledakan ini 10.000 kali lebih panas daripada permukaan matahari! Pada jarak 10 mil, panas ini dideskripsikan sebagai seperti berdiri persis di depan perapian yang menggemuruh. Setiap makhluk hidup dalam radius satu mil dari menara lenyap. Tenaga bom ditaksir sama dengan 20.000 ton TNT, atau setara dengan muatan bom 2.000 pesawat B-29 Superfortress! Usai menyaksikan letusan mempesona itu, Oppenheimer mengutip sebuah baris dari teks suci Hindu, Bhagavad-Gita. Dia berkata. “Aku menjadi maut, pemusnah dunia-dunia.” Di los Alamos, 230 mil di utara, sekelompok isteri ilmuwan yang bergadang semalaman untuk ujicoba yang tidak begitu rahasia itu, melihat cahaya tersebut dan mendengar bunyi di kejauhan. Seorang isteri, Jane Wilson, mendeskripsikannya begini, “Lalu itu datang. Cahaya menyilaukan yang belum pernah dilihat oleh siapapun. Pohon-pohon jadi terang, berlompatan. Gunung-gunung menyala hidup. Belakangan, suara gerubuk lamban panjang. Ada yang terjadi, sudah pasti, entah hasilnya baik ataupun buruk.” Deputi komandan Jenderal Groves, Brigadir Jenderal T. F. Farrell, melukiskan ledakan itu dengan sangat detil: “Efek-efeknya bisa disebut tiada banding, agung, indah, menakjubkan, dan menakutkan. Tak pernah terjadi sebelumnya fenomena buatan manusia dengan tenaga seraksasa itu. Efek-efek cahayanya tak terlukiskan. Seluruh pedesaan diterangi oleh cahaya membakar dengan intensitas berkali-kali lipat dari cahaya matahari tengah hari. Ia keemasan, ungu, lembayung, kelabu, dan biru. Ia menerangi setiap puncak, celah gletser, dan punggung pegunungan terdekat dengan kejernihan dan keindahan yang tidak bisa dilukiskan tapi harus dipandang sebagai terbayangkan...”
Judul asli | : | Trinity Site<i=1ACk5kudCriERmZbS_dUVNQD1GBfmD5mD 577KB>Trinity Site (1995) |
Pengarang | : | National Atomic Museum |
Penerbit | : | Relift Media, Agustus 2023 |
Genre | : | Sejarah |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |