Para tiran kelewatan ini menyombong sebagai keturunan dari kaum kuno yang dinamakan Ibrani, Yahudi, atau Bani Israel. Mereka dengan ganas mempersekusi orang-orang Yahudi ini, padahal mereka mengklaim sebagai anak-anaknya; mereka memberi kurban kepada tiga tuhan mereka.
Semua bangsa-bangsa Asia dan Afrika harus diperingatkan akan bahaya yang telah lama mengancam mereka. Di kedalaman Eropa, dan khususnya di kota Roma, terdapat sebuah sekte yang menyebut diri Kristen Katolik; sekte ini mengirim mata-mata ke seluruh semesta, kadang di atas kapal-kapal dagang, kadang di atas kapal-kapal yang dipersenjatai untuk perang. Ia sudah menundukkan wilayah benua luas Amerika, wilayah terbesar keempat di dunia. Ia sendiri mengakui membantai 1.200 penduduk sepuluh kali untuk mencegah pemberontakan-pemberontakan terhadap wewenang lalim dan agamanya. Sekitar 130 revolusi matahari telah berlalu sejak sekte ini, yang dinamakan Kristen Katolik, menemukan jalan untuk menegakkan diri di Jepang, atau dikenal sebagai Nipon, dan ingin membasmi semua sekte lain, menyebabkan salah satu perang sipil paling hebat yang pernah menghancurkan sebuah kerajaan. Jepang berenang dalam darah, dan sejak masa mengerikan itu, para penduduknya terpaksa menutup negeri mereka bagi semua orang asing, agar tidak ada Kristiani yang masuk.
Para mata-mata yang disebut Yesuit itu, yang dikirim oleh pangeran pendeta Roma ke China, sudah mulai menyebabkan masalah di kekaisaran besar ini, ketika kaisar Yongzheng, yang memiliki kenangan-kenangan baik, mengirim balik semua tamu berbahaya ini ke Makau, dan menjaga kedamaian di kekaisarannya dengan pembuangan mereka.
Di Amerika, para Yesuit ini telah menaklukkan sebuah negara dengan keliling 460 mil; mereka konon telah memberadabkan penduduknya; nyatanya, orang-orang ini beradab sampai hampir membudak kepada rahib-rahib dan fakir-fakir Katolik yang dikenal sebagai Yesuit.
Orang-orang Katolik yang sama ini telah membuat upaya lebih dari satu untuk menundukkan kerajaan Etiopia.
Nama Katolik berarti universal; nama ini cukup untuk mereka membujuk para idiot bahwa dogma-dogma mereka harus dipercayai dan dianut di seluruh semesta; dogma-dogma ini adalah puncak ketidakwarasan, dan mereka bilang inilah persis yang cocok untuk umat manusia. Tak hanya memproklamirkan tiga tuhan yang satu, mereka juga mengatakan salah satu dari tiga tuhan ini digantung. Mereka mengklaim membangkitkannya setiap hari dengan kata-kata; mereka menempatkannya dalam sepotong roti; mereka memakannya, dan mengembalikannya bersama tinja lain. Kepada doktrin inilah mereka ingin semua manusia anut; dan ketika mereka menjadi yang terkuat, mereka menyiksa sampat mati semua orang yang berani mempertentangkan nalarnya dengan kegilaan keterlaluan ini.
