Skip to content
Bahaya Bom Nuklir: Dari Tanah ke Manusia, Pertaruhan Masa Depan Dari Dunia Atom – Relift Media

Bahaya Bom Nuklir: Dari Tanah ke Manusia, Pertaruhan Masa Depan Dari Dunia Atom Bacaan non-fiksi sains

author _Edward Teller_; author _Albert L. Latter_; date _1958_ genre _Sains_; category _Esai_; type _Nonfiksi_ Ada klaim bahwa mengancam nyawa manusia itu keliru. Bukankah lebih realistis dan bahkan lebih sejalan dengan cita-cita humanitarianisme untuk berusaha menuju kehidupan yang lebih baik untuk seluruh umat manusia? Terdapat beragam produk radioaktif yang terendap dalam luruhan nuklir. Berdasarkan kondisi-kondisi tertentu, mereka semua bisa berbahaya untuk manusia. Se­betulnya, sedikit sekali yang berbahaya. Contoh isotop radioaktif yang dihasilkan dalam jumlah besar oleh proses fisi dan yang beralasan untuk dikhawatir­kan, tapi sebetulnya tidak berbahaya bagi manusia, adalah iodin131. Isotop ini dalam luruhan tidaklah berbahaya karena memiliki waktu-paruh agak pendek: delapan hari. Selama minggu-minggu pertama sesudah ledakan nuklir, iodin radioaktif dapat meluruh dari awan dan mengkon­taminasi tanah gembala. Seekor sapi memakan ratusan pon rumput dalam kurun beberapa hari. Iodin ditemukan dalam tubuh sapi tersebut atau dalam tubuh mamalia apapun ter­utama di satu titik. Yakni kelenjar tiroid yang pada manusia terletak dekat jakun. Kelenjar tiroid penting karena mensek­resikan bahan kimia yang mengatur banyak fungsi tubuh. Pada manusia, fungsi-fungsi ini mencakup bagaimana kita membakar makanan kita dan mood yang kita alami. Sekitar 20 persen dari semua iodin yang tertelan, entah radioaktif atau alami, terkonsentrasi di satu kelenjar agak kecil ini. Konsentrasi semacam itu adalah jenis bahaya yang harus kita waspadai. Segera sesudah ujicoba nuklir, sapi-sapi yang menggem­bala di tanah gembala didapati memiliki jumlah iodin radio­aktif tinggi yang tak normal, kendati tidak sampai berbahaya. Namun, pada manusia, level iodin radioaktif yang terukur adalah kurang dari seperseratus dari level pada sapi-sapi karena pada saat isotop radioaktif ini telah mencapai ma­nusia, itu sebagian besar telah meluruh menjadi jenis gas xenon yang stabil dan tak berbahaya. Ada banyak isotop berpotensi membahayakan dalam puing radioaktif ledakan nuklir. Tapi kebanyakan mereka meluruh terlalu cepat untuk berpengaruh pada manusia. Isotop-isotop yang hidup amat panjang jika dibandingkan dengan rentang hidup manusia juga tidak berbahaya untuk manusia. Sebuah partikel radioaktif dalam tubuh tidak mem­bahayakan kecuali jika itu berdisintegrasi dan melepaskan energinya selagi si individu masih hidup. Dua contoh isotop radioaktif berumur panjang, yang digunakan sebagai bahan bakar pada bom dan yang dapat tersisa dalam jumlah besar dari ledakan, adalah uranium235 dan plutonium239. Uranium235 memiliki waktu-paruh 710 juta tahun, yang sangat terlalu lama untuk membahayakan. Plu­tonium memiliki waktu-paruh 24.000 tahun dan agak lebih membahayakan. Bahaya dari plutonium timbul karena ia memancarkan sinar alfa energetik. Bahaya dari radioaktivitas tergantung pada jenis partikel yang dipancarkan—sinar alfa, beta, atau gamma—dan apa­kah sinar-sinar ini menyerang tubuh dari dalam atau dari luar. Dari luar, sinar gamma adalah yang paling berbahaya dan sinar alfa adalah yang paling kurang berbahaya. Dari dalam, susunannya terbalik. Untuk menimbulkan kerusakan dari luar, radiasinya harus sangat mempenetrasi. Sinar gamma bisa menembus seluruh tubuh. Sinar beta terhenti di jaringan kulit. Sinar alfa bahkan tidak bisa mempenetrasi lapisan luar kulit pelindung yang tak hidup. Namun, di sebelah dalam, pada organ-organ sensitif, jangkau pendek sinar alfa menjadikan mereka amat berba­haya. Energi mereka terkonsentrasi di sejumlah kecil jari­ngan di mana kerusakannya parah. Sinar beta menyebabkan kerusakan yang sedikit kurang terkonsentrasi, dan sinar gamma paling kurang terkonsentrasi. Radioaktivitas dapat memasuki tubuh sebagai kontami­nasi pada makanan yang kita makan atau pada udara yang kita hirup. Namun, untuk berbahaya, itu harus berdiam dalam tubuh—di usus atau paru-paru ataupun di organ-organ vital lain—cukup lama untuk terjadinya disintegrasi, yang akan mengionisasi dan melukai sel-sel hidup. Untungnya, plutonium dalam makanan kita diekskresikan dengan mudah dari tubuh. Hanya beberapa perseribu dari satu persen dari apa yang dimakan betul-betul terserap. Jika dihirup, partikel-partikel besar terhenti di saluran hidung. Partikel-partikel kecil sampai ke dalam paru-paru tapi cepat-cepat dihembuskan. Hanya partikel-partikel berukuran me­nengah yang diserap. Namun, plutonium yang diserap umumnya terletak di tulang-tulang, di mana ia menetap untuk jangka waktu lama. Pada umumnya, plutonium dalam jumlah kecil yang biasanya kita hadapi bukanlah salah satu bahaya besar untuk manusia. Barangkali sifatnya yang paling tak menyenangkan adalah bahwa, sebagai pemancar alfa, ia tidak mudah dideteksi. Karena partikel-partikel alfa tidak mempenetrasi permukaan meteran radiasi, diperlukan in­strumen khusus untuk menemukan mereka. Dua produk fisi yang mudah diserap saat dicerna adalah strontium90 (Sr90) dan cesium137 (Cs137). Tergantung pada bentuk kimia mereka, kurang-lebih 35% Sr90 diserap, dan semua Cs137 diserap. Kedua isotop ini dihasilkan berlimpah dalam proses fisi. Selain itu, mereka memiliki waktu-paruh sangat “berbahaya”—sekitar 30 tahun—yang mana cukup panjang sehingga peluruhan antara ledakan nuklir dan kon­tak dengan manusia dapat dikesampingkan, tapi cukup pen­dek sehingga peluruhan adalah probabel setelah kontak. Dari argumen-argumen seperti ini kita menyimpulkan bahwa Sr90 dan Cs137 adalah isotop paling penting untuk bahaya dalam dari luruhan sedunia. Kita bisa lumayan yakin tidak ada isotop penting lain, karena riset seksama dan luas belum menemukan suatu isotop dalam jumlah signifikan dalam tubuh kita. Kita tak usah khawatir ada yang ter­lewatkan, karena aktivitas beta produk-produk fisi selalu mudah dideteksi. Dua pertanyaan utama yang harus kita jawab adalah: Dengan cara apa persisnya unsur-unsur berbahaya Sr90 dan Cs137 akan disebarkan di dalam tubuh? Dan setelah disebar­kan, kerusakan seperti apa yang akan mereka hasilkan? Kita tahu terlalu sedikit tentang kimia tubuh hidup se­hingga tak bisa memperoleh jawaban lengkap untuk per­tanyaan kedua. Oleh karenanya, harus diakui bahwa bahaya aktual tidak bisa dinyatakan secara persis. Untungnya, cukup banyak yang diketahui dari pengala­man langsung sehingga kita bisa mendapatkan angka bagus untuk kerusakan terhebat yang mungkin dihasilkan. Dalam bab ini kami akan mendeskripsikan apa yang diketahui ten­tang penyerapan unsur-unsur berbahaya ke dalam tubuh. Dalam bab-bab berikutnya kami akan beralih ke persoalan konsekuensi-konsekuensi biologis.
Judul asli : Our Nuclear Future: Ch. 11-13<i=17Rd4RY19ViQFOQ25LFahjPJUlwMVHtSc 543KB>Our Nuclear Future: Ch. 11-13
Pengarang : ,
Penerbit : Relift Media, Juni 2023
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Bahaya Bom Nuklir: Dari Tanah ke Manusia, Pertaruhan Masa Depan Dari Dunia Atom

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2023)