Skip to content
Agama Arya Kuno – Relift Media

Agama Arya Kuno Bacaan non-fiksi religi

author _Laurence Waddell_; date _1929_ genre _Religi_; category _Esai_; type _Nonfiksi_ Matahari sebagai Cahaya Dunia dianggap sebagai lambang Kemurnian dan jawara Kebenaran di atas Kesalahan dan Kegelapan, dan tidak memerlukan kurban-kurban hidup, tapi hanya puji-pujian, dengan sesajen Api dan buah-buahan bumi. Bahkan dalam Agama, kelihatannya tidak banyak—jika ada—perkembangan nyata sejak hari-hari awal Arya itu. Seperti Emerson katakan: “Hari-hari itu selalu ilahi bagi Kaum Arya Pertama.” Kaum Arya Awal yang sudah berada di masa raja pertama mereka (sekitar 3378 SM) ternyata telah mengembangkan sebuah agama yang betul-betul ilmiah berdasarkan gagasan bahwa Tuhan Alam adalah Tenaga penggerak dan pemurah yang tinggal di Matahari. Dengan kecerdasan ilmiah langka mereka mengenali Matahari seba­gai Kekuatan Tunggal yang memerintah dunia ini; dan sekarangpun benda pemberi cahaya tersebut, menurut para ilmuwan modern, juga merupakan sumber pokok seluruh kehidupan di dunia ini. Dan Matahari sebagai Cahaya Dunia dianggap sebagai lambang Kemurnian dan jawara Kebenaran di atas Kesalah­an dan Kegelapan, dan tidak memerlukan kurban-kurban hidup, tapi hanya puji-pujian, dengan sesajen Api dan buah-buahan bumi. Ini adalah kemajuan etik dan moral yang luar biasa dan meninggikan melampaui kepercayaan keagamaan primitif dan merendahkan dari pribumi Semitik-Khaldea, yang tidak punya gagasan akan tuhan atau langit, tapi hanya mengimani iblis-iblis Kegelapan dan Kematian jahat pelahap yang tersebar luas, yang terus-menerus meneror umat manusia, dan menuntut kurban-kurban kejam berdarah-darah dan bahkan korban-korban manusia. Gagasan monoteistik Arya awal dan sederhana ini, yaitu Matahari dan tenaga di balik Matahari sebagai Tuhan Alam, rupanya terlalu abstrak bagi orang banyak, karena kita me­nemukan dalam beberapa generasi bahwa walaupun banyak orang Arya masih menganut penyembahan Matahari yang sederhana ini, orang-orang Arya lain “menciptakan Tuhan dalam citra Manusia”. Mereka membayangkannya sebagai Raja Langit tak terkalahkan dan membentuknya berdasarkan model raja manusia pertama mereka sendiri yang agung, manusia super tak terkalahkan yang mendirikan Peradaban mereka, dan mereka bahkan memberinya dua gelar raja bumi tersebut, yang belakangan telah menjadi gelar-gelar lazim Tuhan di dalam agama-agama “tinggi” modern, yang semuanya kelihatannya didapat—bersama dengan gagasan monoteistik Tuhan—dari gagasan monoteistik Arya Awal ini. Mereka membayangkannya dalam wujud manusia sebagai Bapak universal dan pelindung, raja kebenaran dan pen­dengar doa-doa, dengan Matahari atau Salib-Matahari (yakni Salib Sejati dan Salib yang dibawa oleh Santo Yohanes sang Pembaptis) sebagai simbolnya, dan dengan Baptisme sebagai ritus inisiasi ke dalam agama surya murni itu. Ada puteranya raja manusia pertama dan jawara pertempuran agung, yakni Mikail; mereka juga mengkanonisasinya dan menjadikannya malaikat tinggi “Santo Mikail Perjanjian Lama”, pemberi syafaat dan pembangkit dari kematian.
Judul asli : Aryan Origin of Higher Religions<i=1itP17UOJp4fzdYeLuVI2ly10u3ak748F 188KB>Aryan Origin of Higher Religions
Pengarang :
Penerbit : Relift Media, Agustus 2022
Genre :
Kategori : ,

Unduh