Kasus itu masih misteri besar. Gadis itu, seperti kata selebaran ini, terlihat meninggalkan Park menuju jalan raya oleh seorang anak kecil yang kebetulan lewat, tapi kemudian dia lenyap seolah ditelan bumi.
“Nah, Nona Brooke, kalau ini tidak juga mengilhamimu, entah apa lagi,” kata Bpk. Dyer. Memungut selebaran yang tergeletak di meja tulisnya, dia membaca keras-keras sebagai berikut:
Imbalan lima ratus pound.—Hilang, sejak Senin 20 September, Irené, puteri tunggal Richard Golding, dari Langford Hall, Langford Cross, Leicestershire. Usia 18, tinggi 5,7 kaki; rambut dan mata gelap, corak kulit zaitun, muka kecil; saat pergi dari rumah mengenakan baju jalan-jalan biru gelap dari kain kepar, dengan topi jerami pelaut warna putih berhias pita krem. Memakai perhiasan; bros emas polos, gelang tali kulit penahan arloji kecil, dan di jari tengah kiri terpasang cincin marquise yang terdiri dari satu berlian besar, dikelilingi dua belas batu delima. Terakhir kali terlihat sekitar pukul sepuluh pagi tanggal 20, meninggalkan Langford Hall Park menuju jalan raya ke Langford Cross. Imbalan di atas akan dibayarkan kepada siapapun yang informasinya berujung pada kepulangan nona muda itu ke rumah; atau porsi imbalan, berdasarkan nilai informasi yang diterima. Semua komunikasi dialamatkan ke Kepala Inspektur, Pos Polisi, Langford Cross.“Terakhir kali terlihat pada 20 September!” seru Loveday, begitu Bpk. Dyer selesai membaca. “Itu sepuluh hari lalu! Kau mau bilang imbalan belum merangsang energi kepolisian setempat dan mendorong mereka melacak gadis hilang itu?” “Itu sudah merangsang energi mereka, sudah pasti, sebab koran-koran setempat dijejali laporan bagaimana seluruh desa sekitar Langford telah diobrak-abrik. Setiap sungai, jauh dan dekat, sudah dikeruk; setiap hutan dijelajahi; setiap petugas di setiap stasiun kereta dalam radius bermil-mil sudah hampir gila oleh interogasi silang terus-menerus. Tapi semua sia-sia. Kasus itu masih misteri besar. Gadis itu, seperti kata selebaran ini, terlihat meninggalkan Park menuju jalan raya oleh seorang anak kecil yang kebetulan lewat, tapi kemudian dia lenyap seolah ditelan bumi.” “Apa keluarganya sendiri tidak bisa mengusulkan motif potensial atas kepergiannya dari rumah setiba-tiba itu?” “Tampaknya tidak. Mereka sama sekali tidak bisa menyandangkan alasan apapun pada tingkahnya yang di luar kebiasaan. Pagi ini aku terima surat dari Inspektur Ramsay. Dia minta aku membujukmu supaya mengambil kasus ini. Tn. Golding takkan keberatan jika kau menginap di Hall dan menyelidiki perkara ini secara menyeluruh. Ramsay bilang, mungkin saja mereka terlalu fokus pada pencarian di luar rumah, padahal medan penyelidikan menjanjikan boleh jadi ada di dalam.” “Harusnya mereka sudah terpikir akan hal itu,” tukas Loveday tajam. “Kuharap kau tolak kasus itu. Begitulah si inspektur desa tulen! Dia akan pegang sendiri sebuah kasus selama ada peluang berhasil; lalu, begitu tak ada harapan, dia serahkan itu padamu hanya untuk meredakan kegagalannya dengan kegagalanmu.” “Ya-a,” sahut Bpk. Dyer pelan. “Kukira begitu. Tapi tetap saja, bisnis mengendur belakangan ini—sementara pengeluaran besar sekali—kalau menurutmu ada sedikit peluang—” “Setelah sepuluh hari!” potong Nona Brooke, “setelah rumah itu kembali tenteram dengan rutinitas sehari-hari, dan keterangan setiap orang sudah terputus dan gersang, dan segala jenis tetek-bengek sudah terubah atau tercoreng! Kasus kejahatan tidak beda dari demam; itu harus ditangani dalam 24 jam.” “Ya, aku tahu,” kata Bpk. Dyer dongkol, “tapi tetap, seperti kubilang, bisnis mengendur—”
Judul asli | : | Missing<i=1QeSPudam6SYvgz_ShgEQ_Mn7UTvxJNuU 318KB>Missing (1894) |
Pengarang | : | Catherine Louisa Pirkis |
Penerbit | : | Relift Media, Februari 2017 |
Genre | : | Detektif |
Kategori | : | Fiksi, Cerpen |