Tesla mulai memecahkan persoalan bagaimana listrik dapat paling baik diubah menjadi cahaya. Dia sebelumnya sibuk menyempurnakan generator arus bolak-balik, mesin dengan pola baru dan unggul. Terpikir olehnya bahwa arus-arusnya ini memberinya sarana bereksperimen pada lini-lini yang sepenuhnya baru.
Produksi aurora oleh Nikola Tesla, di ruang-ruang kuliah New York, London, dan Paris, hadir sebagai sekuel eksperimen-eksperimen yang bermula jauh-jauh hari sejak penerbangan layang-layang Franklin yang terkenal. Betapa mudahnya listrik berlalu menjadi cahaya, itu diketahui oleh setiap orang yang pernah berjalan di atas karpet bulu domba dan menempelkan ujung telunjuknya pada kawat bel atau pipa air. Bahkan, saking mudahnya cetus listrik mengalir dari mesin listrik, sampai-sampai mesin semacam itu harus dijauhkan dari tambang dan tempat-tempat lain di mana cetus listrik dapat menyebabkan ledakan. Membawa cetus listrik jadi besar dan malar telah menjadi sebuah tugas yang bertahun-tahun ini menyibukkan sepasukan penemu. Dalam langkah-langkah progresif mereka, para penemu ini sangat berutang pada kumparan induksi, khususnya yang diimprovisasi oleh Ruhmkorff. Pada dasarnya peralatannya terdiri dari sebuah kumparan kawat biasa yang mengelilingi sebuah kumparan kedua yang dibentuk dari kawat amat halus. Ketika arus sesaat dari sebuah baterai atau dinamo dikirim lewat kumparan pertama, itu menginduksi di kumparan kedua sebuah arus yang begitu kuat sampai-sampai menyorot seperti kilat. Pada peralatan berdimensi besar, lucutan ini bisa sepanjang 30 inchi. Dalam bentuk yang dikembangkan, kumparan induksi telah menjadi wajib dalam eksperimen-eksperimen Tesla. Penelitiannya telah jelas-jelas menyimpang dari lini investigasi yang memberi kita cahaya sebagai insiden panas intens dari benang karbon dan pensil. Dia sudah mencoba mendapatkan cahaya secara langsung dari listrik, menghindari kemitraan dengan panas yang mahal dan tak bermanfaat. Di jalur yang satu ini, Dr. H. Geissler dari Bonn bersusah-payah dahulu kala. Pada pipa-pipa yang dikenal dengan namanya dia menghasilkan pijaran berkilau yang sangat indah, mengirimkan getaran dari sebuah kumparan induksi melalui gas-gas amat renggang.
Dengan pompa udara yang lebih baik dan kumparan yang lebih kuat, William Crookes dari London, sang penemu unsur kimia talium dan pencipta radiometer, mengambil eksperimen-eksperimen Geissler dan memperluasnya dengan langkah yang sangat signifikan. Dia menemukan bahwa elektrode-elektrode atau pembawa arus sama efektifnya ketika disematkan pada bagian luar pipa sebagaimana ketika dimasukkan ke dalamnya.
Di tahap pengembangan yang menarik dan signifikan inilah Tesla mulai memecahkan persoalan bagaimana listrik dapat paling baik diubah menjadi cahaya. Dia sebelumnya sibuk menyempurnakan generator arus bolak-balik, mesin dengan pola baru dan unggul. Terpikir olehnya bahwa arus-arusnya ini memberinya sarana bereksperimen pada lini-lini yang sepenuhnya baru; sebab arus bolak-balik berbeda dari arus searah sebagaimana hembusan udara—kadang dari utara, kadang dari selatan—berbeda dari sepoi konstan ke kedua arah. Apa yang tidak mungkin dia lakukan jika dia bisa mengubah listrik dari sebuah arus menjadi vibrasi-vibrasi yang mendekati vibrasi cahaya dalam hal jangka waktu? Pada peralatan yang digunakan dalam kuliahnya di Columbia College tahun lalu, Tesla menyimpang sangat jauh dari alternator biasa dengan hanya selusin kutub dalam lingkarannya. Pada bibir cakram berotasi miliknya, dia memiliki tak kurang dari 384 kutub, yang menghasilkan 9.600 alternasi per detik alih-alih 300, sebuah angka biasa. Dalam peneltiannya belakangan, Tesla mengadopsi arus yang dihasilkan oleh alternator biasa yang dipakai pada lampu listrik. Untuk meningkatkan frekuensi pembalikannya, dia mempergunakan sebuah kondensor dan konverter seperti yang dia miliki di Columbia College, tapi kini bentuknya banyak berkembang. Alat ini terdiri dari tipe transformator yang familiar bagi konsumen lampu listrik, dengan transformator kedua yang di dalam sirkuitnya terdapat pemutus cetus magnetik, dan dari sini diperoleh lucutan-lucutan yang dalam segala hal mirip dengan lucutan kumparan induksi paling besar—lucutan berfrekuensi amat tinggi. Lalu penyambungan sirkuit ini dengan sebuah kondensor, serangkaian tabung Leyden, menghasilkan efek menyentak. Arus-arus naik dari vibrasi 25.000 per detik ke antara 1.000.000 dan 2.000.000. Pada saat yang sama, tekanan mereka meninggi dalam kadar sepadan. Bersenjatakan kekuatan-kekuatan yang sepenuhnya baru dalam eksperimen listrik, Tesla lanjut meraih kemenangan-kemenangan baru. Sementara Crookes merasa cukup bahwa elektrode-elektrode miliknya sekadar menyentuh bagian luar pipa yang hendak dia pijarkan, Tesla menghasilkan kekilauan yang sama dengan mencopot elektrode-elektrodenya sama sekali dari pipa dan menarik mereka sejauh beberapa kaki.
Di ruang pengantara itu, tanpa kabel atau koneksi macam apapun dia menempatkan pipa-pipa kaca, atau globe-globe, yang bersinar seolah-olah sorot aurora dari langit utara terperangkap dalam mereka. Di sini cahaya tersebut, boleh dibilang, disebabkan oleh bombardemen molekul, oleh partikel-partikel gas terpenjara yang menghantam gas terpenjara lain dengan kecepatan begitu besar sehingga berpijar jelas. Kita mendapat ilustrasi familiar untuk fakta ini ketika sebuah paku dihantam keras dan berulang-ulang oleh sebuah palu di atas paron sampai itu mencapai panas berpijar. Tapi kembali ke jalan tujuan utamanya, yaitu mendapatkan cahaya yang tidak disertai panas, Tesla sampai pada hasil-hasil yang lebih luar biasa lagi. Secepat dia mampu menaikkan frekuensi alternasi listrik, dia mencoba beraneka eksperimen. Di antaranya adalah memasukkan semakin banyak udara ke dalam pipa hampa udara yang ditempatkan di medan listrik tereksitasi. Dengan gembira dia menemukan bahwa efek kilaunya bertahan, dan ini sampai pada titik ketika sebuah pipa tidak hampa udara sama sekali. Dia kini tertuntun ke puncak penelitiannya—penyingkiran pipa-pipa sama sekali, penghasilan cahaya melalui pengagitasian ether pembawa cahaya dengan begitu pesat sehingga menimbulkan penglihatan. Dalam eksperimen-eksperimen terbarunya, Tesla menggantung dua pelat logam dari dinding-dinding ruangan, menyematkan mereka pada kutub-kutub kondensornya, dan, di ruang pengantara itu, tanpa pipa, globe, atau objek lain, menciptakan pijar lembut dan baur. Namun, cahayanya lebih redup daripada cahaya yang bersinar di pipa atau globe yang dimasukkan ke dalam ruang terelektrifikasi.
Judul asli | : | Nikola Tesla and His Business<i=1emvuK4tRsp2LwEI3gm97GSsMAYbUrnLK 255KB>Nikola Tesla and His Business (1892) |
Pengarang | : | George Iles |
Penerbit | : | Relift Media, Juni 2023 |
Genre | : | Sains |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |