Kapal itu menukik dan terjun, seperti lepas kendali. Akhirnya, persis di atas rongsokan tua, itu tiba-tiba mendatar, mengibaskan sayap-sayapnya satu kali seolah-olah sebagai isyarat dan menjerit pergi setinggi puncak pohon, jauh di bawah bukit-bukit tinggi di tiap sisi.
Tamtama Bacon dan Tamtama Powler merunduk di semak-semak subur sepanjang pinggir lembah, mengamati patroli Merah menyelesaikan inspeksi rongsokan rangka Marauder PBB di bawah dan akhirnya mengeluyur kembali ke atas lembah. Tamtama Bacon berbisik buas, “Dan aku dengan sisa hanya setengah lusin peluru dalam M1-ku. Kalau saja gerombolan Gook itu ada dalam jarak tembak saat aku pegang senapan bagus...”
Fowler mengangkat bahu. “Selalu pemburu, Bacon. Kau selalu bicara tentang berburu di Rockies, berburu di Alaska, berburu di Meksiko. Siapa peduli? Mereka binatang. Orang-orang Merah dekil ini.”
“Prinsip yang sama, sobat,” gumam Bacon sambil melamun, memicingkan mata ke rongsokan di bawah di mana beberapa minggu sebelumnya sebuah perangkap Merah anti serangan udara menyergap Marauder yang terbang malam. “Kau pasang perangkap dengan umpan yang tepat dan kau tiarap dengan senapan berisi, dan kau dapatkan binatang buruan. Ayo, nak. Kita kembali.”
Malam itu Bacon mengeluyur dari kompi ke arah landasan terbang dekat situ, yang digunakan oleh pesawat-pesawat pengebom siang. Di situ dia mencari seorang pilot kenalannya dan mengobrol panjang dan serius. Ketika kembali ke kemah, dia kegirangan. Kepada Fowler yang setengah tertidur, dia membocorkan rahasianya, “Tidurlah, nak. Besok kita akan menangkap beberapa orang Merah, pasti. Semua sudah disiapkan.”
Esok paginya, bersenjatakan senapan BAR dan senapan tommygun, kedua prajurit AS menggeliat-geliut ke posisi yang sama di semak-semak yang memandang ke lembah dan rongsokan tua di bawah. “Kau tetap di tempat,” bisik Bacon, mengapit sebuah buntel misterius di satu ketiak. “Aku akan segera kembali.”
Sementara Fowler menyaksikan dengan bingung, rekannya meluncur turun ke rongsokan lapuk dan menyelipkan benda terbungkus itu di luar jangkauan penglihatan. Saat mendaki kembali sambil menyeringai, dia sedang menarik sepasang kabel tipis yang disematkan pada sebuah kotak kecil.
“Keberatan jika kau beritahukan apa maksud semua ini?” desak Fowler.
“Shhhh,” desis Bacon tajam. “Pertunjukan akan datang.”
Judul asli | : | Rat in a Trap<i=11v-6GLoUnaDq0K2tsy4mhQYsh7aNkM4N 232KB>Rat in a Trap (1955) |
Pengarang | : | Anonim |
Penerbit | : | Relift Media, Mei 2023 |
Genre | : | Perang |
Kategori | : | Fiksi, Cerpen |