
“Ptolemaeus dan Copernicus cuma anak kecil jika dibandingkan dengan Einstein, yang menggoncang fondasi ruang dan waktu. Copernicus menggoncang ketidakgerakan absolut bumi. Einstein menggoncang absolutisme itu sendiri. Segala sesuatu tidaklah ‘riil’.”Orang Yahudi di setiap negara menjadikan komrad rasial mereka, Einstein, sebagai Mesias. Penemuannya bakal mentransformasi pandangan keagamaan umat manusia, mengembalikan agama ke “dunia kultural” yang sudah menyerah dengan agama. Dan hari ini, enam tahun kemudian? Dunia (kecuali kaum Yahudi) bakal kurang-lebih lupa tentang “Relativitas”-Einstein, andai tidak diingatkan sesekali dalam gaya “politisi” Einstein yang tak menyenangkan. Seorang koresponden khusus Paris Soir yang mengunjungi Einstein di laboratoriumnya pada 1937 menulis: ”Sang politisi menjadi seorang insinyur.” Einstein telah menerima 72 paten sejak saat itu, di antaranya, sebagaimana dicatat secara misterius oleh koresponden Paris Soir itu, “hal-hal bersifat konfidensial yang ditujukan hanya untuk pemerintah, karena bisa berbahaya jika jatuh ke tangan publik”. Penemuan-penemuan lain di bidang fotografi lebih bersifat perdamaian. Penemuan teranyar, sebuah lensa baru—apa lagi yang bisa diharapkan dari Einstein—“kemungkinan besar akan mentransformasi sinematografi” dan akhirnya mempersembahkan “sinema sempurna” untuk dunia. Ketika ditanya kenapa menyibukkan diri dengan barang-barang sehari-hari seperti itu, Einstein menjawab dengan rendah hati bahwa dia ingin berterimakasih kepada “tanah air”-nya atas sambutan hangat yang diterimanya. Koresponden kita dari Paris Soir menulis (7.4.1937), “Einstein adalah salah satu tontonan (curiosités) Princeton yang sangat modern itu. Jika Committee to Encourage Tourism tidak bisa mempromosikan pertandingan futbol ini atau itu, masih ada lektur Einstein dari jam 2 sampai 3 mengenai ‘Differential Calculus dan Nuclear Reactions’, yang mungkin tidak menarik ratusan ribu, tapi tetap memikat ‘audiens’ paling menarik.” Kita tak ingin mempertimbangkan aspek matematis dan saintifik dari Teori Relativitas, yang sejak pengumumannya telah dipandang oleh banyak ilmuwan serius sebagai bualan besar, sebagai penyajian sensasional dari hal-hal yang jelas, bahkan sebagai plagiarisme. Efek-efeknya destruktif dalam gaya khas Yahudi, dimaksudkan untuk menghancurkan nilai-nilai yang ada tanpa memberi manusia sesuatu yang baru dan konstruktif. Winniger menulis dalam Jüdische Nationalbibliographie: “Konsekuensi dari teori ini revolusioner. Orang mendapat perasaan bahwa tanah di bawah kakinya telah menghilang.” Semangat Yahudi di sini diproklamirkan sebagai doktrin anarkistik yang mempromosikan rencana-rencana Yahudi untuk penguasaan dunia dengan menghapus semua nilai tanah air, keluarga, dll, dengan menghancurkan semua koneksi (kecuali koneksi dengan ras Yahudi). Penerjemahan atas seizin Randall L. Bytwerk.
Judul asli | : |
Albert Einstein. A “Tourist Attraction” at Princeton Das Judenporträt: Albert Einstein.<i=1-ViFO3Jif2rVzeWIkmUT9ZrRriIrpo8Z 408KB>Albert Einstein. A “Tourist Attraction” at Princeton<br/> Das Judenporträt: Albert Einstein. (1939) |
Pengarang | : | Fritz Redlin |
Penerbit | : | Relift Media, November 2022 |
Genre | : | Politik |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |