Lalu kenapa aku membuang waktu dalam kesedihan, sampai tak ada teman untuk memikul beban dukaku? Bagaimana tidur di atas api yang berkobar tak terpadamkan? Bersandar di atas kobaran saja cukup sulit!”Bertanya suaminya, “Lalu apa yang harus kulakukan padanya?” Dia menjawab, “Bangunlah dan gendong dia dan bentangkan kain kepala sutera padanya. Aku akan keluar malam ini juga, dengan kau di belakangku, dan kalau kau bertemu siapapun, katakan saja: Ini puteraku. Aku dan ibunya sedang membawanya ke doktor untuk diperiksa.” Maka si Penjahit bangun, menggendong si Bungkuk, menanggungnya sepanjang jalan, dipimpin oleh sang isteri yang terus meratap, “Wahai puteraku, Allah menjagamu! Bagian mana yang sakit dan sebelah mana cacar ini menyerangmu?” Alhasil semua orang yang menjumpai mereka berkata, “Anak ini sakit cacar.” Mereka terus berjalan menanyakan rumah dokter sampai orang-orang mengarahkan mereka ke rumah seorang rentenir Yahudi. Mereka mengetuk pintu, dan datanglah budak gadis kulit hitam membukakan. Melihat seorang pria menggendong bayi, dan ditemani seorang wanita, dia berkata kepada mereka, “Ada urusan apa?” “Kami membawa anak kecil,” jawab isteri Penjahit, “dan kami ingin memperlihatkannya pada dokter. Jadi ambil seperempat dinar ini dan berikan kepada tuanmu. Suruh dia kemari untuk memeriksa puteraku yang sakit.” Gadis itu naik untuk memberitahu tuannya. Habis itu sang isteri berjalan ke ruang depan dan berkata kepada suaminya, “Tinggalkan si Bungkuk di sini dan kita lari demi nyawa kita.” Maka si Penjahit membawa mayat ke puncak tangga dan menyandarkannya ke dinding dan melarikan diri, dia dan isterinya.
| Judul asli | : | The Hunchback's Tale<i=1rvTXLptv4L-DlX_gZON-0zBhzDHdqlsI 179KB>The Hunchback's Tale |
| Tahun | : | 1706 |
| Pengarang | : | Anonim |
| Seri | : | 1001 Malam |
| Penerbit | : | Relift Media, November 2017 |
| Genre | : | Kriminal |
| Kategori | : | Fiksi, Cerpen |
Unduh
Kisah Si Bungkuk.pdf
Koleksi Sastra Klasik (2017)