Skip to content
Perjumpaan Machiavelli dan Montesquieu di Neraka – Relift Media

Perjumpaan Machiavelli dan Montesquieu di Neraka Cerita fiksi politik

author _Maurice Joly_; date _1864_ genre _Politik_; category _Dialog_; type _Fiksi_ series_title _Dialog Machiavelli dan Montesquieu di Neraka_; series_no _#1_ Satu-satunya kejahatanku adalah mengatakan kebenaran kepada rakyat dan juga kepada raja-raja; bukan kebenaran moral, tapi kebenaran politik; bukan kebenaran sebagaimana seharusnya, tapi sebagaimana adanya, sebagaimana senantiasa demikian adanya. Bukan akulah pendiri doktrin yang paternitasnya diatributkan padaku. Machiavelli: Di perbatasan iklim gurun ini, kata seseorang padaku, aku akan menjumpai arwah Montesquieu yang agung. Inikah dia yang ada di depanku? Montesquieu: Sebutan “Agung” bukan milik siapapun di sini, wahai Machiavelli! Akulah dia yang kau cari. Machiavelli: Di antara tokoh-tokoh masyhur yang arwahnya mendiami persinggahan gelap ini, tak ada yang aku ingin temui lebih daripada Montesquieu. Terhalau kembali ke ruang-ruang asing oleh migrasi jiwa-jiwa, aku berterima­kasih kepada kebetulan yang akhirnya menempatkanku di depan sang penulis The Spirit of the Laws. Montesquieu: Sang mantan Sekretaris Negara Republik Florentina belum lupa bahasa istana. Tapi orang-orang yang sudah menyeberangi pantai suram itu bisa saling bertukar apa, kalau bukan nestapa dan sesal? Machiavelli: Inikah sang filsuf atau sang negarawan yang berbicara demikian? Apa pentingnya kematian bagi orang-orang yang hidup melalui pikiran, sebab pikiran tidak mati? Adapun aku, setahuku tidak ada kondisi yang lebih lumayan daripada yang dibuat untuk kita di sini sampai hari pengadilan akhir. Dibebaskan dari kerisauan dan ke­khawatiran kehidupan materil, hidup dalam domain nalar murni, bercakap-cakap dengan orang-orang besar yang telah mengisi semesta dengan bunyi nama mereka; me­ngikuti dari jauh revolusi Negara-negara, kejatuhan dan transformasi kekaisaran-kekaisaran; merenungkan kons­titusi baru mereka, perubahan adat-istiadat dan ide-ide bangsa Eropa, progres peradaban mereka, dalam politik, seni, dan industri, sebagaimana dalam ranah ide-ide filsa­fat: Betapa teater pemikiran yang bagus! Betapa subjek-subjek keheranan yang bagus! Betapa sudutpandang yang baru! Betapa pengungkapan yang belum pernah terde­ngar! Betapa mukjizat-mukjizat ajaib, jika orang bisa mempercayai arwah-arwah yang turun ke sini! Bagi kami, kematian bagaikan pemencilan mendalam, di mana kami selesai menerima pelajaran-pelajaran sejarah dan ijazah-ijazah kemanusiaan. Kenihilan itu sendiri belum memu­tus semua pertalian yang mengikat kami dengan bumi, karena anak-cucu masih membicarakan orang-orang se­perti dirimu yang telah menanamkan gerakan-gerakan besar pada jiwa manusia. Prinsip-prinsip politikmu saat ini memerintah hampir setengah Eropa; dan jika sese­orang bisa terbebas dari rasa takut dengan mengadakan perjalanan suram yang membawa dari neraka ke surga, siapa yang lebih bisa melakukannya daripada dia yang menampilkan dirinya dengan gelar-gelar kemuliaan murni di hadapan keadilan abadi? Montesquieu: Kau tak membicarakan dirimu sendiri, Ma­chiavelli; terlalu rendah hati bila seseorang meninggalkan reputasi yang sangat besar sebagai penulis The Prince. Machiavelli: Rasanya aku paham ironi yang bersembunyi di balik kata-katamu. Sang publisis besar Prancis menilaiku demikian, seperti halnya massa yang cuma tahu namaku dan sebuah prasangka buta? Buku ini menghasilkan reputasi fatal untukku, aku tahu itu; itu telah menjadikan­ku bertanggungjawab atas semua tirani; itu telah men­datangkan kepadaku laknat orang-orang yang memper­sonifikasikan dalam diriku kebencian mereka terhadap despotisme; itu meracuni hari-hari terakhirku dan celaan anak-cucu tampaknya mengikutiku sampai sejauh ini. Pa­dahal apa yang sudah kuperbuat? Selama 15 tahun aku melayani tanah airku, sebuah Republik; aku berkonspirasi untuk kemerdekaannya; dan aku mempertahankannya tanpa henti dari Louis XII, Spanyol, Jules II, dan Borgia sendiri, yang tanpa aku akan sudah menyebabkannya mati lemas. Aku melindunginya dari intrik-intrik berdarah yang berkembang, dalam segala pengertian, di sekelilingnya, berjuang dengan diplomasi seperti orang lain berjuang dengan pedang; tawar-menawar dengan, bernegosiasi de­ngan, menyambung atau memutus benang-benang sesuai dengan kepentingan Republik, yang kala itu terhimpit di antara negara-negara besar dan terombang-ambing oleh perang seperti perahu kecil. Dan bukan pemerintahan opresif atau otokratis yang kami dukung di Firenze; me­lainkan institusi-institusi populer. Apakah aku termasuk di antara mereka yang terlihat berubah dengan kekayaan? Para penyiksa suruhan wangsa Medici tahu dan menge­jarku, sesudah kejatuhan Soderini. Ditinggikan dengan kebebasan, aku mengalah pada kebebasan; aku hidup dalam pembuangan tanpa dilirik seorang pangeran yang sudi berhadapan denganku. Aku mati dalam keadaan miskin dan dilupakan. Inilah hidupku dan inilah kejaha­tan-kejahatanku yang mendatangkan rasa tidak terima­kasih dari kelompokku, kebencian dari anak-cucu. Mudah-mudahan langit akan lebih adil kepadaku. Montesquieu: Aku tahu semua ini, Machiavelli, dan inilah sebabnya aku tak pernah bisa mengerti bagaimana sang patriot Florentine, bagaimana sang pelayan sebuah Repu­blik, menjadi pendiri mazhab muram itu, yang telah mem­berimu semua kepala bermahkota sebagai murid-murid, tapi mazhab yang tepat untuk menjustifikasi kejahatan-kejahatan terbesar tirani. Machiavelli: Dan kalau kukatakan padamu bahwa buku itu cuma fantasi seorang diplomat; bahwa itu tidak dimak­sudkan untuk diterbitkan; bahwa itu mendapat publisitas yang tetap asing bagi pengarangnya; bahwa itu disusun di bawah pengaruh ide-ide yang kala itu dipeluk oleh semua kepangeranan Italia yang ranjing sekali membesarkan diri mereka dengan mengorbankan satu sama lain, dan diara­hkan oleh sebuah kebijakan licik di mana orang paling khianat dinilai sebagai paling terampil... Montesquieu: Apakah ini sungguh pemikiranmu? Karena kau bicara padaku dengan begitu blak-blakan, aku bisa mengaku padamu bahwa itu pemikiranku dan bahwa dalam hal ini aku sependapat dengan banyak orang yang mengetahui hidupmu dan membaca karya-karyamu de­ngan penuh perhatian. Ya, ya, Machiavelli, dan pengakuan ini menghormatimu; saat itu kau tidak mengatakan apa yang kau pikirkan, atau kau hanya berbicara di bawah pengaruh perasaan pribadi yang sesaat mengeruhkan nalar hebatmu. Machiavelli: Inilah yang mengecohmu, Montesquieu, dan juga mereka yang menilai seperti kau. Satu-satunya keja­hatanku adalah mengatakan kebenaran kepada rakyat dan juga kepada raja-raja; bukan kebenaran moral, tapi kebe­naran politik; bukan kebenaran sebagaimana seharusnya, tapi sebagaimana adanya, sebagaimana senantiasa demi­kian adanya. Bukan akulah pendiri doktrin yang paterni­tasnya diatributkan padaku; melainkan hati manusia. Machiavellianisme ada sebelum Machiavelli.
Judul asli : Dialogue in Hell Between Machiavelli and Montesquieu: First Dialogue<i=1Os8K9sdZuuDEHuL6qH3MV5pXSbo4-THg 494KB>Dialogue in Hell Between Machiavelli and Montesquieu: First Dialogue
Pengarang :
Seri : Dialog Machiavelli dan Montesquieu di Neraka #1
Penerbit : Relift Media, Januari 2025
Genre :
Kategori : ,

Unduh

  • Unduh

    Perjumpaan Machiavelli dan Montesquieu di Neraka

  • Koleksi

    Koleksi Sastra Klasik (2025)