Jika seekor serangga besar dapat begitu mudah dimasukkan, maka betapa jauh lebih mudah serangga-serangga berbisa kecil dan tak mencolok dan tersembunyi di bawah kulit pohon bakal luput dari perhatian.
Rasanya seolah-olah setiap padi-padian membawa kutukannya sendiri. Departemen Pertanian di Washington telah berbuat banyak untuk pertanian dengan mengimpor dan mendistribusikan benih-benih, setek-setek, dan tanam-tanaman luar negeri. Dengan cara ini negara kita mengamankan banyak tanaman improvisasi terpilih dari luar negeri, dan banyak yang sama sekali baru bagi kebun kita. Tapi dikhawatirkan bahwa, yang tak terhindarkan dalam beberapa contoh, dan dalam contoh-contoh lain akibat tiadanya pemeliharaan atau keterampilan, atau dua-duanya, telur dan larva hama-hama serangga asing telah dimasukkan, dan hari ini menyusahkan bagi petani, dan menjadi sumber kerusakan dan kerugian bagi kepentingan bangsa secara luas. Jika orang tersebut, atau praktek tersebut, merupakan anugerah khalayak yang membuat sebilah gandum tumbuh di tempat di mana tanahnya tadinya tandus, atau membuat apa yang tadinya hampir tidak mereproduksi jenisnya jadi berbuah dua kali lipat, maka sudah pasti itu adalah hama dan petaka yang muncul sebagai perusak baru bagi panen yang dinanti-nanti. Jika menilik ukurannya, lalat kecil yang dimasukkan ke dalam makanan prajurit Hessen, pada 1776, sungguh jijik; tapi itu ditakdirkan menjadi musuh yang lebih berat dibanding pasukan yang membawanya. Bahkan, saking kecilnya hama ini, banyak petani belum pernah melihat untuk mengenalnya, dan malah hanya mengenalnya dari perbuatannya membinasakan kerja keras mereka yang tulus; sedemikiran rupa sehingga semua gabungan angin puting beliung dan badai destruktif yang pernah menyapu bagian-bagian negeri kita tidak sampai merampok kekayaan nasional sebanyak yang dilakukan makhluk kecil nyaris tak kasat mata ini, yang menari-nari dalam sorot matahari, yang sains namakan dengan tepat sebagai Cecidomyia destructor, dan yang tradisi juluki sebagai lalat Hessen.
Di Freehold, N.J., pada musim gugur 1870, aku mendeteksi satu pendatang baru yang merusak kubis habis-habisan. Sayuran ini dimasuki dari luar, dan hampir dilubang-lubangi oleh seekor ulat kecil hijau, yang tak pernah kulihat sebelumnya. Itu segera diputuskan sebagai Pieris rapae, atau ulat kubis Eropa. Induknya adalah seekor kupu-kupu cantik, utamanya putih, dengan bintik-bintik hitam pada sayap. Ia pertama kali muncul di benua ini di Quebec, dan memperkenalkan kekuatan berbisanya dalam pengrusakan kubis-kubis hingga beribu-ribu dolar nilainya di lingkungan tersebut. Ia segera masuk ke New England Utara, dan pada 1869 ditemukan di kebun-kebun dalam jarak beberapa mil dari New York. Di Freehold, tentu saja, ia melebar ke selatan. Ia segera mencapai Philadelphia. Musim panas lalu ia betah di Baltimore, dan Juni ini ia telah muncul di Washington. Dengan demikian si cantik mungil dahsyat ini mengepung negeri ini dengan sebuah momok.
Judul asli | : | The Enemies We Import<i=16YfrQLcGbkLu3lz_cRq-YDsHP5mXgL8Q 228KB>The Enemies We Import (1872) |
Pengarang | : | Samuel Lockwood |
Penerbit | : | Relift Media, Februari 2022 |
Genre | : | Sains |
Kategori | : | Nonfiksi, Esai |